72
72 Tabel 11 menjelaskan bahwa rata-rata variabel intensi berwirausaha
Kelas X sebesar 20,96, Selanjutnya Kelas XI dengan rata-rata 20,83 dan untuk rata-rata kelas XII sebesar 20,73. Berdasarkan hasil komputasi mengenai rata-
rata pada masing-masing kelompok sampel maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan mengenai nilai intensi berwirausaha antara kelas X, Kelas
XI dan Kelas XII. Kesamaaan nilai tersebut dapat buktikan pula menggunakan uji
one way anova
yang berfungsi untuk menguji rata-rata dari dua sampel berbeda secara signifikan atau tidak Totalia Hindrayani, 2013: 66. Kriteria
kelompok sampel dikatakan memiliki perbedaan apabila nilai signifikansi ≤0,05 dan dikatakan tidak memiliki perbedaan yang signifikan apabila nilai
signifikansi ≥0,05. Hasil komputasi pada tabel 13 menunjukkan nilai f Hitung sebesar 1,042 dan nilai signifikansi 0,408 ≥0,05, maka dapat dikatakan bahwa
tidak terdapat perbedaan yang signifikan nilai variabel intensi berwirausaha antara Kelas X, Kelas XI dan kelas XII.
D. Analisis Data Penelitian
Analisis data pada penelitian ini menggunakan
path analysis
berbantu
software
AMOS 22.00
. Path analysis
atau analisis jalur digunakan untuk menguji pengaruh
need for achievement
dan
locus of control
terhadap intensi berwirausaha melalui sikap
attitude
siswa. Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, data yang akan digunakan untuk analisis statistik dengan teknik
path analysis
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model penelitian, variabel dependen, variabel independen, ataupun keduanya
mempunyai penelitian distribusi normal atau tidak. Deteksi normalitas dapat diketahui denganUji
One Sample
Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan Uji
One Sample
Kolomogorov-Smirnov
residual
berdistribusi normal jika nilai perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
73
73 signifikansi lebih dari 0,05. Hasil uji normalitas menggunakan uji
one sample
Kolmogorov-Smirnov pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 12: Tabel 12. Hasil Uji Normalitas
Deskripsi Uji Normalitas Unstandardized
Residual N
260 Normal Parameters
a,,b
Mean 0,0000000
Std. Deviation 2,48405077
Most Extreme Differences Absolute
0,083 Positive
0,081 Negative
-0.083 Kolmogorov-Smirnov Z
1,341 Asymp. Sig. 2-tailed
0,055 a. Test distribution is Normal.
Sumber: Data diolah, 2015 Berdasarkan tabel 12 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
Asymp. Sig. 2-tailed
sebesar 0,055. Karena signifikansi lebih dari 0,05 0,055
≥0,05, maka nilai residual tersebut telah normal atau daapt dikatakan bahwa model penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Cara untuk mendeteksi
masalah ini menggunakan t
abel Test Of Linearity
pada taraf signifikan 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi
Linearity
kurang dari 0,05. Hasil uji linearitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1 Hasil Uji Linearitas Variabel
Need for Achievement
dengan Intensi Berwirausaha
Hasil uji linearitas variabel
need for achievement
dengan intensi berwirausaha dapat dilihat pada tabel 13
:
commit to user
74
74
Tabel 13. Uji Linearitas Variabel
Need for Achievement
dengan Intensi Berwirausaha
Variabel
Sum of Squares
Df Mean
Square F
Signi Fikansi
NAch
Intensi
Between Groups
Combined
1334,295 10 133,430 11,167 0,000
Linearity
352,516 1
352,516 29,502 0,000
Deviation from Linearity
981,780 9
109,087 9,129
0,000 Sumber: Data diolah, 2015
Berdasarkan tabel 13 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas signifikansi variabel
need for achievement
dengan
intensi berwirausaha
sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut kurang dari 0,05. Dapat dikatakan
bahwa variabel
need for achievement
dengan intensi berwirausaha memenuhi asumsi linearitas.
2 Hasil Uji Linearitas Variabel
Locus of Control
dengan Intensi Berwirausaha
Hasil Uji linearitas variabel
locus of control
dengan intensi berwirausaha dapat dilihat pada tabel 14:
Tabel 14. Uji Linearitas Variabel
Locus of Control
dengan Intensi Brwirausaha Variabel
Sum of Squares
Df Mean
Square F
Signi Fikansi
LoC Intensi
Between Groups
Combined
1135,856 10 113,586 8,620
0,000
Linearity
368,481 1
368,481 27,965 0,000
Deviation from Linearity
767,376 9
85,264 6,471
0,000 Sumber: Data diolah, 2015
Berdasarkan tabel 14 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas signifikansi variabel
locus of control
dengan intensi berwirausaha sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut kurang dari 0,05. Dapat dikatakan bahwa
variabel
locus of control
dengan intensi berwirausaha memenuhi asumsi linearitas.
commit to user
75
75 3
Hasil Uji Linearitas Variabel Sikap
Attitude
dengan Intensi Berwirausaha
Hasil Uji linearitas variabel sikap
attitude
dengan intensi berwirausaha dapat dilihat pada tabel 15:
Tabel 15. Uji Linearitas Variabel Sikap dengan
attitude
Intensi Berwirausaha Variabel
Sum of Squares
df Mean
Square F
Signifi kansi
Sikap Intensi
Between Groups
Combined
306,891 10 30,689
32,336 0,000
Linearity
98,316 1
98,316 103,591 0,000
Deviation from Linearity
208,576 9
23.175 24,419
0,000 Sumber: Data diolah, 2015
Berdasarkan tabel 15 dapat diketahui bahwa nilai probabilitas signifikansi variabel sikap
attitude
dengan intensi berwirausaha sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut kurang dari 0,05. Dapat dikatakan
bahwa variabel sikap dengan intensi berwirausaha memenuhi asumsi linearitas.
c. Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk melihat apakah pada model penelitian ditemukan adanya korelasi antara variabel independen.
Cara mendeteksinya dapat dilakukan dengan melihat nilai
Variance Inflation Factor
VIF dan
TOLERANCE
. Suatu variabel dikatakan mempunyai masalah multikolinearitas apabila nilai VIF lebih besar dari 10
dan angka
TOLERANCE
lebih kecil dari 0,1. Hasil uji multikolinearitas penelitian ini dapat dilihat pada tabel 16:
commit to user
76
76 Tabel 16. Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
NAch 0,903
1,107 LoC
0,831 1,203
Sikap 0,762
1,313 a
. Dependent Variable
: Intensi Sumber: Data diolah, 2015
Berdasarkan tabel 16 dapat diketahui bahwa nilai
tolerance
kelima variabel bebas lebih besar dari 0,1. Sedangkan nilai VIF berada di sekitar angka 1
atau lebih kecil dari angka 10. Maka, dapat dikatakan bahwa model penelitian ini terbebas dari masalah multikolinearitas.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu
pengamatan ke pengamatan lain. Hasil pengujian heteroskedastisistas dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan melihat pola titik-titik pada
scatterplots
untuk mengetahui ada tidaknya ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika titik-titik tersebar
dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi masalah heterokedastisitas.
commit to user
77
77 Gambar 16.
Scatterplot Regression Standardized Residual
Sumber: Data diolah, 2015 Berdasarkan gambar 16 terlihat titik menyebar secara acak, tidak
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak
terdapat masalah heteroskedastisitas pada model, sehingga model layak dipakai.
2. Uji Hipotesis