77
77 Gambar 16.
Scatterplot Regression Standardized Residual
Sumber: Data diolah, 2015 Berdasarkan gambar 16 terlihat titik menyebar secara acak, tidak
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak
terdapat masalah heteroskedastisitas pada model, sehingga model layak dipakai.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis
path analysis
pada penelitian ini menggunakan beberapa tahapan. Tahapan dalam
path analysis
adalah sebagai berikut:
a. Spesifikasi dan Identifikasi Model
Model
Path
yang dibangun pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
commit to user
78
78 Gambar 17
.
Model
Path Analysis
Sumber: Data diolah, 2015 Berdasarkan model
path
yang tertera pada gambar 17 dapat dijelaskan bahwa nilai
chi-square
pada model penelitian ini sebesar 3,704. Nilai probabilitas model penelitian ini sebesar 0,054 dan nilai
degree of freedom
adalah 1. Model path dikatakan
indentified
apabila memiliki nilai
df
sama dengan atau lebih besar dari 0. Nilai
df
pada penelitian ini lebih besar dari 0, maka model penelitian ini dikategorikan
identified
.
b. Estimasi model
Pada tahap ini dilakukan uji kecocokan atau uji
Goodness of Fit
GOF yang digunakan untuk menguji kecocokan data dengan model. Hasil uji kecocokan model Uji
Goodness of Fit
dapat dilihat pada tabel 17:
Chi-square = 3,704 Degrees of freedom = 1
Probability level = 0,054 perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
79
79 Tabel 17. Rangkuman Hasil pengukuran Uji
Goodness of Fit
Kriteria Nilai
Cut-Off
Hasil Komputasi
Keterangan Chi-Square
Nilai yang kecil p≥0,05
3,704
Good fit
Significance Probability
≥ 0,05 0,054
Good Fit
X
2
df 5
3,704
Good Fit
CAIC ≤
saturated and independence
CAIC 62, 750
Good Fit
NFI ≥0,90
0,973
Good Fit
CFI Mendekati 1
0,980
Good Fit
IFI ≥0,9
0,980
Good Fit
RFI Mendekati 1
0,841
Good Fit
GFI ≥0,90
0,993
Good Fit
AGFI ≥0,90
0,929
Good Fit
Sumber: Data diolah, 2015 Uji
goodness of fit
dilakukan untuk mengevaluasi apakah model yang dihasilkan merupakan model fit atau tidak. Penjelasan tabel 17 sebagai
berikut: 1
Nilai
Chi-Square
dan P Pengujian
chi-square
dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan antara populasi yang diestimasikan dengan sampel yang diteliti. Sehingga
diharapkan tidak ada perbedaan antara populasi dengan sampelnya. Syarat model fit adalah nilai probabilitas
chi-square
kecil dan p ≥0,05.
Hasil menunjukkan nilai
Chi-square
yang kecil yaitu sebesar3,704 dengan probabilitas 0,054
≥0,05. Artinya bahwa tidak ada perbedaan antara sampel dengan populasi. Atau perbedaan antara sampel dengan
commit to user
80
80 populasi adalah kecil dan tidak signifikan. Dapat dikatakan pula bahwa
hasil tersebut menunjukkan bahwa model
fit
. 2
X
2
df
Indikator
goodness of fit
selanjutnya adalah rasio perbandingan antara nilai
chi-square
dengan
degree of freedom
X
2
df. Rasio chi-square dengan
degree of freedom
pada penelitian ini adalah 3,704 1= 3,704. Hasil tersebut lebih rendah dari
cut-off model fit
, yaitu 5. Sehingga dapat dikatakan bahwa model mempunyai
fit
yang baik. 3
Nilai CAIC Suatu model mempunyai fit yang baik apabila nilai model CAIC lebih
kecil dari independence CAIC dan satured CAIC, nilai model CAIC penelitian ini adalah 62,750, sedangkan nilai
independence
CAIC sebesar 165,902 dan nilai
saturated
CAIC sebesar 65,607. Nilai model CAIC lebih kecil dari nilai
independence
dan
saturated
CAIC sehingga dapat disimpulkan bahwa model adalah
fit
. 4
Nilai
Normed Fit Index
NFI Suatu model dikatakan fit apabila mempunyai NFI
≥0,9. Model pada penelitian ini mempunyai nilai NFI 0,973 sehingga dapat dikatakan
bahwa model adalah
fit
. 5
Nilai
Comparative Fit Index
CFI Model dapat dikatakan baik apabila memiliki nilai CFI yang mendekati
angka 1. Nilai CFI pada model penlitian ini sebesar 0,980 sehingga dapat dikatakan bahwa model mempunyai
fit
yang baik. 6
Nilai
Incremental Fit Index
IFI Model penelitian ini menghasilkan nilai IFI sebesar 0,980 yang lebih
besar dari batas
cut-off
sebesar 0,90. Sehingga dapat dikatakan bahwa model penelitian ini adalah
fit
. 7
Nilai
Relative Fit Index
RFI Model dikatan
fit
apabila memiliki nilai RFI mendekati 1. Model penelitian ini menghasilkan nilai RFI 0,841. Nilai tersebut dapat
dikatakan mendekati 1, sehingga model adalah
fit
. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
81
81 8
Goodness of Fit Index
GFI Pengujian
goodness of fit
dimaksudkan untuk mengetahui tertimbang dari varians dalam matriks kovarian sampel yang dijelaskan oleh matriks
kovarian populasi yang terestimasi. GFI yang diharapkan ≥0,90. Hasil
menunjukkan nilai GFI model penelitian ini sebesar 0,993. Nilai ini ≥0,90 sehingga model penelitian ini adalah
fit
. 9
Adjusted Goodness of Fit
AGFI AGFI dimaksudkan untuk membenarkan
fit
indeks terhadap
df
yang tersedia untuk menguji diterima atau tidaknya model. Model dikatakan
fit
apabila ≥0,90. Hasil perhitungan menunjukkan nilai AGFI 0,929.
