Pemanfaatan Suspensi Aktif pada Biosistem

tanpa penambahan glukosa dan nilai vSSnya 2000 mgL penelitian utama dapat dilanjutkan dimana penyisihan organic di dalam reactor diamati setiap satu jam dengan parameter COd dan vSS. Tabel.4.3 Perbandingan limbah dengan glukosa pada larutan mikroba yang tetap10 data yang diperoleh selama pengamatan pembibitan diplotkan antara produk biomassa yang diukur dengan vSS dengan waktu. dengan ploting tersebut dapat ditunjukan periode pertumbuhan mikroorganisme mulai dari aklimatisasi, puncak pertumbuhan, masa stagnan dan kematian, kemudian ditentukan fase puncak pertumbuhan sebagai dasar dalam penggunaan konsorsium mikroba dalam lumpur aktif.

4.4 Pemanfaatan Suspensi Aktif pada Biosistem

Biosistem dibuat dengan dua bagian fungsi utama, yaitu pertama berupa saringan pasir bertujuan untuk mengurangi kandungan bahan-bahan padat yang ada di Air Limbah mgL Glukosa mgL 10 100 200 400 800 1000 990 900 800 600 200 air dan kandungan lumpur. Umumnya, air kotor yang akan disaring oleh pasir mengandung bahan padat dan endapan lumpur. Ukuran pasir untuk menyaring bermacam-macam, tergantung jenis bahan pencemar yang akan disaring. Semakin besar bahan padat yang perlu disaring, semakin besar ukuran pasir yang digunakan. Saringan pasir hanya mampu untuk menahan bahan padat terapung dan tidak bisa menyaring virus dan bakteri pembawa penyakit. Untuk itu air yang melewati saringan pasir masih harus disaring lagi oleh media lain. Saringan pasir ini harus dibersihkan secara teratur pada waktu tertentu. Kedua penguraian zat-zat kontaminan oleh aktivitas mikroba seperti ragi, fungi, atau bakteri yang berada disekitar akar tumbuhan. Mikroorganisme ragi, fungi, atau bakteri mengkonsumsi dan menguraikan atau mengubah bahan organik untuk digunakan sebagai bahan nutrien. Beberapa jenis mikroorganisme dapat menguraikan bahan organik seperti minyak atau larutan yang berbahaya bagi manusia dan mengubah bahan-bahan berbahaya tersebut menjadi bahan kurang berbahaya melalui proses degradasi. Senyawa-senyawa alami yang dilepaskan oleh akar tumbuhan seperti zat gula, alkohol, dan asam yang mengandung karbon organik berfungsi sebagai sumber nutrien bagi mikroba tanah dan penambahan nutrien akan memacu aktivitas mikroba tersebut Kurniawan, 2008. Adapun mekanisme dari rhizodegradasi, yaitu tumbuhan mengeluarkan dan mentransportasikan oksigen dan air ke dalam tanah. tumbuhan juga menstimulasi biodegradasi melalui mekanisme lain seperti penyetopan metabolisme lain dan mentransportasikan oksigen atmosfer ke dalam daerah akar. Polutan diuraikan oleh mikroba dalam tanah, yang diperkuatsinergis oleh ragi, fungi, dan zat- zat keluaran akar tumbuhan eksudat, yaitu gula, alkohol, dan asam. eksudat merupakan makanan mikroba yang menguraikan polutan maupun biota tanah lainnya. Spesies yang biasa digunakan adalah berbagai jenis tanaman yang memiliki sifat hidup tergenang dan tahan akan kondisi lingkungan yang relatif ekstrim.

1. Tanah sebagai Sumber Suspensi Aktif

Pengambilan tanahsedimen yang akan dipakai sebagai sumber suspensi aktif dilakukan melalui metode grab, yaitu dilakukan sekali pada saat pengambilan contoh dengan mengambil bagian dari suatu material yang mengandung mineralisasi secara acak. Sampling sedimen dapat dilakukan pada berbagai jenis ekosistem yang berbeda yang memiliki paparan polutan yang beragam. Seperti contoh dapat diambil di selokan yang terpapar zat warna dari limbah pencelupan, diambil secara aseptis dari tiga titik lokasi pengambilan sebanyak +100 gram kemudian dikompositkan diletakkan sementara pada satu kantong plastik klip, dan disimpan pada cooler box. Sedimen tercemar yaitu sedimen selokan disekitar pembuangan limbah pencelupan dan sedimen hutan bakau mangrove diambil menggunakan serokan dengan kedalaman + 10 cm dari permukaan dasar sebanyak + 100 gram. Masing- masing sedimen diambil dengan menentukan tiga titik, kemudian dicampur menjadi satu dengan asumsi dapat mewakili keseluruhan kawasan tempat pengambilan sampel dari masing-masing sumber tersebut. Kemudian diletakkan sementara pada satu kantong plastik klip dan disimpan pada cooler box.

2. Penyediaan tanaman pada Biosistem

tanaman yang digunakan adalah tanaman liar ipomoea crassicaucalis , ditumbuhkan dengan cara stek batang. Bibit tanaman ini diperoleh dengan mengambil secara langsung pada habitatnya di daerah denpasar Selatan. Bibit batang yang diperoleh kemudian ditanam di tanah yang dicampur pasir selama ± 1 bulan. Untuk konstruksi unit biosistem pada lahan basah berupa unit pengolahan dapat digunakan tempat semaian ukuran 220 cm x 120 cm x 50 cm dan dilengkapi dengan tempat pengambilan sampel untuk pemeriksaan. Bak perlakuan diisi dengan batu koral setinggi 15 cm kemudian diatasnya diisi campuran pasir dan sedikit tanah setinggi 30 cm. Pada lapisan pasir ini akan ditanam tumbuhan, yang banyaknya disesuaikan dengan panjang dan lebar akar yang memungkinkan sebagian besar lapisan itu terisi oleh risosir. Tanaman ini diadaptasikan selama ± 2 minggu.

3. Penyiapan konsorsia mikroba yang akan ditambahkan pada biosistem

a. Pembuatan