Pengertian Sekolah Standar Nasional

l 1. Tingginya prestasi akademik siswa 2. Guru menguasai bahan dan konsep keilmuan 3. Metode, pendekatan, gaya, seni dan prosedur mengajar yang tepat 4. Pemanfaatan fasilitas secara efesien dan efektif 5. Pemahaman guru tentang karakteristik kelompok dan perorangan siswa 6. Penciptaan dialog kreatif dan lingkungan belajar yang menyenangkan 7. Kepribadian guru keteladanan.

C. Sekolah Standar Nasional

1. Pengertian Sekolah Standar Nasional

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tentang Kewenangan Pusat dan Daerah , telah mendorong perubahan besar pada sistem pengelolaan pendidikan di Indonesia. Dalam rangka itulah, Direktorat Pembinaan SMP melakukan rintisan pengembangan Sekolah Standar Nasional untuk jenjang SMP, dan disebut SNP Standar Nasional Pendidikan, disingkat SSN. Sekolah Standar Nasional SSN dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan SNP, bahwa yang dimaksudkan dengan Sekolah Standar Nasional yang telah memenuhi Standar li Nasional Pendidikan yang berarti memenuhi Standar Pelayanan Minimal SPM, sehingga diharapkan mampu memberikan layanan pendidikan yang standar dan menghasilkan lulusan dengan kompetensi yang sesuai dengan standar nasional yang ditetapkan. Dengan kata lain, SSN telah mampu memberikan layanan pendidikan kepada anak didik, sesuai dengan standar minimal yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, SSN pada dasarnya dapat berfungsi sebagai model, artinya dapat dijadikan model bagaimana menyelenggarakan sekolah sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan secara nasional Depdikbud, 2005: 3 . Sekolah Standar Nasional juga diartikan sebagai proses menjadi dan bukan kondisi yang ada saat ini. Dikaitkan dengan makna model, pengertian SSN yang kedua ini lebih berdimensi proses, artinya menjadi model bagaimanakah suatu sekolah berproses menjadi sekolah yang mencapai standar pelayanan pendidikan yang ditentukan oleh SPM. Kekurangan terhadap standar yang ditentukan oleh SPM tidak boleh terlalu banyak, sehingga diyakini dalam waktu pendek, kekurangan tersebut dapat dipenuhi dan sekolah benar-benar telah memenuhi tuntutan SPM Depdikbud, 2005: 5

2. Komponen Pokok pada Standar Nasional Pendidikan bagi SMP