29
29 dalam
locus of control
internal karena pada dimensi ini individu melihat bahwa dirinya sendiri
bertanggung jawab terhadap peristiwa yang terjadi dalam hidupnya, sedangkan
dimensi
chance
dan
powerful other
termasuk kedalam
locus of control
eksternal karena dimensi ini individu melihat bahwa kejadian
dalam hidupnya di pengaruhi oleh faktor yang berada di luar dirinya yaitu
nasib, keberuntungan dan orang lain yang lebih berkuasa dalam Azwar, 2004.
Hal yang perlu diperhatikan adalah dengan adanya pembagian dimensi
locus of control
, bukan berarti setiap orang hanya memiliki satu
locus of control
saja karena sifatnya kontinuum Ghufron Risnawita, 2008. Berdasarkan teori-teori yang ada, banyak orang berpikiran bahwa tingginya
skor
locus of control
internal pada seseorang merupakan karakteristik yang diidamkan dan sebaliknya untuk
locus of control
ekstenal. Feist Feist 2008 menyatakan bahwa tinggi skor yang terlalu ekstrim pada dua dimensi tersebut
pada dasarnya tidak baik.
Locus of control
eksternal yang terlalu tinggi bisa mengarah pada keputusasaan dan apatis sedangkan
locus of control
internal yang terlalu tinggi dapat membuat seseorang merasa bertanggung jawab atas
segala hal termasuk yang memang berada diluar kendali mereka. Menurut Feist Feist 2008,
locus of control
yang sehat adalah ketika skor berada ditengah kedua dimensi tetapi condong ke arah internal.
G. Penelitian yang Relevan
Penelitian mengenai faktor kepribadian yang berhubungan dengan intensi berwirausaha telah banyak dilakukan oleh para peneliti. Beberapa penelitian
tersebut antara lain: 1.
Kusmintarti, Thoyib, Ashar dan Maskie 2014 meneliti tentang hubungan karakteristik kewirausahaan, sikap berwirausaha dan intensi berwirausaha.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kewirausahaan yang terdiri dari
Internal Locus of control , Need for achievement, Tolerance for ambiguity
dan
Propensity to Risk
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
30
30 kewirausahaan, kemudian sikap kewirausahaan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap niat kewirausahaan. 2.
Darmanto dan Lestari 2014 meneliti tentang pembangunan model intensi berwirausaha pada mahasiswa di kota semarang. Hasil penelitian tersebut
diketahui bahwa
Locus of control
dan
Risk propensity
memiliki pengaruh langsung dan signifikan terhadap intensi berwirausaha.
locus of control
berpengaruh tidak langsung melalui sikap
attitude
terhadap intensi, sedangkan
risk propensity
berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi berwirausaha melalui
self efficacy
. Kemudian
need for achievement
berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi berwirausaha melalui sikap
attitude
. 3.
Ferreira, Rodrigues dan Paco 2012 meneliti tentang model intensi berwirausaha, aplikasinya pada bidang psikologi dan pengembangan perilaku
siswa. Hasilnya dapat diketahui bahwa
need for achievement, self confidence
dan sikap personal berpengaruh terhadap intensi berwirausaha siswa, begitu pula dengan norma subjektif dan sikap personal siswa yang berpengaruh
terhadap perilaku konstrol siswa, sedangkan
locus of control
, toleransi ambiguitas, inofatif dan kecenderungan mengambil resiko tidak berpengaruh
terhadap intensi berwirausaha siswa. 4.
Darmanto 2012 meneliti tentang peran sifat personalitas
personality traits
dalam mendorong minat berwirausaha mahasiswa. Hasilnya diketahui bahwa
locus of control
,
need for achievement
, kecenderungan mengambil resiko secara
partial
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berprestasi. Sifat-sifat personalitas seperti kebutuhan berprestasi,
locus of control
, kecenderungan mengambil resiko yang merupakan faktor latar belakang yang berpengaruh terhadap intensi berwirausaha.
5. Dehkordi dan Sasani 2012 meneliti tentang pengaruh
emotional intelligence
dan trait kepribadian terhadap intensi berwirausaha menggunakan program Fuzzy Dematel. Penelitian tersebut menguji pengaruh faktor trait personalitas
yang terdiri dari
need of achievement
,
tendency to
risk,
internal locus of control
,
self-confidence
,
tolernce of ambiguity
,
innovativenes
,
need for
commit to user
31
31
affiliation
dan
motivation
serta faktor
emotional intelligence
yang terdiri dari
self-awareness
,
self-control
,
social consciousness
dan
management of relations
terhadap intensi berwirausaha. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa
need for achievement
merupakan faktor paling penting yang berpengaruh terhadap intensi berwirausaha.
6. Zain, Akram dan Ghani 2010 meneliti tentang bagaimana intensi
berwirausaha siswa jurusan bisnis di Malaysia. Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh trait personalitas yang terdiri dari
self-efficacy, locus of control
and
need for achievement
terhadap intensi berwirausaha siswa di Malaysia, serta pengaruh trait ekonomi terhadap intensi berwirausaha siswa.
Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui bahwa trait kepribadian yang terdiri dari
self efficacy, locus of control need for achievement
serta lingkungan yaitu lingkungan ekonomi
economic trait
adalah faktor yang mempengaruhi siswa untuk menjadi pengusaha.
7. Wijaya 2008 meneliti tentang kajian model empiris perilaku berwirausaha
UKM di DIY dan jawa tengah. Penelitian ini menguji pengaruh sikap, norma subjektif, efikasi diri terhadap intensi berwirausaha dan terhadap perilaku
berwirausaha. Hasilnya dapat diketahui bahwa sikap berwirausaha memiliki pengaruh
langsung terhadap intensi berwirausaha, variabel norma subjektif memiliki pengaruh langsung terhadap intensi berwirausaha, variabel efikasi
diri memiliki pengaruh langsung terhadap intensi berwirausaha, variabel intensi berwirausaha memiliki pengaruh langsung terhadap perilaku
berwirausaha dan variabel efikasi diri memiliki pengaruh langsung terhadap perilaku berwirausaha.
8. Indarti dan Rostiani 2008 meneliti tentang bagaimana perbandingan intensi
berwirasuaha antara mahasiswa Indonesia, Jepang dan Norwegia. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh karakteristik
kepribadian yang terdiri dari
need for achievement
dan efikasi diri, faktor elemen kontekstual dan faktor demografis yang terdiri dari gender, umur,
pendidikan dan pengalaman bekerja terhadap intensi berwirausaha mahasiswa di negara Indonesia, Jepang dan Norwegia. Berdasarkan penelitian tersebut
commit to user
32
32 diketahui bahwa
Need for achievement
berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap mahasiswa di ketiga negara tersebut. Kemudian tingkat
Need for achievement
, efikasi diri dan kesiapan instrumen mahasiswa Indonesia lebih tinggi dibandingkan mahasiswa Jepang dan Norwegia.
9. Luthje dan Franke 2003 meneliti pengujian model itensi berwirausaha pada
siswa jurusan teknik di sebuah universitas di Austria. Hasilnya adalah bahwa sikap siswa dipengaruhi oleh kepribadian siswa yaitu yaitu kecenderungan
mengambil resiko dan
locus of control
internal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
locus of control
memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap sikap berwirausaha siswa, kecenderungan resiko siswa juga berpengaruh sangat kuat
terhadap sikap siswa. Secara tidak langsung kepribadian berpengaruh terhadap kesiapan siswa untuk berwirausaha.
H. Kerangka Berfikir