Metode wawancara Metode Observasi

lxii Mengingat studi di dalam penelitian ini merupakan studi kualitatif, maka sumber informasi yang dapat digali berdasarkan : 1. Informan Subyek yang digunakan sebagai informan dalam penelitian ini terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, ketua komite sekolah, dan ketua OSIS di SMP Islam Diponegoro Surakarta 2. Peristiwa Observasi dilakukan terhadap peristiwa yang berkaitan dengan aktifitas siswa , guru, kepala sekolah, wakasek, komite sekolah yang berkaitan dengan penerapan Manajemen Berbasis Sekolah dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan data peristiwa yaitu Proses pembelajaran di sekolah standar nasional SMP Islam Diponegoro Surakarta 3. Arsip atau dokumen Dokumen atau arsip dari guru dan sekolah yang berkaitan langsung dengan penerapan MBS sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran.

E. Metode Pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian metode wawancara, metode observasi, dan dokumentasi.

1. Metode wawancara

lxiii Sudjana 1987: 45 menyatakan bahwa ” Wawancara adalah alat pengumpul data untuk mendapatkan informasi tentang pendapat, aspirasi, harapan, persepsi, keinginan, keyakinan responden melalui pertanyaan yang dijawab secara lisan”. Ketrampilan peneliti mengorek kebenaran sumber wawancara diperlukan, karena informen dan responden memiliki dan mempunyai sumber untuk penelitian Sutopo, 2002: 52. Untuk memperoleh sumber yang menyeluruh akan dilakukan heuristik. Berdasarkan pendapat di atas, bahwa wawancara adalah alat pengumpul data atau mengenai pendapat, aspirasi, harapan, persepsi, keinginan, keyakinan, dari responden melalui pertanyaan, percakapan, dan tanya jawab yang dijawab secara lisan oleh responden. Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data pelaksanaan manajemen berbasis sekolah dari guru SMP Islam Diponegoro Surakarta yang berhubungan penerapan Manajemen Berbasis Sekolah sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Materi wawancara adalah sama dengan materi dokumentasi. Hal ini untuk menghindari adanya pengembangan materi penelitian yang tidak relevan. Hasil wawancara ini diolah secara cross check dengan hasil dokumentasi untuk mencari kesesuaian data peneliti, sehingga data tersebut dapat dipakai keabsahannya dan mudah untuk diklasifikasi.

2. Metode Observasi

lxiv Arifin 1988: 49 menjelaskan bahwa ” Observasi adalah suatu cara untuk pengumpulan data dan informasi dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistimatis, logis, dan rasional mengenai fenomena- fenomena yang diselidiki”. Metode observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang penerapan Manajemen Berbasis Sekolah sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran di SMP Islam Diponegoro Surakarta. Hasil Observasi ini diolah secara cross check dengan hasil wawancara dan dokumentasi untuk mencari kesesuaian data penelitian, sehingga data tersebut dapat diakui keabsahannya dan mudah untuk diklasifikasikan

3. Metode dokumentasi