Teknik yang digunakan dalam menulis naskah drama dengan media stop motion ini cukup sederhana, seperti beberapa langkah di bawah ini:
a. Guru menyajikan video stop motion yang berisi drama satu babak. Babak drama yang diberikan adalah drama awal atau bagian orientasi dan atau
sampai dengan konflik. b. Siswa mencatat hal-hal penting yang ada dalam video stop motion tersebut
seperti unsur intrinsik, kutipan dialog dan informasi penting lainnya. c. Siswa menuliskan kerangka cerita menurut ide masing-masing dengan
berdasarkan kisah awal yang ditampilkan dalam video stop motion tersebut. d. Siswa mengembangkan kerangka cerita awal menjadi drama satu babak yang
kemudian bisa diteruskan lagi untuk memunculkan konflik, klimaks dan penyelesaian masalah menurut ide dan imajinasi masing-masing.
Media ini sebenarnya hanya memberikan pancingan atau lecutan bagi siswa untuk membuka ide dan pikiran mereka. Setelah menemukan sesuatu yang
penting dan mengawali cerita, siswa dapat mengembangkan sendiri cerita tersebut menjadi tulisan naskah drama dengan babak yang tak terbatas.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Ibrahim 2013 yang berjudul “Media Karikatur Sebagai Media Untuk
Meningkatkan Keterampilan Menulis Naskah Drama pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 2 Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah”. Dalam penelitian tersebut
terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada tahap siklus pertama dan siklus
kedua. Peningkatan yang terjadi dilihat dari kualitas tulisan naskah drama siswa selama prasiklus dibandingkan dengan setelah menggunakan media karikatur.
Penelitian relevan yang lain adalah penelitian yang dilakukan oleh Brenda
Christina Putri 2014 yang berjudul “Keefektifan Penggunaan Komik sebagai
Media Pembelajaran Drama pada Siswa Kelas 9 SMA Negeri 9 Yogyakarta”. Terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil pembelajaran drama antara siswa
yang mengikuti pembelajaran menggunakan media komik dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan media komik. Perbedaan hasil
pembelajaran drama tersebut ditunjukkan dengan hasil uji-t untuk sampel bebas posttest kelompok eksperimen dan posttest kelompok kontrol.
C. Kerangka Berpikir
Penelitian pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi informasi telah banyak dilakukan. Namun, dari berbagai pengembangan media
pembelajaran dengan menggunakan teknologi ini, sebagian besar belum mencapai hasil yang maksimal dikarenakan belum maksimalnya kemampuan teknologi yang
dimiliki atau sarana dan prasarana yang digunakan sebagai alat penunjang. Selain itu masih sedikit penelitian yang melibatkan media aplikasi movie maker dan stop
motion. Meski begitu, berdasarkan observasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa adanya media pembelajaran dengan menggunakan teknologi
informasi, terlihat menarik dan berkualitas sehingga dapat membantu siswa memahami pembelajaran.
Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk menguasai empat keterampilan berbahasa disamping
memahami teori. Kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia dilaksanakan sesuai dengan kompetensi inti, standar kompetensi, serta silabus yang telah ditetapkan
oleh pemerintah. Kegiatan pembelajaran di kelas tentu tidak terlepas dari media pembelajaran baik yang konvensional hingga yang menggunakan teknologi
canggih.