cxxxvi Metode, pendekatan, gaya, seni, dan prosedur mengajar yang tepat, 4
Pemanfaatan fasilitas secara efesien dan efektif, 5 Pemahaman guru tentang karakteristik kelompok dan perorangan siswa, 6 Penciptaan
dialog kreatif dan lingkungan belajar yang menyenangkan , 7 Kepribadian guru keteladanan
3. Manfaat, yang dapat diambil dari Implementasi MBS di SMP Islam Diponegoro Surakarta sebagai berikut :
a. Sekolah dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya sekolah, sehingga diharapkan kualitas pembelajaran akan lebih baik dan
meningkat. b. Sekolah lebih bisa mengetahui kebutuhan lembaganya, khususnya
input pendidikan yang akan dikembangkan dan didayagunakan dalam proses pendidikan yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kebutuhan sekolahnya. c. Penggunaan sumber daya pendidikan akan lebih efektif dan efesien
d. Keterlibatan seluruh warga sekolah akan menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat di sekolah
e. Sekolah dapat bertanggung jawab tentang membentuk budaya MBS, sehingga tercipta atmosfer sekolah yang kondusif, baik dalam
menjalin hubungan internal maupun eksternal.
B. Implikasi
cxxxvii Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa ditemukannya
adanya keberhasilan dan faktor-faktor penghambat dalam mengimplementasikan MBS Sekolah Standar Nasional di SMP Islam Diponegoro Surakarta. Hal ini
artinya implementasi MBS Sekolah Standar Nasional di SMP Islam Diponegoro Surakarta baik ditinjau dari input, proses dan out put dilaksanakan dengan baik
sesuai dengan pedoman MBS. Namun di sisi lain masih ada beberapa faktor penghambat diantaranya input siswa yang masuk di SMP Islam Diponegoro
Surakarta NEM kurang bagus, masih ada sebagian guru didalam pengelolaan pembelajaran kurang inovatif, kreatif, dan menyenangkan, kultur sumber daya
manusia yang masih adanya unsur ewuh pakewuh, serta sarana prasarana yang mendukung kualitas pembelajaran kurang representatif,
C. Saran
1. Bagi pihak yayasan Untuk mewujudkan visi dan Misi Yayasan Pendidikan Islam Diponegoro
Surakarta dan Sekolah dalam mengimplementasikan MBS dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran , maka perlu dibutuhkan dukungan
yang optimal dari Yayasan dalam Peraturan dan pendananan secara proporsional, mengingat biaya dalam pelaksanaan MBS cukup tinggi
2. Bagi Sekolah
cxxxviii a. Agar implementasi MBS di SMP Islam Diponegoro Surakarta dapat
berhasil secara efektik dan efesien, maka sekolah harus melakukan analisis out put sekolah yang hasilnya berupa identifikasi tantatangan
nyata yang dihadapi sekolah yang bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran,utamanya terhadap
faktor-faktor yang
mendukung implementasi MBS. b. Implementasi MBS di SMP Islam Diponegoro Surakarta agar dapat
berjalan dengan baik, maka sekolah harus selalu melakukan analisis kelemahan atau faktor-faktor yang menghambat dalam pelaksanaan
MBS c. Keterbukaan dalam proses pengelolaan manajemen sekolah sangat
diperlukan terutama segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya peningkatan mutu pembelajaran, guna meminimalisir kemungkinan
terjadinya miskomunikasi d. Implementasi MBS hendaknya harus dapat memberikan manfaat bagi :
1. Sekolah a. Dapat mengotimalkan sumber daya yang tersedia untuk
memajukan sekolahnya. b. Sekolah dapat bertanggung jawab terhadap mutu pendidikan
kepada pemerintah, orang tua, dan masyarakat
cxxxix c. Dapat mengetahui kebutuhan sekolahnya, khususnya input
pendidikan yang akan dikembangkan dan didayagunakan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
d. Agar sumber daya yang ada di sekolah lebih efektif dan efesien.