Nilai ini ≥0,90 sehingga model penelitian ini adalah
fit
.
c. Hasil Uji Hipotesis
Berdasarkan poin sebelumnya dapat dijelaskan bahwa model pada penelitian ini memiliki kriteria
goodness of fit
yang baik. Pada bagian ini akan dijelaskan hasil uji hipotesis pengaruh
need for achievement
dan
locus of control
terhadap intensi berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Surakarta. Pengujian hipotesis
Path analysis
pada penelitian ini memanfaatkan bantuan
software
AMOS versi 22.0.
Path analysis
menguji pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total. Kriteria pengujiahn hipotesis
pada penelitian ini adalah dengan melihat kolom koefisien jalur
estimates
, kolom
Critical Ratio C.R
dan kolom probabilitas signifikansi
P
. Menurut Ghozali 2014: 86 hubungan antar variabel dikatakan berpengaruh positif
signifikan apabila koefisien jalur bernilai positif dan nilai signifikansi ≤0,05. Lebih lanjut menurut Ferdinand 2002: 59 hubungan variabel dikatakan
berpengaruh apabilai nilai
CR
≥1,96 pada taraf signifikansi 5. Hasil
path analysis
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 18: perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
82
82 Tabel 18. Hasil Uji Hipotesis
Variabel Estimate
S.E. C.R.
P Keterangan
Sikap --- Nach 0,094
0,019 4,894 0,000
Signifikan Sikap --- LoC
0,133 0,019
6,997 0,000 Signifikan
Intensi --- Sikap 0,575
0,115 5,020 0,000
Signifikan Intensi --- Nach
0,111 0,037
2,998 0,003 Signifikan
Intensi --- LoC 0,089
0,038 2,326 0,020
Signifikan Sumber: Data diolah, 2015
Berdasarkan tabel 18 dapat dijelaskan bahwa variabel
need for achievement
berpengaruh secara lansung terhadap intensi berwirausaha siswa, variabel
locus of control
berpengaruh secara langsung terhadap intensi berwirausaha siswa, sikap berpengaruh terhadap intensi berwirausaha siswa, variabel
need for achievement
berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi berwirausaha siswa melalui sikap
attitude
, dan
locus of control
berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi berwirausaha siswa melalui sikap
attitude
siswa. Hal ini dapat diketahui dari nilai koefisien jalur
Estimate
variabel
need for achievement, locus of control
, sikap
attitud
e dan intensi berwirausaha bernilai positif, nilai C.R keempat variabel ≥1,96 pada taraf signifikansi 5 dan nilai probabilitas signifikansi
P
lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05. Setelah mengetahui bahwa masing masing variabel berhubungan secara langsung
dan tidak langsung, maka selanjutnya adalah mengetahui besar pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total antar variabel. Hasil
pengujian pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total dapat dilihat pada tabel 21:
Tabel 19. Koefisien Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Pengaruh Total
Variabel Pengaruh Ke variabel Intensi Berwirausaha
Langsung Tidak Langsung
Pengaruh total NAch
0,173 0,084
0,257 LoC
0,140 0,120
0,260 Sikap
0,314 0,000
0,314 Sumber: Data diolah, 2015
commit to user
83
83 Berdasarkan tabel 19 maka dapat diketahui bahwa besar pengaruh langsung
variabel need for achievement
terhadap intensi berwirausaha adalah sebesar 0,173. Sedangkan besar pengaruh tidak langsung antara variabel
need for achievement
terhadap intensi berwirausaha sebesar 0,084. Besar pengaruh total
variabel need for achievement
terhadap intensi yaitu sebesar 0,257. Besar pengaruh langsung variabel sikap
attitude
terhadap intensi berwirausaha sebesar 0,314. Kemudian dapat diketauhui pula bahwa besar
pengaruh langsung variabel
locus of control
terhadap intensi berwirausaha sebesar 0,140. Besar pengaruh tidak langsung variabel
locus of control
terhadap intensi berwirausaha sebesar 0,120 dan besar pengaruh total varibel
locus of control
terhadap intensi berwirausa sebesar 0,260. Setelah diketahui berapa besar pengaruh masing masing variabel eksogen terhadap
variabel endogen. Maka dapat dijelaskan pula besarnya pengaruh yang diberikan variabel eksogen dari variabel endogen. Berikut hasil koefisien
determinasi
R
2
yang dihasilkan dari persamaan path diagram yang disajikan pada tabel 20:
Tabel 20. Koefisien Determinasi
Squared Multipel Correlation
Variabel
Estimate
Sikap 0,220
Intensi 0,211
Sumber: Data diolah, 2015 Berdasarkan tabel 20 dapat diketahui bahwa dalam model penelitian ini
variabel yang secara bersama-sama memberikan pengaruhnya terhadap Sikap
