40
40
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini ada tiga jenis variabel yaitu:
d. Variabel Eksogen
Variabel eksogen atau independen atau variabel bebas menurut Sugiyono 2009: 39 adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel dependen terikat. Variabel eksogen pada penelitian ini adalah
need for achievement
dan
locus of control
. e.
Variabel Endogen Variabel endogen atau dependen terikat menurut Sugiyono 2009: 39
adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel endogen pada penelitian ini adalah intensi
berwirausaha.
f.
Variabel
Intervening
Variabel
intervening
menurut Trucman dalam Sugiyono 2010: 39 adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen menjadi hubungan tidak langsung dan tidak dapat diamati atau diukur. Variabel
intervening
dalam penelitian ini adalah sikap
attitude
siswa.
2. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.
Need for achievement Need for achievement
mengacu pada usaha untuk menjadi lebih baik, smenjadi sukses dan merasa berkompeten. Seseorang dengan
need for achievement
tinggi akan memiliki keinginan yang kuat untuk mengerjakan tugas-tugas yang menantang, memiliki tanggung jawab yang besar terhadap
tugas yang dikerjakan dan pada saat selesai dalam mengerjakan suatu pekerjaan, seseorang tersebut menginginkan umpan balik.
Need for achievement
pada penelitian ini menggunakan teori McClelland dalam Larsen Buss, 2002 dengan indikator pertama yaitu
commit to user
41
41 menyukai kegiatan yang menantang; seperti mampu mengerjakan tugas baru
yang lebih sulit dari tugas sebelumnya, melakukan usaha semaksimal mungkin untuk meraih nilai yang sempurna, berani mengerjakan tugas
dengan penuh resiko dan banyaknya hambatan menghalangi untuk menyelesaikan tugas tersebut. Indikator kedua yaitu menikmati tugas-tugas
yang memiliki tanggung jawab secara pribadi; seperti berani bertanggung jawab atas tugas-tugas yang dijalani, takut menerima resiko atas tugas yang
dijalani, dalam mencapai prestasi di sekolah saya berusaha mencapai kesuksesan rata
–rata dan melimpahkan pekerjaan yang seharusnya menjadi tanggung jawab saya kepada orang lain. Indikator ketiga yaitu menyukai
tugas-tugas yang memiliki umpan balik; tidak suka menerima kritik saran dari orang lain atas tugas yang dikerjakan, penilaian yang diberikan oleh
orang lain atas tugas membuat membuat saya lebih bersemangat, membutuhkan umpan balik untuk setiap pekerjaan yang dilakukan dan kritik
yang diberikan oleh orang lain dapat menurunkan semangat saya untuk bekerja.
b.
Locus of Control Locus of control
merupakan keyakinan seseorang bahwa apa yang terjadi adalah karena kendali dirinya yaitu internal atau diluar kendali
dirinya yaitu eksternal.
Locus of control
internal adalah sejauh mana seseorang mengharapkan dan meyakini bahwa sebuah
reinforcement
atau hasil dari perilaku mereka adalah tergantung pada perilaku atau karakterisrik
personal mereka sendiri. Orang yang memiliki
locus of control
internal yakin bahwa dirinya bertanggung jawab dan memiliki kontrol atas kejadian-
kejadian yang dialaminya. Individu dengan
locus of control
internal meyakini bahwa kesuksesan atau kegagalannya merupakan buah dari
perilakunya sendiri. Indikator
locus of control
pada penelitian ini adalah
internal locus of control
dan
external locus of control
. Alat ukur untuk mengukur
locus of control
pada penelitian ini menggunakan teori dari Levenson 1973 yaitu
Multidimensional Locus Of Control
MLCS yaitu alat ukur yang terdiri dari perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
42
42 tiga jenis item yang berjumlah 24 item pertanyaan yaitu tentang
internal locus of control, powerful others,
dan
external.