2. Pemerintah a. Sebagai umpan balik terhadap kebijakan pemerintah
b. Sebelum MBS diimplementasikan, maka pihak pemerintah sebaiknya melakukan pelatihandiklat kepada kepala sekolah,
wakil kepala sekolah, guru, dan komite sekolah serta pemerintah selalu rutin dan berkesinambungan bimbingan
terhadap sekolah yang bersangkutan. c. Memberikan bantuan sarana prasarana yang dibutuhkan bagi
sekolah swasta secara representatif kepada pihak sekolah, agar pelaksanaan
MBS dalam
rangka peningkatan
mutu pembelajaran dapat berjalan lebih baik lagi.
3. bagi orang tua Partisipatif orang tua siswa sangat diperlukan, bukan hanya sekedar
memberikan dukungan dan pendanaan saja, melainkan diperlukan dukukungan sepenuhnya yang proaktif partisipatif mulai dari perencanaan,
pelaksanaan hingga evaluasi yang terakomodir melalui Komite Sekolah.
cxl
DAFTAR PUSTAKA
Angelo,T.A. 1991. Claaroom Assessment Techniques. Edwardsville Southern Illinois University. To Siue Assessment Home Page. Diambil pada tanggal 5 Mei
2007 dari http:www.siue.edu-dederassessscatmain.html
Arikunto, Suharsini. 1966. Metodologi Penelitian. Yogjakarta : Bina Aksara
Ashcroft,Kate.1955. The Lecture’s Guide to Quality and Standards in Colleges and Universities. London: Teh Flmer Press.
Bafasdal, Ibrahim. 2003. Peningkatan Profesional Guru .Jakarta: Sinar Grafika offset
Depdikbub. 2001. Kamus Besar Indonseia. Jakarta : Balai Pustaka Depdiknas. 2001. Managemen Peningkatan Mutu Terpadu. Jakarta : Dirjen
Pendasmen Umum ________, 2001. Managemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta :
Direktorat Pendidikan Menengah Umum Dharma, Agus. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah: Suatu Pendekatan Baru
Manajemen Sekolah. Jakarta : Bina Internet
cxli Fajar, A. Malik 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003: Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.Jakarta : Balai Pustaka Fasli Jalal, Dedi Supriadi. 2002. Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi
Daerah. Yogjakarta : Adi Cita Fathah Nanang, 2000. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Yayasan Amal
Keluarga _________, 2003. Konsep, Manajemen Berbasis Sekolah MBS dan Dewan
Sekolah. Bandung : Pustaka Bani Quraisy. Glasser, William. 1993. The Quality School Teacher. New York : Harper Perenial.
Hisyam Zaini, Dkk. 2005. Strategi Pembelajaran Aktif. CTSD-IAIN Sunan Kalijogo,
Yogjakarta Hoy, Charles, Colin Bayne-Jardine, Margaret Wood. 2000. Improving Quality in
Educatiob. London : Falmer Press. James W, Guthrie. 1986. Education Coursener Guide :
http:www.ed.govpuborcomsumerguidebasemanhtml .
Kathleen, Kubic. 1988. School Based Management, Erik Clearing House On Educational Management, Eugene, Dragon.
http:www.naearston.abpf2sbm.pdf .
Kember, David. 2000. Action Learning and Action Research: Improving teh Quality of Teaching and Learning. London: Kogan page
Klein, Stephen B. 1996. Learning Principles and Aplication: McGraw-Hill, Inc. New York.
Miles, M.B and A. Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan Tjejep Rohendi Rohidi.Jakarta : Universitas Indonesia
Moleong, Lexy J. 2001 Metodologi Penelitian Kualitati. Bandung: Remaja Rosda Karya
Nasution, S. 1966. Metodologi Penelitian naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito
cxlii Nurkhulis. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah, Teori, Model dan Aplikasi. Jakarta :
Grasindo Sudjana, Nana. 1987. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru
Sumardjoko,B. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo Jakarta Suryabrata, Sunadi. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Sutopo,H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS Press _________, 2006. Metodologi Peneltian Kualitatif. Surakarta: UNS Press
Indra Djati Sidi. 2001. Menuju Masyarakat Belajar: Menggagas Paradigma Baru
Pendidikan. Java Offset. Umaedi. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta : Depdiknas
cxliii
LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA, OBSERVASI DAN ANALISIS DOKUMENTASI