memahami teori. Kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia dilaksanakan sesuai dengan kompetensi inti, standar kompetensi, serta silabus yang telah ditetapkan
oleh pemerintah. Kegiatan pembelajaran di kelas tentu tidak terlepas dari media pembelajaran baik yang konvensional hingga yang menggunakan teknologi
canggih.
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SMP N 1 Semanu, kecamatan Semanu kabupaten Gunungkidul dengan waktu pertemuan kelas selama 6 kali atau 12 jam
belajar siswa. Adapun satu kali pertemuan terdiri dari satu jam pelajaran selama 40 menit . Pembelajaran ini dilakukan pada saat KBM dan dilaksanakan oleh guru
mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia selaku guru kolaborator dan peneliti.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas. Hal yang diteliti dalam penelitian ini mencakup peningkatan kemampuan menulis naskah
drama dengan menggunakan media pembelajaran. Penelitian yang dilakukan melalui dua siklus dan satu kali kegiatan prasiklus. Kegiatan dalam tahap siklus
pertama dan kedua memanfaatkan media pembelajaran yang dirancang untuk menunjang dan meningkatkan pembelajaran menulis khususnya menulis naskah
drama. Media pembelajaran yang diteliti merupakan media audio video yang berupa video stop motion.
Menurut Suyanto dan Asep Jihad 2009: 75 desain penelitian merupakan rencana tentang mengumpulkan dan langkah untuk menganalisis data, agar dapat
dilaksanakan sejalan dengan tujuan penelitian itu. Model penelitian pada penelitian ini merujuk pada proses pelaksanaan penelitian yang dikemukakan oleh
Kemmis dan Taggart via Suharsimi Arikunto 2007: 16-19 yang meliputi
menyusun rancangan tindakan planning, pelaksanaan tindakan acting, pengamatan observing, dan refleksi reflecting.
Adapun visualisasi kegiatan selama prasiklus sampai pascasiklus digambarkan seperti di bawah ini:
Gambar 1. Proses penelitian tindakan kelas
Keterangan :
1. Perencanaan
2. Tindakan
dan observasi
I 3.
Refleksi I
4. Rencana
revisi 5.
Tindakan dan
observasi II
6. Refleksi
II C.
Prosedur Penelitian
Konsep penelitian tindakan kelas PTK model Kemmis dan Mc Taggart terdiri dari 4 komponen yaitu antara lain:
1. Planning atau perencanaan Perencanaan yang dimaksudkan meliputi pembuatan rencana program
pembelajaran, pembuatan media pengajaran dan penyusunan materi pembelajaran
yang akan disampaikan. Perencanaan yang disusun harus disesuaikan pula dengan jam mengajar.
2. Acting atau tindakan Pada proses tindakan ini, pengajar melakukan kegiatan pembelajaran
dengan menyampaikan materi awal menggunakan metode yang ditentukan pada masing-masing siklusnya. Setelah itu, pengajar memberikan penugasan pada
siswa dengan menggunakan media pembelajaran yang telah ditentukan. Ini dilakukan selama 3 kali dengan 3 tahap penugasan yang berbeda.
3. Monitoring atau pengawasan dan pemantauan Proses pengawasan ini berupa melakukan kegiatan pengawasan dalam
proses pembelajaran. Hal yang diawasi mencakup kegiatan siswa selama proses belajar, kegiatan guru selama mengajarkan. Pengawasan juga dilakukan saat siswa
mendengarkan, melakukan kegiatan, mengerjakan penugasan sampai dengan mengoreksi hasil penugasan tersebut.
4. Reflecting atau refleksi dan evaluasi Refleksi atau evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan setelah siklus
selesai dilaksanakan. Pelaksanaan tahap ini biasanya dengan mengulas pembelajaran yang telah dilakukan baik dari segi materi, hambatan yang dialami,
serta kekurangan dan kelebihan media yang digunakan oleh pengajar untuk menyampaikan materi. Selain itu peneltian tindakan kelas ini mengggunakan
empat tahap yang dilaksanakan. Tahapan tersebut meliputi kegiatan sebelum siklus dilaksanakan dan kegiatan setelah siklus dilaksanakan.