23
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi
Schultz Schultz, 1994 dalam Lili Garliah Fatma Kartika Sary Nasution, 2004 menyatakan bahwa motivasi berprestasi berbeda-beda
pada setiap individu karena banyak faktor yang mempengaruhi. Fernald Fernald, 1999 dalam Lili Garliah Fatma Kartika Sary Nasution, 2004
mengungkapkan beberapa hal yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi seseorang, yaitu :
a. Keluarga dan kebudayaan family and cultural Eastwood 1983 menyatakan bahwa motivasi berprestasi
seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan sosial seperti orangtua dan teman. Sedangkan McClelland 1994 menyatakan bahwa
bagaimana cara orangtua mengasuh anak mempunyai pengaruh terhadap motivasi berprestasi anak. Bernstein 1999 menyatakan
bahwa kebudayaan dapat mempengaruhi kekuatan motivasi berprestasi individu. Kebudayaan pada suatu negara seperti cerita
rakyat atau hikayat-hikayat sering mengandung tema-tema prestasi yang dapat meningkatkan semangat masyarakatnya.
b. Konsep diri self concept Konsep diri merupakan bagaimana seseorang berfikir mengenai
dirinya sendiri. Apabila individu percaya bahwa dirinya mampu untuk melakukan sesuatu, maka individu akan termotivasi untuk
melakukan hal tersebut sehingga berpengaruh dalam bertingkah laku.
24 c. Jenis kelamin sex roles
Prestasi yang tinggi biasanya diidentikkan dengan maskulinitas, sehingga banyak para wanita belajar tidak maksimal khususnya jika
wanita tersebut berada diantara para pria, yang menurut Stein Bailey 1999 sering disebut sebagai motivasi menghindari
kesuksesan. Morgan, dkk 1986 menyatakan bahwa banyak perempuan dengan motivasi berprestasi tinggi namun tidak
menampilkan karakteristik perilaku berprestasi layaknya laki-laki. Hal ini berkaitan dengan Horner 1986 yang menyatakan bahwa
pada wanita terdapat kecenderungan takut akan kesuksesan yang artinya pada wanita terdapat kekhawatiran bahwa dirinya akan
ditolak oleh masyarakat apabila dirinya memperoleh kesuksesan. d. Pengakuan dan prestasi recognition and achievement
Individu akan lebih termotivasi untuk bekerja lebih keras apabila diri merasa dipedulikan atau diperhatikan oleh orang lain.
Menurut McClelland, 1987 dalam Redydian Adhitya Nugraha, 2011 faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi
adalah sebagai berikut : a. Faktor Internal
1 Keadaan Jasmani Keadaan jasmani baik yang bersifat bawaan atau bukan bersifat
bawaan, antara lain : bentuk wajah, tinggi badan, warna kulit dan sebagainya. Cacat fisik yang dimiliki individu akan dapat
25 menghambat dirinya untuk mempunyai motivasi berprestasi yang
tinggi. 2 Usia
Kesadaran akan usia yang semakin bertambah menjadi suatu pendorong seseorang untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi.
Dalam hal ini bahwa orang yang berusia lebih tua akan semakin banyak berpengalaman dalam kehidupan dan mempunyai suatu
kiat-kiat tertentu untuk mneghindari kegagalan dan tidak akan melakukan kegagalan yang sama.
3 Intelegensi Intelegensi akan mempengaruhi motivasi berprestasi seseorang,
semakin tinggi tingkat intelegensi akan semakin tinggi pula motivasi berprestasinya.
4 Kepribadian Tiap-tiap individu mempunyai sifat-sifat kepribadian yang
berbeda antara individu yang satu dengan yang lain. 5 Minat
Individu yang mempunyai minat untuk belajar, berkompetisi dan tidak mengharapkan kegagalan akan mempunyai motivasi
berprestasi yang tinggi. 6 Citra diri
Citra diri yaitu gambaran seseorang mengenai dirinya. Seseorang yang mempunyai citra diri positif akan tampak percaya diri, aktif
26 dan berani dalam menghadapi sesuatu. Sebaliknya seseorang
yang memiliki citra diri negatif akan tampak ragu-ragu, kurang percaya diri dan kurang berani dalam menghadapi sesuatu
meskipun sebenarnya memiliki kemampuan. Dilihat dari ciri-ciri yang ada maka individu yang mempunyai citra diri positif akan
memiliki motivasi berprestasi lebih tinggi daripada individu yang memiliki citra diri negatif.
