METODE bali mrap bahasa indonesia updated

12 Program Kajian Cepat

2.1. KAWASAN NUSA DUA

Nusa Dua merupakan kawasan wisata elit di ujung Selatan pulau Bali dengan luas lahan sekitar 350 hektar. Kawasan kering dan non produktif di wilayah Kecamatan Kuta Selatan ini diakuisisi oleh pemerintah pada tahun 70-an, kemudian dikembangkan menjadi suatu proyek pariwisata prestisius dengan rancang bangun yang komprehensif dan terpadu sebagai resor wisata. Kawasan wisata yang dibuat terpisah dengan pemukiman penduduk desa Bualu ini memiliki beberapa tempat menarik bagi wisatawan seperti misalnya lokasi semburan air water blow, pantai Mengiat dan Sawangan. Keindahan bawah laut di sekitar perairan Nusa Dua juga menarik banyak wisatawan untuk menyelam ke lokasi ini. Pengelolaan kawasan wisata Nusa Dua dilakukan oleh Bali Tourism Development Corporation BTDC yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara BUMN. Terdapat banyak hotel besar di kawasan wisata ini seperti misalnya Hotel Nikko, Grand Hyatt, Ayodya Resort, Club Med, Nusa Dua Beach.

2.2. KAWASAN SANUR

Kawasan Sanur membentang dari pantai Padang Galak di ujung utara hingga Merta Sari di selatan. Sebagai salah satu tujuan wisata di kota Denpasar, Sanur juga merupakan jalur lalu lintas perairan dari dan menuju Nusa Penida. Hingga tahun 80an sebagian besar masyarakat Sanur berprofesi sebagai nelayan yang menangkap ikan di perairan Sanur hingga Nusa Dua dan Uluwatu. Bahkan, ada pula yang berlayar hingga ke Nusa Penida dan perairan Lombok dengan menggunakan mesin tempel sederhana dan alat tangkap pancing tonda. Kini sebagian besar masyarakat Sanur bekerja di sektor pariwisata. Tidak hanya menawarkan beragam jenis wisata pantai, di Sanur wisatawan juga bisa melakukan aktivitas wisata selam, berkeliling dengan jukung serta memancing di perairan dalam. Aktivitas sosial budaya terutama yang terkait dengan kegiatan adat dan agama seringkali dilakukan masyarakat di sekitar pantai di kawasan Sanur. Terdapat pura yang secara rutin dikunjungi oleh umat untuk melakukan persembahyangan seperti misalnya di pura Mertasari dan pura Tirta Empul. Daerah muntig tanah timbul di Sanur juga merupakan salah satu tempat yang dikeramatkan dan dijadikan lokasi untuk melakukan upacara seperti misalnya melasti. Terdapat pula kuburan masyarakat adat yang berlokasi di pinggir pantai di sekitar Santrian dan Matahari Terbit.

2.3. KAWASAN PADANGBAI

Padangbai merupakan lokasi pelabuhan Penyeberangan Nasional di teluk Amuk Padang yang menjadi pintu masuk daerah timur pulau Bali. Kapal penyeberangan dari dan menuju Lombok serta Nusa Penida berlabuh di tempat ini. Demikian pula boat dan perahu yang melayani wisatawan di sekitar kawasan perairan Padangbai hingga ke perairan Nusa Penida. Aktivitas ekonomi masyarakat di Padangbai terutama terkait dengan kegiatan pariwisata dan penyeberangan. Daerah tujuan wisatawan di kawasan Padangbai diantaranya adalah pantai Blulagoon, Padangbai, Bias Tugel Pasir Putih dan pantai Betel. Pantai Blulagoon dan Bias Tugel memiliki pasir putih dan berlokasi agak tersembunyi sehingga memberikan kenyamanan Bab 2 Gambaran Lokasi I Made Jaya Ratha 13 Kajian Cepat Kondisi Kelautan Provinsi Bali 2011 bagi wisatawan. Pengunjung umumnya berasal dari Eropa Jerman, ataupun Asia. Puncak kunjungan terjadi pada bulan Juli – Agustus, serta seringkali di bulan Desember menjelang tahun baru. Meskipun sebagian besar perahu yang bersandar di pantai Padangbai kini telah digunakan sebagai angkutan pariwisata, namun beberapa diantaranya masih dipergunakan oleh nelayan untuk melaut. Perahu nelayan biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil digunakan untuk melakukan penangkapan ikan di perairan sekitar hingga di sekitar Nusa Penida dan Lombok.

