Struktur komunitas karang di sekitar Bali

104 Program Kajian Cepat Komunitas C Komunitas D Scleractinia abn stn Scleractinia abn stn Favites pentagona 12 5 Galaxea fascicularis 40 17 Galaxea fascicularis 11 5 Favites pentagona 33 17 Platygyra daedalea 10 5 Platygyra daedalea 33 17 Plesiastrea versipora 10 5 Pavona explanulata 28 17 Symphyllia recta 8 5 Lobophyllia hemprichii 27 17 Favia speciosa 8 5 Symphyllia recta 26 17 Pachyseris speciosa 7 5 Goniopora tenuidens 43 16 Mycedium elephantotus 7 5 Echinopora lamellosa 37 16 Cyphastrea serailia 6 5 Porites massive 32 16 Acropora sukarnoi 8 4 Pavona varians 31 16 Oxypora lacera 8 4 Hydnophora exesa 30 16 Hydnophora exesa 8 4 Acropora microclados 25 16 Favites russelli 8 4 Symphyllia agaricia 21 16 Leptoseris explanata 7 4 Lobophyllia robusta 20 16 Pocillopora eydouxi 6 4 Pocillopora verrucosa 31 15 Echinopora lamellosa 6 4 Pectinia lactuca 27 15 Symphyllia agaricia 5 4 Merulina scabricula 25 15 Symphyllia valenciennesii 5 4 Favia favus 23 15 Favia favus 5 4 Favia matthaii 22 15 Porites massive 5 4 Symphyllia radians 19 15 Taksa lain Taksa lain Sinularia spp. 13 5 Sarcophyton 34 17 Sarcophyton 9 4 Xenia 45 16 Xestospongia 8 4 Sinularia spp. 31 16 Capnella 6 4 Palythoa 31 16 Junceella 6 4 Millepora exesa 30 16 Palythoa 6 4 Tubipora musica 32 15 Lobophytum 7 3 Coralimorpharian 30 15 Sponge 7 3 Capnella 26 13 Tubipora musica 6 3 Nephthea 26 13 Dampia 6 3 CRA 27 12 Xenia 6 3 Paralemnalia 25 12 Anemon 4 3 Anthelia 25 12 Tubastrea micrantha 6 2 Anemon 19 12 Amphiroa 6 2 Sponge 27 11 Aglophenia 5 2 Briareum 19 11 Coralimorpharian 4 2 Cirrhipathes 15 11 Dictyosphaeria 4 2 Scleronephthya 23 10 Nephthea 3 2 Lemnalia 19 10 Melithaea 3 2 Xestospongia 18 10 Elisella 3 2 Dictyosphaeria 17 9 Tabel 5.9. continued Tabel dilanjutkan di halaman berikutnya 105 Kajian Cepat Kondisi Kelautan Provinsi Bali 2011 Barat sampai ke sudut Barat Laut Bali tingkat paparan rata-rata 2,8. Hidup pada perairan yang lebih dingin suhu rata-rata 27,8 o C dengan kejernihan rendah rata-rata 7 m, dan tingkat pertumbuhan terumbu karang yang rendah rata-rata 1,8 Tabel 5.8, Gambar 5.8.. Komunitas ini dicirikan dengan campuran masif dan encrusting mengerak faviids favia, Favites, Platygyra, Plesiastrea, Cyphastrea dan Echinopora serta piringan karang yang mengerak pectiniidae Mycedium elephantotus dan Oxypora lacera Tabel 5.9. Komunitas C memiliki kekayaan spesies karang yang rendah rata-rata 56 spesies per situs, tutupan karang batu hidup yang terendah rata-rata 12 dan tutupan karang lunak tertinggi rata-rata 18 Foto 5.18, 5.19. Komunitas ini tersebar di sepanjang garis pantai Bali dan Nusa Penida yang lebih banyak terpapar gelombang laut. Komunitas D: Komunitas mussidae – merulinidae Sebagian besar komunitas ini terdapat di sepanjang garis pantai di Nusa Penida dan sekitarnya yang lebih terlindungi dari gelombang. Komunitas ini juga menyebar di pesisir Timur Bali Gambar 5.8. di daerah dengan pertumbuhan terumbu karang yang baik rata-rata 3,2 dengan kejernihan air yang tinggi rata-rata 19 m dan umumnya memiliki aliran arus yang sedang sampai kuat. Komunitas ini memiliki tutupan karang batu hidup tertinggi rata-rata 36 juga tutupan karang lunak yang cukup tinggi rata- rata 11 serta memiliki keragaman spesies yang sedang rata-rata 117 spesies per situs, Tabel 5.8. Dicirikan dengan adanya mussidae Lobophyllia dan Symphyllia spp. serta merulinidae Hydnophora dan Merulina spp. Tabel 5.9, Foto 5.20, 5.21. Spesies Acropora tabular dan bercabang serta foliose Montipora berdaun juga umum dijumpai. Komunitas ini memiliki tutupan puing dan karang