96 emosi. Menurut teman sekelasnya ER, SG akan marah atau melempari
buku ketika temannya menyinggung atau menghina SG. Hal ini sesuai dengan pernyataan Mega Iswari 2007 : 56 siswa tunanetra sering
merasa kecewa, frustasi dan merasa tidak senang dengan sikap orang yang saling menyingung langsung didepannya. Segala senda gurau, tekanan
atau perbuatan yang tidak disengaja dapat saja dijadikan sebagai penyebab perasaan mudah tersinggung.
Individu dengan motivasi berprestasi tinggi mempunyai keterbukaan tentang umpan balik, aktif dan senang mencari umpan balik. Dari hasil
wawancara dan observasi AP adalah individu yang terbuka menerima umpan balik, dan menjadikannya sebagai kekuatan dalam dirinya.
Sedangkan SG, individu yang tidak mengingkan umpan balik dan ia juga tidak suka untuk mencari umpan balik dari oranglain.
3. Resiko Pemilihan Tugas
Individu dengan motivasi berprestasi tinggi akan menetapkan tujuan prestasi yang realistis, sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
Mohammad Takdir Ilahi 2013 : 143 menyampaikan bahwa sebagai anak dengan kelainan, tunanetra dianggap berpotensi untuk menjadi generasi
emas walaupun anggapan orang negatif terhadap keberadaan mereka. Maka dari itu subjek AP dan SG, meskipun dengan kekurangan yang
dialaminya tidak menutup kemungkinan untuk mereka dapat mencapai prestasi yang mengagumkan.
97 Dari hasil wawancara dengan AP, diketahui bahwa prestasi yang
diinginkan oleh AP adalah mendapat peringkat didalam kelas dan membuat sebuah grup band. Tujuan prestasi yang diharapkan oleh AP
realistis sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. AP saat SD dan MTs, selalu mendapatkan peringkat 5 besar didalam kelas, jadi tidak
menutup kemungkinan AP bisa mencapai prestasi itu kembali. Hal ini merupakan salah satu faktor internal dari motivasi berprestasi menurut
McClelland, 1987 dalam Reydian Adhitya Nugraha, 2011 yang menjelaskan salah satu faktor motivasi berprestasi adalah keberhasilan
yang pernah dicapai. Keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan memiliki arti bahwa individu mampu mengatasi kesulitan dan
tantangan yang dihadapi, keberhasilan ini akan menumbuhkan kepercayaan pada diri serta penghargaan atas usaha yang dilakukannya,
dalam pandangan yang positif pada dirinya akan menimbulkan suatu harapan baru untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Dengan prestasi
yang pernah dicapainya dahulu tentu akan menjadi penambah semangat AP dalam mencapai prestasi yang ingin dicapainya saat ini. AP adalah
anak yang berbakat memainkan berbagai alat musik. Untuk itu bukanlah hal yang sulit jika AP ingin membentuk sebuah band.
Sama halnya dengan AP, subjek yang kedua SG juga memiliki tujuan prestasi yang ingin dicapainya. SG sangat menyukai matapelajaran
bahasa inggris. Untuk itu SG ingin pintar dalam berbahasa inggris dan cita-citanya adalah bisa menjadi guru bahasa inggris. Hal ini sesuai
98 dengan pendapat Inkson dalam Muhammad Nur Wahidin, 2001 : 35
bahwa individu yang motivasi berprestasinya tinggi, akan tertarik pada pekerjaan yang susuai dengan kemampuannya bukan pada pekerjaan yang
sukar dan mudah. Keinginan yang diharapkan oleh SG bukanlah hanya keinginan semata yang tanpa ada usaha. Untuk mencapai tujuan yang
diharapkan tersebut SG berusaha dengan sebaik mungkin dengan menghafal kosakata-kosakata dalam bahasa inggris dan juga sering
mendengarkan lagu-lagu bahasa inggris.
4. Tekun dan Ulet dalam Bekerja