Koloidal ini akan menghalangi masuknya cahaya matahari ke perairan. Jika cahaya matahari kurang di perairan, maka
mikroorganisme tidak dapat melakukan fotosintesa dengan sempurna. Fotosintesa dibutuhkan untuk menghasilkan
oksigen yang cukup bagi organisme perairan. Semakin banyak endapan, koloidal maupun Bahan terlarut akan
meningkatkan BOd Biological Oxygen Demand di perairan. 5 Mikroorganisme berperan dalam mendegradasi bahan
buangan. Semakin banyak bahan buangan di perairan maka akan semakin banyak mikroorganisme yang akan
mendegradasinya. Seiring perkembangan mikroorganisme, kemungkingan akan timbul juga mikroba patogen. Mikroba
Pathogen akan menimbulkan berbagai macam penyakit. 5 Radioaktif telah banyak dipergunakan di segala bidang,
antara lain pertanian, kedokteran, industri dan lain sebagainya. Sejak awal terbentuknya bumi, radioaktivitas
telah ada dalam pembentukan Bumi melalui Reaksi Fusi yang memerlukan energi yang sangat tinggi. namun
manusia dilarang untuk mebuang secara sengaja bahan- bahan radioaktif ke perairan.
2.4 Parameter Fisik Pencemaran Perairan
Penentuan parameter pencemaran perairan secara isik ditentukan berdasarkan sifat-sifat isika. Sifat isika
perairan berkaitan dengan ukuran partikel padatan yang terkandung dalam air serta suhu. Perubahan suhu perairan
tergantung pada penyerapan dan transfer panas partikel partikel terlarut. Partikel-partikel yang terkandung dalam
perairan dapat berupa bahan organik maupun organik yang memiliki sifat daya hantar panas yang bervariasi.
Berbagai kandungan bahan tersebutlah yang berpengaruh pada suhu alami perairan disamping tentunya besarnya
panas yang diterimanya. Partikel-partikel yang terkandung didalam perairan juga menentukan kecerahan perairanm,
warna dan ukuran padatan terlarut dan tersuspensi didalamnya. Berikut ini Parameter Fisika spesiik yang
dapat dipergunakan untuk mengetahui kualitas Air :
2.4.1 Suhu
Badan air memiliki suhu, yang dipengaruhi oleh musim, lintang latitude, ketinggian dari permukaan
air altitude, waktu hujan dalam sehari, sirkulasi udara, penutupan awan, aliran air serta kedalaman badan
air. Perubahan suhu berperan penting terhadap proses isika, kimia dan biologi badan air, yang juga berperan
mengendalikan kondisi ekosistem perairan. Organisme akuatik memiliki kisaran tertentu yang paling baik bagi
pertumbuhannnya.
Perubahan suhu berpengaruh terhadap dinamika kimia dan biokimia perairan. Pningkatan suhu akan
mendorong peningkatan reaksi-reaksi kimia di perairan, peningkatan evaporasi dan pelepasan gas dari perairan.
Peningkatan suhu dapat berdampak pada peningkatan pelepasan oksigen sehingga terjadi penurunan kadar oksigen
terlarut dalam air. disisi lain peningkatan suhu perairan alami sedikit diatas suhu normal akan memicu pertumbuhan
mikroorganisme seiring dengan itu terjadi peningkatan dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme. Hal ini
dapat berdampak pada penyerapan oksigen terlarut yang dapat menjadi pembatas bagi pertumbuhan dan aktivitas
mikroorganisme. namun demikian kandungan oksigen terlarut dapat kembali meningkat jika ada penurunan suhu
perairan alami.
2.4.2 Kecerahan dan Kekeruhan
Kecerahan merupakan ukuran transparansi perairan, yang ditentukan secara visual dengan menggunakan alat
Secci Dish . Satuan dari kecerahan adalah meter. Kecerahan
dipengaruhi oleh keadaan cuaca, waktu pengukuran, kekeruhan dan padatan tersuspensi serta faktor ketelitian.