mati yang tertinggi berturut-turut rata-rata 11 dan 3. Seperti yang digambarkan pada dendrogram Gambar 5.7., komunitas ini meliputi empat dari lima komunitas karang yang sebelumnya diidentiikasi untuk kawasan Nusa Penida berdasarkan analisis sederhana yang dipusatkan pada kawasan tersebut Turak dan DeVantier 2008, sebelum penambahan data set Bali dalam analisis yang lebih besar. Komunitas E: Komunitas Acropora sukarnoi Komunitas ini hanya dijumpai di sepanjang pesisir Timur Bali Gambar 5.8.. Komunitas E dapat dibagi ke dalam dua sub-komunitas dilukiskan pada Gambar 5.8. masing- masing dengan persegi panjang berwarna merah muda dan ungu. Sub-komunitas pertama terdapat di pesisir Tenggara di Nusa Dua – kawasan Sanur. Lainnya terdapat di daerah Timur Laut, di sekitar Candi Dasa – Padang Bai – Talumben. Komunitas ini memiliki tutupan karang batu hidup dan karang lunak yang cukup tinggi berturut-turut rata-rata 26 dan 12 dan keragaman spesies yang cukup tinggi rata-rata 119 spesies per situs, Tabel 5.8. Dicirikan oleh adanya acroporidae Acropora sukarnoi dan A. microclados serta Montipora vietnamensis, poritidae Porites cylindrica dan pocilloporidae Pocillopora eydouxi Tabel 5.9, Foto 5.22, 5.23. Community E Scleractinia abn stn Favites pentagona 29 11 Seriatopora hystrix 27 11 Porites cylindrica 27 11 Pocillopora verrucosa 23 11 Acropora sukarnoi 23 11 Favia matthaii 22 11 Echinophyllia aspera 21 11 Favia favus 21 11 Lobophyllia hemprichii 20 11 Favia speciosa 20 11 Platygyra daedalea 20 11 Pocillopora eydouxi 19 11 Acropora microclados 19 11 Symphyllia agaricia 19 11 Plesiastrea versipora 19 11 Symphyllia radians 17 11 Symphyllia recta 17 11 Porites massive 17 11 Favites russelli 15 11 Montipora vietnamensis 13 11 Taksa lain Sarcophyton 25 11 Sinularia spp. 25 11 Aglophenia 22 10 Palythoa 21 10 Xenia 23 9 Lobophytum 16 9 CRA 20 8 Xestospongia 15 8 Tubipora musica 15 7 Nephthea 14 7 Peyssonnelia 14 6 Capnella 13 6 Briareum 10 6 Millepora exesa 9 6 Paralemnalia 11 5 Sponge encrusting 11 5 Cespitularia 9 5 Millepora platyphylla 7 5 Sponge massive 7 4 Millepora dichotoma 6 4 Tabel 5.9. continued 106 Program Kajian Cepat Foto 5.14. Contoh komunitas karang A, Stasiun B16.2, Bali, yang menunjukkan tingginya tutupan terumbu karang di perairan dangkal, sebagian besar adalah acroporidae Montipora latar belakang dan Acropora. Foto 5.15. Contoh komunitas karang A, Stasiun B17.1, Bali, menunjukkan dampak dari lumpur. Foto 5.16. Contoh komunitas karang B, stasiun B30.2, Bali, yang didominasi oleh Acropora pulchra dan Seriatopora hystrix yang lebih kecil. Foto 5.17. Contoh komunitas karang B, stasiun B22.2, Bali, dengan banyak spesies karang Heterocyathus and Heteropsammia yang kecil dan tidak menempel, tersebar di antara lamun Halophila pada substrat lunak. Foto 5.18. Contoh komunitas karang C, stasiun B5.1, Nusa Penida, didominasi piringan pectiniidae dan faviidae yang mengerak. Foto 5.19. Contoh komunitas karang C, stasiun B4.1, Bali, dengan alga rhodofit dan didominasi oleh karang lunak. 107 Kajian Cepat Kondisi Kelautan Provinsi Bali 2011 Foto 5.20. Contoh komunitas karang D, stasiun N1.2 Nusa Penida, yang didominasi oleh acroporidae tabular dan berdaun foliose. Foto 5.21. Contoh komunitas karang D, Nusa Penida stasiun N8.2, menunjukkan beragam karang yang tumbuh di atas punggung bukit terumbu karang reef spur yang tidak beraturan. Foto 5.22. Contoh komunitas karang E, stasiun B6.2, Bali, dengan tegakan besar Acropora sukarnoi tengah. Foto 5.23. Contoh komunitas karang E, stasiun B8.2, Bali, dengan spesies tabular Acropora cytherea besar tengah.