attitude
adalah sebesar 22 yang didasakan pada kontribusi dua variabel yaitu
need for achievement
dan
locus of control
. Sedangkan kontribusi secara bersama-sama terhadap variabel intensi berwirausaha
adalah 21,1 didasarkan pada kontribusi tiga variabel yaitu
need for achievement, locus of control
dan sikap
attitude
siswa. Setelah diketahui besar kontribusi masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat
maka berikut penjelasan hasil uji hipotesis pada penelitian ini: perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
84
84
1 Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama menyatakan bahwa
need for achievement
berpengaruh secara langsung terhadap intensi berwirausaha siswa. Hasil perhitungan AMOS yang disajikan pada tabel 18 menunjukkan koefisien
jalur yang bertanda positif sebesar 0,111 dengan nilai
C.R
sebesar 2,998 ≥1,96 pada taraf signifikansi 5 dan diperoleh probabilitas signifikansi
p sebesar 0,003. Nilai ini lebih kecil dari taraf signifikansi p yang ditentukan yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
need for achievement
berpengaruh positif langsung terhadap intensi berwirausaha. Artinya hipotesis pertama terbukti.
2 Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua menyatakan bahwa
locus of control
berpengaruh secara langsung terhadap intensi berwirausaha siswa. Hasil perhitungan AMOS yang disajikan pada tabel 18 menunjukkan koefisien
jalur yang bertanda positif sebesar 0,089 dengan nilai
C.R
sebesar 2,326 ≥1,96 pada taraf signifikansi 5 dan diperoleh probabilitas signifikansi
p sebesar 0,020. Nilai ini lebih kecil dari taraf signifikansi p yang ditentukan yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
locus of control
berpengaruh positif langsung terhadap intensi berwirausaha. Artinya hipotesis kedua terbukti.
3 Hipotesis Ketiga
Hipotesis ketiga
menyatakan bahwa
sikap
attitude
berpengaruh secara langsung terhadap intensi berwirausaha siswa. Hasil perhitungan AMOS yang disajikan pada tabel 18 menunjukkan koefisien
jalur yang bertanda positif sebesar 0,575 dengan nilai
C.R
sebesar 5,020 ≥1,96 pada taraf signifikansi 5 dan diperoleh probabilitas signifikansi
p sebesar 0,000. Nilai ini lebih kecil dari taraf signifikansi p yang ditentukan yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel sikap
berpengaruh positif langsung terhadap intensi berwirausaha. Artinya hipotesis ketiga terbukti.
commit to user
85
85
4 Hipotesis Keempat
Hipotesis keempat menyatakan bahwa
need for achievement
berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi berwirausaha melalui sikap
attitude
siswa. Hasil perhitungan AMOS yang disajikan pada tabel 18 menunjukkan koefisien jalur yang bertanda positif dari
need for achievement
terhadap sikap sebesar 0,094 dengan nilai
C.R
sebesar 4,894 ≥1,96 pada taraf signifikansi 5 dan diperoleh probabilitas signifikansi
p sebesar 0,000. Kemudian diperoleh koefisien jalur yang positif dari sikap terhadap intensi berwirausaha sebesar 0,575 dengan nilai
C.R
sebesar 5,020 ≥1,96 pada taraf signifikansi 5 dan probabilitas
signifikansi p sebesar 0,000. Nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi p yang ditentukan yaitu 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel
need for achievement
berpengaruh positif tidak langsung terhadap intensi berwirausaha melalui sikap. Artinya
hipotesis keempat terbukti.
5 Hipotesis Kelima
Hipotesis kelima menyatakan bahwa
locus of control
berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi berwirausaha melalui sikap
attitude
siswa. Hasil perhitungan AMOS yang disajikan pada tabel 18 menunjukkan koefisien jalur yang bertanda positif dari
locus of control
terhadap sikap sebesar 0,133 dengan nilai
C.R
sebesar 6,997 ≥1,96 pada taraf signifikansi 5 dan diperoleh probabilitas signifikansi
p sebesar 0,000. Kemudian diperoleh koefisien jalur yang positif dari sikap terhadap intensi berwirausaha sebesar 0,575 dengan nilai
C.R
sebesar 5,020 ≥ 1,96 pada taraf signifikansi 5 dan probabilitas
signifikansi p sebesar 0,000. Nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi p yang ditentukan yaitu 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel
locus of control
berpengaruh positif tidak langsung terhadap intensi berwirausaha melalui sikap. Artinya hipotesis
keempat terbukti. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
86
86
E. Pembahasan Hasil Analisis Data