Pemeliharaan dan Perbaikan Sarana

87

5. Evaluasi Kebijakan K3

Sub indikator evaluasi kebijakan K3 digunakan untuk mengetahui pelaksanaan evaluasi terkait kebijakan K3 dan revisi kebijakan K3. Deskripsi hasil penelitian mengenai evaluasi kebijakan K3 adalah sebagai berikut: a. Tidak adanya kebijakan K3 yang tertulis secara rinci sehingga membuat tidak adanya evaluasi kebijakan K3. b. Tidak ada dokumen secara tertulis mengenai evalusai kebijakan K3. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi kebijakan K3 telah dilaksanakan dengan presentase 0.

C. Pembahasan

Telah diuraikan tujuan bahwa dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kesiapan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di BLPT Yogyakarta. Sehingga variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem manajemen K3 di BLPT Yogyakarta memiliki ketercapaian 37,78. Sehingga masuk pada kategori kurang siap. Penerapan K3 adalah suatu proses penerapan ide, konsep, dan kebijakan K3. Penelitian kesiapan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja ini merupakan suatu upaya untuk memperoleh informasi bagaimana penerapan pedoman K3 yang dilakukan oleh setiap seksi di BLPT Yogyakarta. Sehingga pada akhirnya hasil penelitian dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk meningkatkan 88 setiap aspek K3 dalam pelaksanaan sistem manajemen K3 yang sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku. Menurut UU RI No. 1 tahun 1970, Keselamatan Kerja adalah suatu syarat atau norma-norma kerja di segala tempat kerja dengan terus- menerus wajib diciptakan dan dilakukan pembinaannya sesuai dengan perkembangan masyarakat, industri dan teknologi. Seiring perkembangan teknologi dan dunia industri, upaya penerapan K3 dilaksanakan dalam sebuah sistem manajemen K3 yang terintegrasi dalam sistem manajemen perusahaan. Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 5 tahun 1996 mengenai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebiakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja, guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Berdasarkan hasil penelitian sesuai dengan indikator dan sub indikator penelitian pedoman penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, pembahasannya diuraikan di bawah ini:

1. Undang-undang dan Peraturan yang Berlaku

Undang-undang dan peraturan yang berlaku digunakan dalam hal ini adalah peraturan yang berlaku di Indonesia dalam menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dalam hal ini BLPT sebagai bagian dari pendidikan di Indonesia, perlu mengetahui