Komposisi Air Alami Siklus Hidrologi

yang memiliki sifat-sifat istimewa dan unik yang berpangkal dari adanya ikatan hidrogen. Walaupun ikatan hidrogen ini lebih lemah dari ikatan ionik ataupun ikatan kovalen akan tetapi pengaruhnya terhadap sifat-sifat isika dari air, menjadikan air sebagai suatu senyawa yang berperanan penting bagi kehidupan.

1.2 Komposisi Air Alami

Air alami sesungguhnya merupakan suatu larutan yang mengandung zat terlarut dalam berbagai konsentrasi. Air yang mengandung sekitar 1000 ppm padatan yang terlarut umumnya digolongkan sebagai air tawar. Air laut rata-rata mengandung sekitar 35.000 ppm padatan yang terlarut. Sedangkan air payau konsentrasi padatan yang terlarut berada di antara batas-batas antara air tawar dan air laut. Konsentrasi ion-ion pada air tawar jauh lebih rendah dari konsentrasi ion-ion dalam air laut; begitupun distribusi ionionnya sangat berbeda. Ion Air Tawar Air Laut HCO 3 - 41,0 0,2 Ca 2+ 16,0 0,9 Mg 2+ 14,0 4,9 na + 11,0 41,0 Cl - 8,5 49,0 Tabel 1.1 Perbandingan konsentrasi ion ion utama pada air tawar dan air laut dari konsentrasi total ion Pada air laut kation utamanya adalah na + dan anion utamanya adalah Cl. Pada air tawar, Ca 2+ dan Mg 2+ merupakan kation utama, sedangkan anionnya adalah HC0 3 - . ion-ion pada air tawar berasal dari pelapukan batu-batuan dan tanah.

1.3 Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi adalah proses perputaran air termasuk perubahan wujud air di bumi yang berlangsung terus menerus membentuk siklus. Air di bumi secara terus-menerus mengalami siklus melalui proses penguapan, transpirasi, kondensasi dan presipitasi, peresapan kedalam tanah pengisian air tanah, pengaliran permukaan, pemakaian oleh kehidupan dan aktivitas manusia, pelepasan kembali ke badan air. Pendistribusian air melalui siklus yang tidak henti ini dimotori oleh peran energi matahari dan gaya gravitasi bumi. Panas matahari menghangatkan permukaan bumi dan menyebabkan air dari danau, sungai lautan dan bagian-bagian hidrosir lain mengalami penguapan evaporasi. demikian pula tanaman-tanaman mengalami transpirasi. Uap air yang terjadi masuk ke dalam atmosir mengalami pendinginan sehingga terjadi kondensasi dan membentuk awan. Awan ini terbawa oleh angin ke bagian lain dari bumi. Molekul-molekul air yang terdispersi menempel pada partikel-partikel debu yang ada di atmosir bergabung membentuk butiran-butiran air yang seterusnya setelah mencapai berat yang cukup untuk jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan. Presipitasi ini dapat berupa hujan, salju, embun tergantung pada kondisi lingkungannya. Sebagian dari hujan ini jatuh langsung ke daerah hidrosir, yang lainnya jatuh di atas tanah atau batu-batuan. Sebagian dari air ini mengalir melalui permukaan menuju sungai atau danau dan sebagian lainnya meresap ke dalam tanah. Air yang meresap ke dalam tanah ini mencapai lapisan yang kedap air dan disebut air tanah ground water. Selanjutnya secara perlahan air tanah ini meresap menuju hidrosir untuk melengkapi siklusnya.

1.4 Molekul Air dan Ikatan Hidrogen