Definisi Intensi Berwirausaha Intensi Berwirausaha

10 10 Artinya Seorang wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Kewirausahaan didefinisikan oleh Kao dalam Lupiyoadi 2004: 3 sebagai : “Entrepreneurship is the process of doing something new creative and something different innovative for the purpose of creating wealth for the individual adding value to society. An entrepreneur is a person who undertakes a wealth creating and value-adding process, through incubating ideas assembling resources and making thing”. Artinya kewirausahaan merupakan proses, yaitu proses penciptaan sesuatu yang baru kreasi baru dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada inovasi, tujuannya adalah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi masyarakat. Berdasarkan beberapa definisi tersebut maka dapat dikatakan bahwa kewirausahaan merupakan suatu proses yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi bertujuan untuk mendobrak ekonomi melalui kreasi dan inovasi produk demi tercapainya kesejahteraan individu serta nilai tambah bagi masyarakat.

3. Definisi Intensi Berwirausaha

Niat atau intensi berwirausaha merupakan kebulatan tekad seseorang untuk menjadi seorang wirausaha atau untuk berwirausaha. Intensi berwirausaha entrepreneurial intentions menurut Katz dan Gartner dalam Indarti Rostiani 2008 merupakan suatu pencarian informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembentukan suatu usaha. Seseorang dengan intensi untuk memulai usaha maka akan memiliki keyakinan diri, kemajuan dan kesiapan yang lebih baik dalam menjalankan usahanya apabila dibandingkan dengan seseorang yang tidak memiliki intensi untuk memulai usaha. Krueger dan Carsrud dalam Indarti Rostiani 2008 mengatakan bahwa intensi telah terbukti menjadi prediktor yang terbaik bagi perilaku kewirausahaan, oleh karena itu intensi dapat dijadikan sebagai pendekatan dasar yang masuk akal untuk memahami siapa-siapa yang akan menjadi wirausaha Choo dan Wong dalam Indarti Rostiani, 2008. Linan 2008 perpustakaan.uns.ac.id commit to user 11 11 mendefinisikan niat berwirausaha sebagai keyakinan dan kesadaran dari seorang individu bahwa mereka berniat untuk mendirikan sebuah usaha bisnis baru dan berencana untuk melakukannya di masa depan. Pada teori planned behavior menurut Fishbein Ajzen dalam Tjahjono Ardi, 2008 diyakini bahwa faktor-faktor seperti sikap, norma subyektif akan membentuk niat seseorang dan selanjutnya secara langsung akan berpengaruh pada perilaku, oleh karena itu pemahaman tentang niat seseorang untuk berwirausaha entrepreneurial intention dapat mencerminkan kecenderungan orang untuk mendirikan usaha secara riil. Pada pembahasan sebelumnya dapat diketahui bahwa bahwa niat menjembatani antara sikap dengan perilaku seseorang, sehingga niat berwirausaha merupakan variabel tepat untuk memprediksi perilaku kewirausahaannya. Berdasarkan uraian tersebut, niat berwirausaha dalam penelitian diartikan sebagai kebulatan tekad siswa SMK untuk memulai berwirausaha. 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensi Berwirausaha Intensi berwirausaha dalam diri seseorang dipengaruhi oleh faktor antara lain: a. Lingkungan. Lingkungan antara lain lingkungan keluarga, teman dan sekolah. Hal ini sesuai dengan teori Konvergensi Walgito dalam Pudjiastusi 2013 menyatakan bahwa lingkungan sekitar mempunyai peranan yang penting dalam perkembangan individu. Lingkungan sosial merupakan lingkungan di mana terjadi antara individu yang satu dengan yang lain. Lingkungan sosial ini ada yang primer dan ada yang sekunder. Lingkungan primer terjadi bila di antara individu yang satu dengan yang lain mempunyai hubungan yang erat dan saling mengenal dengan baik, misalnya keluarga. Lingkungan sosial sekunder adalah suatu lingkungan di mana antara individu yang ada di dalamnya mempunyai hubungan dengan individu lainnya, pengaruh lingkungan ini relatif tidak mendalam. Sebagai contoh orang tua yang bekerja sebagai wirausaha akan mendukung dan mendorong kemandirian, commit to user 12 12 berprestasi dan bertanggung jawab. Dukungan dari orang tua, terutama dari ayah sangat penting dalam pengambilan keputusan pemilihan karir bagi seorang anak. Menurut Wijaya 2007 lingkungan keluarga terutama orang tua sangat mempengaruhi keputusan pemilihan karir bagi anak. b. Pendidikan Menurut Wijaya 2007 pendidikan penting bagi wirausaha, selain gelar yang didapatkan seseorang, pendidikan juga mempunyai peran yang besar dalam membantu seseorang dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam bisnis seperti keputusan investasi. c. Nilai Personal Menurut Hisrich dan Peters dalam Wijaya, 2007 wirausahawan memiliki sikap yang berbeda tiap individunya terutama sikap dalam proses manajemen dan sikap dalam berbisnis secara umum. Nilai personal dibentuk oleh motivasi, dan optimism individu. d. Usia Niat berwirasuaha menurut Wijaya, 2007 dapat dipengatuhi oleh usia seseorang. Niat berwirausaha mengalami perubahan sejalan dengan bertambahnya usia seseorang. Menurut Hartini dalam Wijaya, 2007 pekerjaan menunjukkan bahwa niat berubah secara sedang dan cepat pada usia 15-25 tahun dan sesudahnya hanya mengalami sedikit perubahan. e. Jenis Kelamin Jenis kelamin sangat berpengaruh terhadap intensi berwirausaha siswa. Menurut Manson dalam Wijaya 2007 wanita cenderung menanggap pekerjaan bukanlah hal yang penting, karena dihadapkan pada tuntutan tradisional yang lebih besar seperti menjadi istri atau ibu rumah tangga. f. Kepribadian Menurut Pudjiastusi 2013 merupakan faktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha. Hal ini bisa dibenarkan karena wirausaha adalah mereka yang mampu melakukan aktualisasi dari keempat sisi potensial yang dimiliki secara tepat dan berkelanjutan. Lebih lanjut menurut McCleland dalam Indarti dan Rostiani 2008 mengatakan bahwa karakteristik kepribadian perpustakaan.uns.ac.id commit to user 13 13 seperti kebutuhan berprestasi merupakan salah satu karakteristik kepribadian seseorang yang akan mendorong seseorang untuk memiliki intensi kewiirausahaan.

B. Teori Tentang Intensi Berwirasuaha