Akan tetapi disesuaikan dengan penelitian ini, sehingga hanya dipakai dua item pertanyaan yaitu
tentang
internal locus of control
dan
external locus of control
. Indikator
locus of control
internal antara lain: Bisa atau tidaknya menjadi wirausaha tergantung pada kemampuan saya, apakah saya akan mengalami kegagalan
pada saat berwirausaha tergantung seberapa baik saya mampu untuk menjalankannya, pada saat saya berencana membuat sebuah usaha saya ragu
bisa mewujudkannya, seberapa banyak teman yang saya miliki tergantung dari seberapa baik saya terhadap orang lain, saya kurang mampu
menentukan apa yang akan terjadi dalam hidup saya, saya ragu bisa mempertahankan keinginan untuk berwirausaha kelak, pada saat saya
mendapatkan apa yang saya inginkan itu karena saya bekerja keras untuk mendapatkannya dan kehidupan saya ditentukan oleh tindakan saya sendiri.
Indikator
locus of control
eksternal antara lain kejadian –kejadian
di kehidupan saya sejauh ini terjadi karena kebetulan, seringkali tidak ada kesempatan bagi saya untuk melindungi keinginan saya dari kejadian yang
bernasib buruk, saya sering menemui kejadian yang akan terjadi maka tidak terjadi, pada saat saya mampu berwirausaha nanti, itu terjadi karena saya
beruntung, menurut saya kurang bijaksana apabila saya membuat rencana terlalu jauh karena banyak hal yang terjadi nantinya berubah menjadi nasib
buruk, apakah nantinya saya akan mengalami kegagalan atau
keberuntungann dalam berwirausaha itu dikarenakan keberuntungan, apakah saya bisa atau tidak menjadi wirausahawan itu lebih karena takdir yang
menentukan dan bisa atau tidaknya saya menjadi wirausahawan bergantung pada apakah saya beruntung berada di waktu dan tempat yang tepat.
c. Sikap
Attitude
Sikap mengacu pada kecenderungan untuk bereaksi secara efektif dalam menanggapi risiko yang akan dihadapi dalam bisnis. Indikator sikap
pada penelitian ini menggunakan teori dari Gadaam dalam Andika Madjid 2012 dengan indikator yang pertama yaitu tertarik dengan peluang
commit to user
43
43 usaha, seperti tertarik untuk menciptakan usaha karena ada peluang.
Indikator kedua yaitu pandangan positif mengenai kegagalan usaha seperti selalu berfikir bahwa kegagalan dalam usaha merupakan awal dari
kesuksesan. Indikator ketiga yaitu suka menghadapi risiko bisnis seperti memahami bahwa dalam berwirausaha pasti ada resikonya.
d. Intensi Berwirausaha
Intensi berwirausaha mengacu pada keyakinan dan kesadaran dari seorang individu bahwa mereka berniat untuk mendirikan sebuah usaha
bisnis baru dan berencana untuk melakukannya di masa depan. Intensi berwirausaha pada penelitian ini diukur dengan indikator dari Linan 2008
pertama mengembangkan diri dalam menciptakan usaha yaitu mengikuti program-program kewirausahaan yang dapat membantu dalam menciptakan
usaha baru berwirausaha. Indikator kedua niat berwirausaha setelah lulus yaitu berniat berwirausaha setelah lulus dari SMK. Indikator ketiga bekerja
sama untuk memulai usaha yaitu akan bekerja sama dengan teman-teman untuk mulai berwirausaha. Indikator keempat adalah mencari peluang usaha
yaitu berusaha mencari informasi peluang usaha untuk usaha saya dimasa datang. Indikator kelima adalah memperbanyak hubungan dengan
wirausahawan yaitu akan memperbanyak hubungan dengan wirausahawan.
Pengukuran
need for achievement, locus of control
, sikap dan intensi berwirausaha menggunakan model skala likert. Menurut Sugiyono 2010: 93
“Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelo
mpok tentang fenomena sosial”. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi penilaian sebagai berikut:
1. Sangat Tidak Setuju STS bobot 1
2. Tidak Setuju TS
bobot 2 3.
Netral N bobot 3
4. Setuju S
bobot 4 5.
Sangat Setuju SS bobot 5
commit to user
44
44
E. Teknik Pengumpulan data