Kekeruhan dinyatakan dalam satuan MgL. Padatan tesuspensi menyebabkan peningkatan kekeruhan, namun
tidak semua padatan dapat menyebabkan kekeruhan. Sebagai contoh air laut memiliki padatan terlarut yang tinggi,
namun memiliki kekeruhan yang rendah. Oleh karena itu, kekeruhan juga disebabkan oleh aliran di perairan. Pada
air permukaan yang tergenang lentik, misalnya danau, kekeruhan disebabkan oleh bahan tersuspensi atau partikel
koloid halus. Sedangkan di sungai kekeruhan banyak disebabkan oleh partikel yang lebih besar seperti limpasan
tanah
Runof dari tempat yang lebih tinggi. Semakin tinggi kekeruhan, akan mempengaruhi sistem pernafasan dan
daya pandang organisme akuatik.
2.4.3 Warna
terdapat dua warna di perairan, yaitu warna tampak Apparent Color dan warna sesungguhnya true color.
Warna sesungguhnya disebabkan oleh partikel terlarut di perairan dan warna tampak disebabkan oleh partikel
terlarut dan tersuspensi. Warna perairan ditimbulkan oleh bahan organik dan bahan anorganik. Oksida Besi
menyebabkan air berwarna kemerahan, sedangkan oksida Mangan menyebabkan air berwarna kecoklatan dan
kehitaman. intensitas warna cenderung meningkat dengan meningkatnya pH. Untuk segi estetis sebaiknya warna air
tidak melebihi 15 PtCo. skala Platinum Cobalt. Untuk kepentigan air minum sebaiknya warna tidak melebihi
50PtCo. Warna juga dapat disebabkan olah alga di perairan contoh oleh Blooming alga Red Tide. Warna dapat
menghambat penetrasi cahaya untuk masuk ke perairan.
2.4.4 Padatan Total, Terlarut dan Tersuspensi
Padatan total residu adalah padatan yang tersisa setelah sampel mengalami pengeringan pada suhu tertentu.
Padatan yang terdapat di perairan diklasiikasikan menurut ukuran diameter, dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2.
Klasiikasi Padatan di Perairan Brdasarkan Ukuran Diameter
No Klasiikasi Padatan Ukuran Diameter μm Ukuran Diameter
1 Padatan terlarut
10
-3
10
-6
2 Koloid
10
-3
-1 10
-6
-10
-3
3 Padatan tersuspensi
1 10
-3
Padatan tersuspensi total Total Suspended Solid atau TSS
adalah bahan-bahan tersuspensi diameter 1 μm yang tertahan di saringan millipore berdiameter 0,45 μm.
tSS terdiri dari Lumpur dan pasir halus serta jasad-jasad renik yang terdiri dari kikisan tanah dan erosi tanah yang
terbawa ke badan air.
Padatan yang menetap Setleable solid adalah padatan
tersuspensi yang dapat diendapkan selama periode tertentu dalam wadah yang berbentuk kerucut terbalik
imhof cone. Padatan terlarut total Total Dissolved Solid atau tdS
adalah bahan-bahan terlarut diameter 10
-6
mm dan koloid diameter 10
-6
mm – diameter 10
-3
mm yang berupa senyawa-senyawa kimia dan bahan-bahan lain, yang tidak
tersaring pada kertas saring yang berdiameter 0,45 μm. tdS biasanya disebabkan oleh bahan anorganik yang berupa
ion-ion yang biasanya ditemukan di perairan. Jenis ion-ion anorganik yang biasanya ditemukan di perairan antara lain
dapat dilihat pada tabel 2.3
Kandungan tdS perairan sangat dipengaruhi oleh pelapukan batuan, limpasan dari tanah dan pengaruh
anthropogenik limbah domestik dan industri. Bahan-bahan tersuspensi dan terlarut di perairan tidak bersifat toksik,
namun jika berlebihan dapat meningkatkan Kandungan kekeruhan dan mempengaruhi proses fotosintesis di
perairan.
Tabel 2.3. ion-ion yang biasa ditemukan di perairan Major Ion Ion Utama
1-1000 mgliter Secondary Ion Ion Sekunder
0,01 mg-10 mgliter
1. Besi Fe 2. Strontium Sr
3. Kalium K 4. Karbonat CO
3
5. nitrat nO
3
6. Flourida F 7. Boron B
8. Silika SiO
2
1. Sodium na 2. Kalsium Ca
3. Magnesium Mg 4. Bikarbonat HCO
3
5. Sulfat SO
4
6. Klorida Cl
2.5 Parameter Kimia Pencemaran Perairan