cvii
f. Penciptaan dialog kreatif dan lingkungan belajar yang menyenangkan
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa dan hasil observasi yang penulis lakukan, bahawa pelaksanaan pembelajaran di kelas rata-rata guru mengajar
cukup menyenangkan bagi siswa, karena mereka rata-rata menguasai materi pembelajaran dengan pendekatan CTL, dan ditambah lagi guru-guru sudah banyak
yang kreatif dalam menerapkan metode dan model-model pembelajaran di dalam kelas. Di dalam kegiatan pembelajaran terjadinya interaksi yang cukup baik. Di
samping itu para siswa dengan mudah dapat sharing curhat tentang permasalahannya belajar atau masalah keluarga bukan saja pada guru Bimbingan
Konseling saja, melainkan juga pada setiap guru dimana siswa merasa dekat dan aman bercerita masalah pribadinya.
Suasana dialog demikian sudah membudaya di lingkungan sekolah. Dengan suasana yang menyenangkan ini diharapkan para siswa merasa betah di sekolah dan
dapat belajar dalam suasana menyenangkan sesuai filosofi belajar modern yang menyatakan bahwa: ” Leraning most effectives when it’s fun.”
Indikator atas suasana dialogis ini nampak pada rendahnya angka pembolosan atau meninggalkan sekolah pada saat jam pelajaran berlangsung.
g. Kepribadian guru keteladanan
SMP Diponegoro Surakarta adalah sekolah swasta yang berbasis keislaman agamis. Dengan demikin guru adalah faktor sentral yang sikap dan perilaku serta
cviii kepribadiannya harus tertata dan bermoral tinggi karena guru adalah figur teladan
bagi siswa-siswinya. Berkenaan dengan itu maka suasana kehidupan yang islami benar-benar diwujudkan dalam pola perilaku keseharian. Baik dalam tata cara
berpakaian, berbicara dan bertingkah laku secara keseluruhan suasana islami yang penuh kesejukan nampak dalam keseharian. Hal ini kiranya yang menjadi salah satu
daya tarik sekolah ini dibandingkan sekolah lain di kota Surakarta. Wawancara dengan Komite Sekolah pada tanggal 19 November 2008
Dalam upaya meningkatkan kepribadian guru karyawan SMP Islam Diponegoro Surakarta juga melakukan upaya sebagai berikut:
1. Meningkatkan keteladanan guru dan karyawan kepada siswa 2. Guru dan karyawan memposisikan diri sebagai teladan bagi siswanya,
sehingga berperilaku Islami dan taat pada peraturan 3. Masing-masing guru mengidentifikasi materi pelajaran yang terkait dengan
nilai agama. Di samping itu guna menciptakan iklim sekolah kondusif juga dilakukan
beragam upaya diantaranya: a. Dilakukan melalui penciptaan kerjasama yang kompak diantara warga
sekolah b. Membiasakan gerakan adab rasul
c. Pengajian secara rutin setiap awal bulan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT
cix d. Olah raga bersama seluruh warga sekolah
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui bahwa secara keseluruhan penerapan manajemen berbasis sekolah sudah mulai menampakkan
hasil yang cukup menggembirakan. Meskipun demikian masih tetap harus disempurnakan pelaksanaannya dari waktu ke waktu.
C. Pembahasan Implementasi MBS Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran