55 tahun 2014, juara 2 LCC MIPA tingkat kota tahun 2014 dan juara 4 LCC
agama se-DIY tahun 2013. Selain kedua subjek yang telah ditetapkan, peneliti menambahan 4
orang sebagai key informan. Keempat orang tersebut adalah TG, NRL, TF dan ER. Mereka semua adalah teman sekelas dan seasrama sekontrakan
subjek AP dan SG.
C. Objek Penelitian
Objek penelitian pada penelitian ini adalah motivasi berprestasi anak tunanetra.
D. Latar dan Waktu Penelitian
Penelitian mengenai “Motivasi Berprestasi Anak Tunanetra di Sekolah Inklusi” ini dilaksanakan di MAN Maguwoharjo yang beralamatkan di Jl.
Raya Tajem, Kec. Depok, Sleman, Yogyakarta dan di kediaman subjek penelitian, AP dan SG. Dipilihnya sekolah MAN Maguwoharjo sebagai latar
penelitian ini dikarenakan MAN Maguwoharjo merupakan salah satu sekolah inklusi dimana terdapat anak berkebutuhan khusus yang sesuai dengan ciri-
ciri purposive sampling sehingga pantas untuk diungkap motivasi berprestasinya. Waktu penelitian dimulai sejak bulan November 2015 sampai
Juni 2016, dari pengajuan judul sampai selesai kesimpulan. Pengambilan data dalam penelitian ini dimulai sejak proposal penelitian ini disahkan, yaitu
bulan April 2016 sampai Juni 2016.
56
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Wawancara Mendalam Indepth Interview Pengertian wawancara menurut Lexy J. Moleong 2010 : 186 yaitu :
“wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.”
Metode wawancara dilaksanakan untuk mendapatkan informasi secara mendetail dari subjek dan key-informan. Wawancara penelitian
dilaksanakan di MAN Maguwoharjo dan kediaman subjek. Selain subjek sebagai sumber informasi primer, wawancara juga akan melibatkan
sumber informasi yang lain, yang mempunyai hubungan langsung dengan subjek. Informan yang menjadi sumber informasi sekunder dari
penelitian ini diantaranya adalah TG, NRL, TF dan ER. Mereka adalah teman sekelas dan seasrama sekontrakan subjek AP dan SG.
Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan pedoman wawancara tidak terstruktur. Menurut Sugiyono 2014 : 140
wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun
secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan
57 yang akan ditanyakan. Wawancara dilakukan secara berulang-ulang
sampai menemui titik jenuh. Wawancara dilakukan selama sembilan kali. 2. Observasi Pengamatan
Sutrisno Hadi, 1986 dalam Sugiyono, 2014 : 145 mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses
yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Observasi
dilaksanakan untuk mendapatkan informasi tambahan sebagai pendukung data hasil penelitian.
Penelitian ini menggunakan jenis observasi nonpartisipan dimana peeliti tidak terlibat secara langsung dalam kehidupan subjek, peneliti
hanya sebagai pengamat. Observasi yang digunakan menggunakan observasi berstruktur yaitu menggunakan pedoman observasi tentang apa
yang akan diamati pada saat melakukan observasi. Observasi dilaksanakan di sekolah dan di kediaman subjek. Observasi juga
dilaksanakan ketika peneliti melakukan wawancara dengan subjek.
F. Instrumen Penelitian