Definisi Sikap Struktur Sikap

15 15

C. Sikap

attitude

1. Definisi Sikap

Attitude Sikap adalah evaluasi, perasaan seseorang, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada seseorang terhadap obyek atau gagasan tertentu Kotler, 2005: 219. Menurut Mowen dan Minor 2002: 319, sikap adalah inti dari rasa suka dan tidak suka bagi orang, kelompok, situasi, obyek, dan ide-ide tidak berwujud tertentu. Tung 2011 mengatakan bahwa: “ attitude toward the behavior is the degree to which a person has a favorable or unfavorable evaluation of a behavior. It depends on the person’s assessment of the expected outcomes of the behavior”. Artinya sikap terhadap perilaku adalah sejauh mana seseorang memiliki evaluasi menguntungkan atau tidak menguntungkan dari perilaku, hal ini tergantung pada penilaian orang tersebut dari hasil yang diharapkan dari perilaku. Sikap adalah dasar bagi pembentukan intensi Wijaya, 2008. Menurut Ajzen 2002 sikap mengacu pada sejauh mana seseorang memiliki evaluasi menguntungkan atau tidak menguntungkan atau penilaian perilaku yang bersangkutan, hal ini diasumsikan bahwa individu melaporkan sikap terhadap perilaku yang tinggi akan lebih cenderung untuk berniat dan kemudian melakukan tindakan yang dipantau yaitu tindakan untuk menjadi pengusaha. Berkaitan dengan kewirausahaan, menurut Gadaam dalam Wijaya 2008 menyatakan bahwa sikap berwirausaha merupakan suatu kecenderungan untuk bereaksi secara afektif dalam menanggapi risiko yang akan dihadapi dalam bisnis.

2. Struktur Sikap

Azwar 2013: 24 menerangkan bahwa struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang, yaitu: a. Komponen Kognitif. Menurut Mann dalam azwar 2013: 24 komponen ini merupakan pengulangan pengetahuan yang dipercayai oleh seseorang, komponen ini berisi kepercayaan tentang penilaian terhadap sesuatu oleh seseorang perpustakaan.uns.ac.id commit to user 16 16 tentang opini. Lebih lanjut menurut Azwar 2013: 25 sekali kepercayaan terbentuk, maka ia akan menjadi dasar pengetahuan seseorang mengenai apa yang diharapkan dari objek tersebut. b. Komponen Afektif. Komponen ini menurut Mann dalam Azwar 2013: 24 merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan menyangkut aspek emosional. Azwar 2013: 26 komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu. c. Komponen Konatif. Komponen konatif menurut Mann dalam Azwar 2013: 24 merupakan tendensi atau kecenderungan untuk bertindak untuk bereaksi dengan cara- cara tertentu. Komponen ini merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Komponen ini mengharapkan bahwa sikap seseorang adalah dicerminkan dalam bentuk perilaku nyata. Berbeda dengan komponen konatif, ranah psikomotorik menurut Wahyudin 2008: 32 adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima materi pelajaran. Prilaku ini lebih kepada keterampilan secara fisik. Aspek- aspek ini mencakup tahapan: menirukan, memanipulasi, artikulasi dan naturalisasi. Gagne dalam Siregar Nara, 2014: 8 mengelompokkan sistematika hasil-hasil belajar yang mempunyai ciri-ciri sama dalam satu kategori. Kelima hal tersebut didalamnya terdapat hasil belajar sikap antara lain: 1 Keterampilan Intelektual. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan seseorang untuk berinteraksi denga lingkungannya dengan menggunakan simbol huruf, angka, kata atau gambar. 2 Informasi Verbal. Informasi verbal yaitu seseorang belajar menyatakan atau menceritakan suatu fakta atau suatu peristiwa secara lisan atau tertulis, termasuk dalam cara menggambar. commit to user 17 17 3 Strategi Kognitif. Strategi kognitif yaitu kemampuan seseorang untuk mengatur proses belajarnya sendiri, mengingat dan berfikir. 4 Keterampilan Motorik. Keterampilan motorik yaitu seseorang belajar melakukan gerak secara teratur dalam urutan tertentu. Cirinya adalah otomatisme atau gerakan berlangsung secara teratur dan berjalan dengan lancar dan luwes 5 Sikap. Sikap yaitu keadaan mental yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan pilihan-pilihan dalam bertindak

3. Fungsi Sikap