5.3.8 Perbandingan antara Bali dan wilayah-wilayah yang berdekatan

Kecuali Acropora suharsonoi Foto 5.24 dan spesies Euphyllia yang belum dideskripsi yang baru ditemukan dalam penelitian terakhir Foto 5.6, hampir semua spesies karang di Bali dapat ditemukan di kawasan lainnya di Indonesia Lampiran III. Pembandingan tingkat kesamaan dalam komposisi dan struktur komunitas karang di Bali dilakukan dengan yang ada di wilayah lainnya di Indonesia, termasuk Komodo, Wakatobi, Derawan, Kepulauan Banda, Bunaken, Halmahera Utara dan tiga daerah lainnya di Bentang Laut Kepala Burung Raja Ampat, Teluk Cendrawasih dan Fak-FakKaimana Dalam pembandingan wilayah ini digunakan dua set analisis: 1. Berdasarkan kehadiran spesies yang dijumpai di masing- masing wilayah 2. Berdasarkan kelimpahan spesies di setiap tingkat situs: a. Untuk Bali dengan Komodo, Kepulauan Banda, Bunaken dan Wakatobi 134 situs b. Untuk Bali dengan Derawan, Sangihe-Talaud, Raja Ampat, Fak-FakKaimana dan Teluk Cendrawasih 254 situs. 1. Kehadiran spesies: Karang di Bali dan Nusa Penida hampir serupa dengan karang yang ada di Komodo yang secara geograis berlokasi paling dekat sekaligus terbentuk sebagai bagian dari kepulauan Sunda Kecil, dan bergantung pada upwelling air dingin lokal. Kedua lokasi ini sebagai cluster kedua dari Wakatobi dan Bunaken, lalu kemudian dengan Kepulauan Banda Gambar 5.10.. Kelompok besar lokasi lainnya mencakup Derawan, Sangihe-Talaud, Halmahera, Raja Ampat, Fak-FakKaimana dan Teluk Cendrawasih, yang menggambarkan tingginya kekayaan spesies keseluruhan dan keragaman habitat di lokasi tersebut. 108 Program Kajian Cepat 2. Kelimpahan spesies: Sebagian besar situs di Bali dan Nusa Penida terbentuk dari satu atau lebih sub-kelompok koheren Gambar 5.11. dan 5.12, digambarkan dalam warna ungu dan merah muda. Berbagai komunitas karang di Bali dan Nusa Penida sangat mirip satu dengan lainnya termasuk dengan yang ada di Komodo dan beberapa situs di Pulau Banda. Komunitas ini secara bersama-sama membentuk satu dari dua kelompok situs utama di sebelah kiri Gambar 5.11.. Kelompok komunitas utama kedua didominasi oleh situs dari Wakatobi, Kepulauan Banda dan Bunaken, dengan beberapa situs dari Bali Utara yang berbagi kemiripan dengan beberapa situs Bunaken. Pada analisis tingkat situs kedua Gambar 5.12., ada pengelompokan yang jelas pada komunitas karang di Bali dengan yang ada di Nusa Penida. Membentuk sub- kelompok koheren dalam pengelompokan komunitas yang besar di sebelah kiri Gambar 5.12.. Sub-kelompok koheren lainnya sedikit banyak terbentuk pada situs Fak-Fak Kaimana; Derawan dan Raja Ampat sebagian dan Sangihe- Talaud dengan beberapa situs RA. Beberapa situs dari Teluk Cendrawasih tersebar luas pada dendrogram, beberapa pengelompokan dengan Fak-FakKaimana, yang lainnya dengan Derawan dan Raja Ampat Gambar 5.12.. Hasil-hasil yang beragam ini menunjukkan bahwa Bali dan Nusa Penida memiliki tingkat kemiripan dalam hal komposisi spesies karang keberadaan, Gambar 5.10. dan kelimpahan struktur komunitas, Gambar 5.11. dan 5.12. Hasil ini juga menunjukkan Bali dan Nusa Penida memiliki perbedaan dengan kebanyakan wilayah di Indonesia termasuk dengan daerah terdekat kepulauan Komodo serta gugusan Kepulauan Sunda Kecil.

