Komponen Pokok pada Standar Nasional Pendidikan bagi SMP

li Nasional Pendidikan yang berarti memenuhi Standar Pelayanan Minimal SPM, sehingga diharapkan mampu memberikan layanan pendidikan yang standar dan menghasilkan lulusan dengan kompetensi yang sesuai dengan standar nasional yang ditetapkan. Dengan kata lain, SSN telah mampu memberikan layanan pendidikan kepada anak didik, sesuai dengan standar minimal yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, SSN pada dasarnya dapat berfungsi sebagai model, artinya dapat dijadikan model bagaimana menyelenggarakan sekolah sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan secara nasional Depdikbud, 2005: 3 . Sekolah Standar Nasional juga diartikan sebagai proses menjadi dan bukan kondisi yang ada saat ini. Dikaitkan dengan makna model, pengertian SSN yang kedua ini lebih berdimensi proses, artinya menjadi model bagaimanakah suatu sekolah berproses menjadi sekolah yang mencapai standar pelayanan pendidikan yang ditentukan oleh SPM. Kekurangan terhadap standar yang ditentukan oleh SPM tidak boleh terlalu banyak, sehingga diyakini dalam waktu pendek, kekurangan tersebut dapat dipenuhi dan sekolah benar-benar telah memenuhi tuntutan SPM Depdikbud, 2005: 5

2. Komponen Pokok pada Standar Nasional Pendidikan bagi SMP

Dalam upaya-upaya menuju kepada standar proses pendidikan sebagaimana halnya ditentukan oleh SNP, maka standar layanan pendidikan mengacu pada aspek input, proses, dan output. Komponen standar tersebut antara lain : lii a. Komponen Input Input suatu sekolah dapat berupa input yang berkaitan dengan aspek tenaga kependidikan, aspek siswa, dan aspek sarana dan pembiyayaan. Di samping input harapan yang mencakup visi, misi, tujuan dan sasaran yang lebih menekankan pada aspek intangible. b. Komponen Proses Proses pada dasarnya merupakan pengolahan input untuk menghasilkan output yang direncanakan. Jadi pada aspek proses inilah seharusnya input proses secara selaras dan sinergis, sehingga menghasilkan output yang diharapkan. Proses pendidikan dikatakan baik jika mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif dan mampu belajar siswa. c. Komponen Output Output sekolah pada umumnya dikaitkan dengan prestasi siswa, karena memang tujuan pokok sekolah mengembangkan potensi siswa, sehingga terwujud dalam prestasi hasil belajar. Kaitannya dengan peningkatan mutu sekolah secara keseluruhan, selain prestasi siswa juga akan diungkapkan prestasi guru dan kepala sekolah sebagai institusi yang akan dijadikan tolak ukur kualitas sekolah. Pengembangan sekolah yang terpilih sebagai Sekolah Satndar Nasional diarahkan kepada lima aspek, yaitu pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah MBS, pengembangan inovasi pembelajaran, penciptaan liii komunitas belajar di sekolah, pengembangan profesionalisme guru dan penggalangan dukungan masyarakat Depdikbub, 2005: 19 Pengembangan Sekolah Standar Nasional tidak dapat terlepas dari pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah MBS. Dalam hal ini MBS dipandang sebagai sebuah alternatif dari pola umum pengoperasian sekolah yang selama ini wewenang pendidikan hanya pada pemerintah pusat dan daerah. Dengan demikian MBS ini merupakan strategi dalam rangka untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan cara mendelegasikan kewenangan pengambilan keputusan penting dari pusat dan daerah ke tingkat sekolah. Sekolah di dalam penerapan MBS ini memiliki perananan yang sangat penting dalam menyelenggarakan pendidikan secara mandiri.

D. Hasil Penelitian Yang Relevan