7 Keberhasilan yang pernah dicapai Keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan
memiliki arti bahwa individu mampu mengatasi kesulitan dan tantangan yang dihadapi. Keberhasilan ini akan menumbuhkan
kepercayaan pada diri serta penghargaan atas usaha yang dilakukannya, dalam pandangan yang positif pada dirinya akan
menimbulkan suatu harapan baru untuk mencapai prestasi yang lebih baik.
8 Tingkat Pendidikan. Tingkat pendidikan sesorang akan berpengaruh pada kebutuhan-
kebutuhannya. Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan menuntut timbal balik yang nyata, misalnya :
mempunyai aspirasi yang realistik pada dirinya. Individu yang berpendidikan tinggi akan lebih banyak menuntut peranan bagi
dirinya dibandingkan dengan individu yang berpendidikan rendah.
27 b. Faktor Eksternal
1 Lingkungan Keluarga Terbentuknya motivasi berprestasi bersumber dari cara-cara
orangtua mendidik dan mengasuh anak. Orangtua yang mendidik anaknya untuk berusaha menentukan sendiri apa yang sebaiknya
dilakukan dan mampu mengerjakan tugas-tugasnya tanpa bantuan orang lain, disertai dengan sikap orangtua yang selalu
menghargai setiap prestasi yang telah dicapai anak, akan menumbuhkan motivasi berprestasi yang tinggi pada anak.
Latihan yang diberikan oleh orangtua untuk percaya pada diri sendiri dapat membantu timbulnya motivasi berprestasi, sesuai
dengan perkembangannya. 2 Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat yaitu tempat individu hidup dan bergaul, kegiatan masyarakat, kebudayaan, tradisi, nilai hidup dan pola
hidup yang dianut masyarakat lingkungannya. Semua itu dapat mempengaruhi motivasi berprestasi individu. Motivasi
berprestasi berkembang karena pengaruh kebudayaan dan lingkungan yang mementingkan kebebasan pada anggota.
Motivasi berprestasi berkembang karena pengaruh kebudayaan dan lingkungan yang mementingkan perkembangan kebebasan
pada anggota keluarganya. Orangtua umumnya mengasuh anak- anaknya sesuai dengan pola hidup yang dianut dilingkungannya.
28 Harditono, 1984 dalam Redydian Adhitya Nugraha, 2011
mengemukakan bahwa motivasi berprestasi bukanlah aspek genetik sehingga pembentukan sangat ditentukan oleh berbagai faktor dari luar
yang terus berkembang sebagai suatu pengalaman yang mempengaruhi individu, faktor dari luar yang dimaksud dapat berasal dari keluarga,
sekolah, dan lain-lain. Dari beberapa faktor yang telah diuraikan maka dapat diketahui
bahwa motivasi berprestasi seseorang dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang berasal dari dalam diri individu maupun pengaruh yang
berasal dari luar individu. Faktor dari dalam diri antara lain : keadaan jasmani, usia, intelegensi, kepribadian, minat, tingkat pendidikan, konsep
diri dan jenis kelamin. Sedangkan faktor dari luar dapat dipengaruhi dari lingkungan keluarga dan masyarakat.
B. Anak Berkebutuhan Khusus 1. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus
Istilah anak dengan berkebutuhan khusus ditujukan pada segolongan anak yang memiliki kelainan atau perbedaan sedemikian rupa dari anak
rata-rata normal dari segi fisik, mental, emosi, sosial ataugabungan dari ciri-ciri itu yang menyebabkan mereka mengalami hambatan untuk
mencapai perkembangan yang optimal sehingga mereka memerlukan layanan pendidikan khusus untuk mencapai perkembangan yang optimal
Mega Iswari, 2007 : 43. Anak yang memiliki kelainan tetapi tidak memiliki hambatan dalam mencapai perkembangan, maka tidak termasuk