Sejarah Berdirinya SMP Islam Diponegoro

lxxi Ditinjau dari kondisi sosial ekonomi di masa mendatang SMP Islam diponegoro diharapkan menjadi pilihan calon murid dari segala lapisan. Hal ini sebagai akibat dari beberapa terobosan yang dilakukan oleh pihak sekolah bekerjasama dengan komite dan para alumni sekolah yang peduli dengan keberlangsungan almamater

a. Sejarah Berdirinya SMP Islam Diponegoro

SMP Islam Diponegoro berawal dengan didirikannya Yayasan Islam Diponegoro YPID pada tanggal 7 Oktober 1928 atau Jumaidil Awal 1348 H, dengan nama Arrabitah Al-Alawiyah sebagai cabang Jakarta. Organisasi ini didirikan oleh para tokoh Al-Awiyyin I kota Solo pada waktu itu, yaitu : 1 Sayid Husein bin Alwi bin Syahah 2 Sayid Ibrahim bin Ajil Segaf Al- Segaf 3 Sayid Muhammad bin Segaf al-segaf 4 Sayid Ali bin Salim Aidi 5 Sayid Idrus bin Muhammad Al-Jufri 6 Sayid Alwi bin Alwi Al-Habsyi 7 Sayid Ali bin Muhammad Al-Habsyi 8 Sayid Ali bin Syeh bin Syahah 9 Sayid Hasan bin Husein Al-Segaf 10 Sayid Salim bin Basri Al-Segaf 11 Sayid Muhammad bin Abdullah bin Husein Al-Segaf lxxii 12 Sayid Husein bin Abdurahman Al-Segaf 13 Sayid Husin Abdullah Al-Habsyi 14 Sayid Ali bin Muhammad Maharim Sedangkan tokoh-tokoh yang ikut membantu dan mendukung baik pikiran, tenaga maupun keuangan adalah : a Sayid Muhsin bin Abdullah bin Muhsin Al-Segaf b Sayid Muhammad bin Abdullah Alaydrus c Sayid Idrus bin Salim Al- Jufri d Sayid hamid bin Toha Al-Segaf e Sayid alwi bin Abdullah bin Husein Al-Segaf f Sayid Abdullah bin Salim Al-Segaf Organisasi ini pada awalnya bergerak pada bidang agama dan bahasa arab, ditambahkan dengan pengetahuan umum secara terbatas. Kemudian pada tahun 1930, setelah menata ulang kepengurusan Arrabitah Al- Alawiyah ,memiliki Madrasah Ibtidaiyah yang memiliki bangunan permanen di Jl. Kalangan Pasarkliwon. Mata pelajaran utamanya adalah agama dan bahasa arab ditambah bahasa Indonesia dan berhitung. Sesuai dengan perkembangan jaman, serta minat masyarakat pada tahun 1952 para pengurus bertekad mengubah Madrasah Ibtidaiyah menjadi Sekolah Dasar. Untuk itu kurikulum pendidikan umum disesuaikan dengan kurikulum pemerintah, sedangkan kurikulum agama diatur oleh yayasan. lxxiii Setahun kemudian, 1953 Yayasan Arrabitah Al-Alawiyah mengembangkan pendidikan dengan membuka Sekolah Menengah Pertama pada waktu itu lokasi pengajaran masih bersifat sementara, yaitu pada gedung milik Bapak R. Hadiwijaya yang dipinjamkan atas dukungan Bapak Awadh Syahbal. Melihat pesatnya kepercayaan masyarakat pada yayasan ini, Alhamdulilah pada tahu 1953 atas partisipasi masyarakat Yayasan membeli tanah seluas 2600 m di jalan Metodranan No. 2 Pasarkliwon. Tahun 1954 bangunan berhasil diselesaikan lengkap dengan perabotnya. Bersamaan dengan itu, dipicu oleh kesuksesan Sekolah Dasar. Yayasan mengembangkan pendidikan dengan membuka Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama khusus untuk putri. Untuk melengkapi pendidikan dasar, pada tahun itu pula dibuka Sekolah Taman Kanak-kanak yang menempati Sekolah Dasar putra. Untuk menanamkan rasa kepribadian sebagai bangsa indonesia yang cinta pada tanah air, rapat pengurus tanggal 9 Maret 1966 memutuskan mengubah nama Yayasan Arrabitah Al-Alawiyah menjadi Yayasan Pendidikan Islam Diponegoro. Yayasan Pendidikan Islam Diponegoro berkembang dengan baik sesuai dengan harapan pemerintah dan masyarakat dan tidak menyimpang dari azaz dan tujuan didirikannya yayasan ini. Pada tahun 1967 di bukalah sekolah lxxiv Menengah Atas untuk putri yang dirasa perlu untuk membekali dan menjaga para siswa putri agar lebih mantap dalam aqidah dan akhlak. Adapun lokasinya terletak di SMP dan SD Islam Diponegoro bagian putri. Pada tahun 1972 yayasan membeli tanah seluas 520 m2 yang kemudian bangunannya digunakan untuk SMP putra. Pada tahun 1982 yayasan meresmikan bangunan khusus SMA putri di atas tanah seluas 910 m2 yang dibangun dengan partisipasi masyarakat dan pemerintah kerajaan Saudi Arabia melalui duta besarnya pada waktu itu Barh Abbas Chumeis. Pada tahun yang sama dibangun gedung taman Kanak – kanak yang letaknya berdampingan dengan gedung SD dan SMP putri. Dengan demikian Yayasan Pendidikan Islam Diponegoro membawahi TK, SD putra dan putri, SMP putra dan putri serta SMA putra dan putra. SMP Islam Diponegoro Surakarta merupakan salah satu sekolah swasta bercirikan Islam, terletak di daerah Pasarkliwon Surakarta. Ditinjau dari kondisi sosial ekonomi di masa mendatang SMP Islam Diponegoro diharapkan menjadi pilihan calon murid dari segala lapisan. Hal ini sebagai akibat dari beberapa terobosan yang dilakukan oleh pihak sekolah bekerjasama dengan komite dan para alumni sekolah yang peduli dengan keberlangsungan almamater. Gerakan menuju perubahan yang lebih baik telah dicanangkan beberapa waktu yang lalu diharapkan mampu merasuk pada sanubari seluruh lxxv penyelenggara Pendidikan di Yayasan Pendidikan Islam Diponegoro. Di antara deklarasi tersebut tertuang visi dan misi Yayasan Pendidikan Islam Diponegoro yang mulia dan futuristik.

b. Visi , Misi , Tujuan dan Strategi 1.Visi