Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

d. Jenis dan Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Ada beberapa jenis media yang biasa digunakan dalam pembelajaran. Misalnya seperti, media grafis sebagai contoh foto, gambar, grafik, bagan,diagram, poster, komik dan sebagainya. Media berupa audio, misalnya recorder, musik, dan rekaman dialog atau wawancara. Selain itu terdapat media audio-video yang merupakan kolaborasi antara media audio dan visual. Contohnya saja media video, film, dan berbagai animasi lain yang dapat digunakan. Namun tidak jarang juga staf pengajar yang memberikan media manual seperti potongan kertas, teka-teki, puzzle dan atau berbagai permainan tradisional lainnya. Pemilihan media pembelajaran selain harus memperhatikan kemampuan siswa juga harus melihat kondisi dan situasi sekolah. Kelengkapan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran sangat berpengaruh pada ketertarikan siswa dalam menggunakan media pembelajaran.

3. Drama

a. Pengertian

Drama merupakan salah satu karya fiksi yang berisi cerita dengan dialog antartokoh. Drama seperti halnya dalam karya sastra pada umumnya dapat dianggap sebagai interpretasi penulis lakon tentang hidup. Unsur dasar drama yakni perasaan, hasrat, konflik, dan rekonsiliasi Dejowati, 2010: 9. Kisah yang muncul merupakan cerita fiksi yang isinya berupa dialog antartokoh dan diceritakan secara runtut selama satu babak atau lebih. Dialog dalam teks drama sebagian besar merupakan dialog langsung. Paragraf yang berisi narasi cerita biasanya hanya digunakan sebagai awalan dan akhiran atau penggambaran kondisi dan suasana dalam cerita. Drama berasal dari bahasa Yunani “dromai” yang berarti: berbuat, berlaku, bertindak, atau beraksi. Drama berarti perbuatan, tindakan atau beraksi Harymawan, 1988: 1. Drama dapat diartikan juga sebagai cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik dan emosi yang disusun untuk pertunjukan teater. Drama juga banyak dikenal sebagai teater. Teater merupakan drama yang dipentaskan sedemikian rupa dengan persiapan dari awal sampai dengan akhir. Teater merupakan salah satu seni pertunjukan yang melibatkan aspek sastra sebagai bahan untuk pementasannya. Dalam arti sempit, drama dapat ditafsirkan sebagai gambaran kisah hidup manusia yang dituangkan dalam bentuk pementasan, disaksikan banyak orang yang didasarkan pada naskah, dengan media dialog, gerak, laku, gesture, mimik, dengan musik atau tanpa alat musik pengiring Harymawan, 1988: 2. Dengan mencermati beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa drama merupakan ceirta yang dituliskan dengan dialog antartokoh yang berisi tentang kehidupan manusia dan bertujuan untuk dipentaskan dengan gerak, dialog, mimik, dan gestur yang dapat dinikmati dalam pementasan.

b. Unsur Drama

Menurut Stanton via Wiyatmi, 2006:30, unsur-unsur pembangun fiksi sebagai berikut: 1 tokoh; 2 alur; 3 latar; 4 judul; 5 sudut pandang; 6 gaya dan nada; 7 tema. Dalam penelitian ini akan dibahas unsur dalam naskah drama meliputi tujuh aspek antara lain tema, penokohan, alur, latar, dialog, gaya dan nada , dan amanat. 1 Tema Tema dalam sebuah cerita menggambarkan keutuhan cerita yang akan disampaikan. Dalam pengertiannya yang paling sederhana, tema adalah makna cerita, gagasan sentral atau dasar cerita Sayuti, 2000: 187. Tema dalam hal ini mentangkut keseluruhan hal yang dibahas dalam tokoh. Berbeda dengan judul, tema menyangkut makna yang lebih luas sedangkan judul hanya mengerucut pada kisah atau cerita yang akan disampaikan. 2 Penokohan Penokohan merupakan salah satu fakta ceirta yang harus ada dalam karya fiksi khsuusnya drama. Apabila struktur cerita atau plot merupakan elemen fiksi yang fundamental sehingga sering disebut sebagai jiwa fiksi, aspek tokoh dalam fiksi pada dasarnya merupakan aspek yang lebih menarik perhatian Sayuti, 2000: 67. Tokoh merupakan salah satu aspek penting dalam sebuah fiksi sebab keberadaannya yang menghidupkan cerita. Terdapat beberapa pengkategorian tokoh namun yang paling sering didengar dan digunakan adalah tokoh berdasarkan sifatnya. 3 Alur Pada dasarnya, kesederhanaan pemaparan periwtiwa dalam rangkaian atau urutan temporal kewaktuan bukanlah urusan yang paling utama bagi seorang penulis fiksi Sayuti, 2000: 29-30. Alur atau plot merupakan rangkaian peristiwa yang menuntut pembaca babak demi babak cerita. Ada beberapa macam alur

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PENGANDAIAN DIRI PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 KRAMAT KAB. TEGAL

16 189 158

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama Satu Babak Melalui Pendekatan Keterampilan Proses dengan Media Tokoh Wayang Kertas pada Siswa Kelas VIIIC SMP N 3 Singorojo

3 45 219

PENINGKATAN KEAKFTIFAN DAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO OPERA VAN JAVA Peningkatan Keakftifan dan Kemampuan Menulis Naskah Drama dengan Menggunakan Media Video Opera Van Java pada Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 2 Pracimant

0 2 13

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO OPERA VAN JAVA Peningkatan Keakftifan dan Kemampuan Menulis Naskah Drama dengan Menggunakan Media Video Opera Van Java pada Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 2 Pracimanto

0 2 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama Dengan Metode Problem Based Learning Di SMP N 2 Baki Kelas VIII C Tahun Ajaran 2011/2012.

1 6 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama Dengan Metode Problem Based Learning Di SMP N 2 Baki Kelas VIII C Tahun Ajaran 2011/2012.

0 7 15

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK DENGAN MEDIA FOTO PADA SISWA KELAS VIII F SMP 2 PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK DENGAN MEDIA FOTO PADA SISWA KELAS VIII F SMP 2 PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG.

3 22 122

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama Menggunakan Strategi Sinektik dengan Media Gambar Komik pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Nalumsari Jepara.

0 0 186

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama melalui Pendekatan Kontekstual Kompone Pemodelan Siswa Kelas VIII E SMP N 40 Semarang.

0 0 2