Proses Penambahan Oksigen Aerasi Memasukkan udara ke dalam Air Limbah Memaksa air ke atas untuk berkontak dengan

a. Proses Penambahan Oksigen Aerasi

Pengambilan zat pencemar yang terkandung di dalam air limbah merupakan tujuan pengolahan air limbah. Salah satu usaha dari pengambilan zat pencemar tersebut adalah penambahan oksigen sehingga konsentrasi zat pencemar akan berkurang atau hilang. Ada dua cara menambahkan oksigen ke dalam air limbah, yaitu : 1. Memasukkan udara ke dalam air limbah 2. Memaksa air ke atas untuk berkontak dengan oksigen

b. Memasukkan udara ke dalam Air Limbah

Merupakan proses memasukkan udara atau oksigen murni ke dalam air limbah melalui nozzle. Gambar 3.2 Aerasi dengan memasukkan udara ke dalam air limbah Apabila nozzle diletakkan di tengah – tengah, maka akan meningkatkan kecepatan berkontaknya gelembung udara tersebut dengan air limbah, sehingga proses pemberian oksigen akan berjalan lebih cepat. Oleh karena itu, biasanya nozzle ini diletakkan pada dasar bak aerasi. Udara yang dimasukkan adalah berasal dari udara luar yang dipompakan ke dalam air limbah oleh pompa tekan Sugiharto, 1987.

a. Memaksa air ke atas untuk berkontak dengan

oksigen Merupakan cara mengontakkan air limbah dengan oksigen malalui pemutaran baling – baling yang diletakkan pada permukaan air limbah. Akibat dari pemutaran ini, air limbah akan terangkat ke atas dan dengan terangkatnya maka air limbah akan mengadakan kontak langsung dengan udara sekitarnya. Pengalaman menunjukkan bahwa 43 – 123 m 3 udara diperlukan untuk menguraikan 1 kg BOd atau bila menggunakan aerator mekanis diperlukan 0,7 -0,9 kg oksigenjam untuk dimasukka ke dalam lumpur aktif Sugiharto, 1987. Gambar 3.3. Aerasi dengan Menggunakan Baling-Baling Pengolahan limbah dengan metode aerasi, yang paling penting adalah pengaturan penyediaan udara dalam bak aerasi, dimana bakteri aerob akan memakan bahan organik di dalam air limbah dengan bantuan O 2 . Penyediaan ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan lingkungan dan kondisi sehingga bakteri pemakan bahan organik dapat tumbuh dan berkembangbiak dengan baik dan kelangsungan hidupnya terjamin. Penyediaan udara yang lancar dapat mencegah terjadinya pengendapan di dalam bak aerasi. Adanya endapan akan menyebabkan terjadinya penahanan pemberian oksigen ke dalam sel. dengan demikian, akan menyebabkan timbulnya situasi bakteri anaerobik. Oleh karena pemberian oksigen yang cepat melalui jet aerator serta pemutaran dengan baling-baling untuk mencegah timbulnya gumpalan akan meningkatkan penyerapan oksigen. Peralatan mekanik yang sering diguanakan dalam pengolahan limbah cair dengan metode aerasi adalah aerator. Beberapa jenis aerator diantaranya Siregar, 2005: 1.Low speed surface aerator