2.4. KAWASAN CANDIDASA

Candidasa adalah daerah pariwisata pesisir lainnya di sekitar teluk Amuk, Kabupaten Karangasem. Pariwisata di Candidasa mulai berkembang pada sekitar tahun 80an. Nama Candidasa sendiri terkait dengan keberadaan sebuah pura yakni pura Candidasa yang berada di kawasan ini. Karena letaknya berdekatan dengan sebuah kolam besar, pura Candidasa pun dikenal dengan sebutan Pura Telaga Kauh. Meskipun tidak seramai Kuta dan Sanur, kawasan Candidasa merupakan pilihan bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana laut maupun objek wisata lainnya yang berada di Bali timur. Wisatawan yang datang umumnya adalah wisatawan Eropa yakni Jerman dan Belanda. Selain itu wisatawan Asia dan domestik juga cukup banyak. Aktivitas wisata yang ditawarkan di Candidasa hampir sama seperti di kawasan Padangbai. Wisatawan dapat menikmati laut sambil berlayar, memancing maupun snorkeling dan diving. Karena lokasinya yang saling berdekatan maka lokasi penyelaman untuk wisatawan di Candidasa pun sama dengan Padangbai yakni di perairan sekitar Tanjung Jepun, Gili Mimpang, Gili Biaha, Gili Tepekong, maupun Blulagoon. Sebagai alternatif pendapatan, nelayan di kawasan Candidasa juga memanfaatkan perahunya untuk kegiatan pariwisata. Usai melaut mereka biasanya menawarkan jasa transportasi bagi para tamu untuk memancing, snorkeling maupun diving secara bergantian yang diatur dalam kelompok.

2.5. KAWASAN SERAYA

Pantai di sekitar Gili Selang merupakan pantai berbatu di kawasan Seraya yang banyak dikunjungi oleh wisatawan selam. Memiliki arus yang relatif kuat dan susah diprediksi, situs penyelaman di Gili Selang umumnya dikunjungi oleh para penyelam berkemampuan menengah hingga mahir. Namun demikian, tidak tampak adanya fasilitas seperti penginapan ataupun restoran di sekitar pantai Gili Selang. Wisatawan yang menyelam di tempat ini umumnya datang dari kawasan Amed seperti Bunutan dan Jemeluk. Terdapat pemukiman masyarakat di sekitar pantai Gili Selang. Sebagian diantara mereka berprofesi sebagai nelayan yang memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan melaut di perairan sekitar menggunakan perahu layar bermesin tempel. Untuk mengisi waktu selain melaut, nelayan biasanya bekerja di kebun untuk menanam singkong, beternak sapi, babi dan kambing. Nelayan di Gili Selang tidak melakukan penangkapan hiu karena jarang ditemukan di perairan ini. Namun demikian, di sekitar perairan Gili Selang sering dijumpai nelayan penangkap ikan hias. Mereka biasanya datang dari daerah Tembok yang datang melalui jalur darat dan menginap di sekitar pantai. Selain itu, ada pula nelayan dari daerah lain yang datang dengan perahu dan melakukan penangkapan ikan dengan cara menyelam menggunakan kompresor.

2.6. KAWASAN AMED

Amed merupakan kawasan wisata bahari lainnya di timur pulau Bali. Tidak hanya menyajikan keindahan biota bawah laut, bangkai kapal yang tenggelam pada masa perang dunia Foto 2.1. Wisata bahari menjadi salah satu sumber pendapatan nelayan di Candidasa Foto 2.2. Pembangunan akomodasi pariwisata di sekitar perairan Bunutan, Amed