5.4 DISKUSI

Walaupun habitat karang Bali tidak seberagam wilayah Indonesia lainnya, tapi Bali memiliki kondisi lingkungan yang bervariasi dan dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri berikut ini mengikuti DeVantier dkk. 2008: 1. Pesisir selatan – upwelling danatau terpapar gelombang 2. Selat Lombok– suhu bervariasi dan aliran arus kuat, dengan beberapa kawasan yang nampaknya secara biologi terisolasi oleh kuatnya Arlindo 3. Pesisir utara dan timur laut – perairan lebih hangat dan lebih terlindungi, campuran substrat keras dan lunak 4. Pesisir barat laut – pertumbuhan terumbu karang terbaik, tetapi juga merupakan kawasan dengan substrat lunak yang signiikan contoh, Situs 22, 23, 29, 30. Tipe-tipe habitat di atas memiliki pengaruh besar dalam penataan berbagai komunitas karang, seperti yang disederhanakan dalam Gambar 5.13.. Perencanaan untuk suatu jejaring Kawasan Konservasi Perairan KKP seharusnya bertujuan untuk memasukkan perwakilan habitat utamatipe komunitas di dalam jejaring, terutama stasiun- stasiun terumbu karang penting pada setiap habitat yang disorot di sini Tabel 5.10, Gambar 5.14. Kekayaan spesies terumbu karang di wilayah Bali sebanyak 406 spesies lebih tinggi dari Komodo 342 spesies, juga di Kepulauan Sunda Kecil, dan Kepulauan Banda 301 spesies serta sangat serupa dengan yang ada di Taman Nasional Bunaken dan Wakatobi Tabel 5.4. Komposisi dan struktur komunitas karang di Bali memperlihatkan kemiripan dengan Komodo Gambar 5.10., 5.11 yang mencerminkan bahwa keduanya mengalami berbagai kondisi lingkungan isika-kimia yang hampir sama terkait dengan suhu air laut upwelling air dingin lokal, aliran arus dan peredaman energi gelombang di sekitar pulau. Lebih jauh lagi, komposisi spesies di Bali secara substansi berbeda dengan wilayah Derawan, Sangihe-Talaud dan Bentang Laut Kepala Burung di Papua Barat yang memiliki spesies dan habitat yang lebih beragam Gambar 5.10., 5.12. Penemuan spesies yang belum terdeskripsikan Euphyllia di pesisir Timur Bali Foto 5.5, dan keberadaan beberapa karang endemik lokal lainnya, khususnya Acropora suharsonoi Foto 5.24, menunjukkan bahwa Bali memiliki tingkat keunikan fauna. Hal ini mungkin terkait dengan kuatnya arus yang mengalir melalui Selat Lombok. Arlindo yang kuat, secara paradoks mungkin dapat membatasi atau pun mendorong penyebaran dan rekrutmen penambahan populasi di berbagai wilayah masing-masing. Rekrutmen lokal di sekitar Nusa Penida kemungkinan dibatasi oleh arus yang dapat membawa larva lebih jauh lagi. Diperlukan penelitian mengenai genetik, reproduksi dan kolonisasi larva untuk menguji hipotesis ini.

5.4.1 Prioritas Konservasi Nusa Penida

Tingginya tutupan karang di banyak situs di sekitar Nusa Penida, mungkin lebih terpelihara dengan reproduksi aseksual dan pertumbuhan fragmen-fragmen. Ini dibuktikan Foto 5.24. Acropora suharsonoi, terumbu karang yang rentang penyebarannya sangat terbatas di Bali Utara dan Lombok Barat, dijumpai di Situs B26, di Bali. 109 Kajian Cepat Kondisi Kelautan Provinsi Bali 2011 Gambar 5.10. Dendrogram yang menggambarkan tingkat kesamaan pada berbagai lokasi yang berbeda dalam hal keberadaan spesies terumbu karangnya, di mana BAL – Bali dan Nusa Penida, KOM – Komodo, WAK – Wakatobi, BUN – Bunaken, BAN – Kepulauan Banda, DER – Derawan, ST – Sangihe-Talaud, HAL – Halmahera, RA – Raja Ampat, FF – Fak-FakKaimana dan CW – Teluk Cendrawasih. Gambar 5.11. Dendrogram yang menggambarkan hasil-hasil analisis cluster dari komunitas karang di 254 situs di sepanjang enam wilayah di Indonesia: Bali dengan lokasi geografis situs, Nusa Penida NP, Komodo KOM, Bunaken BUN, Wakatobi WAK dan Kepulauan Banda BAN. 110 Program Kajian Cepat Gambar 5.12. Dendrogram yang menggambarkan hasil-hasil dari analisis cluster komunitas karang di 254 situs di sepanjang enam wilayah Indonesia: Bali dan Nusa Penida NP-BAL, Derawan DER, Fak-FakKaimana FF, Teluk Cendrawasih CW, Raja Ampat RA dan Sangihe Talaud ST. Gambar 5.13. Kawasan dengan berbagai habitat dan tipe komunitas karang utama di Bali. Gambar Google Earth. Daerah yang diwarnai sesuai dengan tipe komunitas karang utama pada Gambar 5.7.