Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Video
hasil angket menunjukkan kegiatan pembelajaran sastra khususnya kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan menulis naskah drama belum sepenuhnya
maksimal. Berdasarkan hasil wawancara prasiklus dengan guru mata pelajaran,
selama ini pembelajaran khususnya menulis memang belum menggunakan media pembelajaran yang inovatif. Salah satu penyebabnya adalah terbatasnya waktu
pembelajaran jika harus menggunakan media pembelajaran tertentu. Belum lagi persiapan yang dibutuhkan untuk membuat media, menyusun, mempersiapkan,
dan menggunakan. Dalam pembelajaran menulis naskah drama, guru memberikan contoh drama dengan menayangkan pementasan drama melalui layar LCD. Siswa
kemudian mengamati pementasan drama yang diputarkan guru tersebut. Setelah itu, untuk kegiatan menulis naskah drama dilakukan secara berkelompok. Hal ini
dilakukan untuk memaksimalkan ide siswa dengan metode diskusi. Diskusi yang dilakukan akan membuat siswa mudah dalam bertukar ide dan pikiran dengan
kelompoknya. Kemudian siswa akan mudah menentukan alur, latar, dan tema cerita bersama dengan kelompoknya. Setelah menulis drama secara berkelompok
tersebut, biasanya siswa ditugaskan lagi untuk mementaskan dramanya bersama dengan kelompoknya ke depan kelas.
Berdasarkan hasil penilaian pada tabel 3, diperoleh hasil skor prasiklus siswa dalam menulis naskah drama. Skor rata-rata dinilai dalam setiap aspeknya.
Jumlah rata-rata yang diperoleh siswa berdasarkan keseluruhan aspek yang dinilai adalah 67,08 dengan jumlah nilai total adalah 2146,67. Kemudian aspek tema
dengan rata-rata skor 3,25; untuk aspek watak dan tokoh dengan skor 4,13; untuk
aspek latar dengan skor 2,88; untuk aspek alur dengan skor 2,63; untuk aspek dialog dan penulisan dengan skor 4,13; dan untuk aspek teks samping dengan skor
3,13. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa keterampilan menulis naskah drama siswa kelas VIII A SMP N 1 Semanu masih rendah dan berada di
bawah indikator keberhasilan produk yaitu sama dengan atau lebih tinggi dari 75. Melihat kondisi tersebut, kegiatan praktik menulis naskah drama di
sekolah tersebut perlu dilakukan perbaikan demi tercapainya hasil pembelajaran yang sesuai dengan indikator keberhasilan. Perbaikan yang dilakukan bisa dengan
mencoba menggunakan strategi pengajaran yang berbeda dalam pembelajaran menulis atau bisa juga dengan menggunakan media pembelajaran yang baru agar
lebih menarik siswa. Penggunaan media pembelajaran video stop motion ini bertujuan untuk memberikan motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran. Penggunaan media video stop motion dianggap tepat digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas pembelajaran menulis naskah drama. Hal
ini karena aspek yang muncul dalam video stop motion memuat beberapa hal-hal penting dan informasi yang bisa dijadikan acuan bagi siswa untuk mencari ide
dalam menulis. Aspek yang ada dalam video stop motion tersebut kemudian bisa digunakan sebagai bahan untuk menyusun sebuah kerangka cerita. Kerangka yang
telah disusun tersebut kemudian dikembangkan lagi untuk menjadi sebuah naskah drama yang utuh. Media pembelajaran video stop motion ini digunakan untuk
memancing pikiran siswa dalam menemukan ide untuk menulis sehingga tidak banyak siswa yang kehabisan waktu dalam tugas menulis naskah drama di kelas.