56 dilakukan secara menyeluruh kepada warga BLPT pada umumnya dan
peserta didik pada khususnya, sehingga budaya K3 dapat dipahami dan diterapkan di lingkungan BLPT. Proporsi terbesar terjadinya kecelakaan
diawali salah satunya dari kurang efisiennya manajemen K3. Sebagai Badan pendidikan, pihak BLPT merupakan pihak yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan K3 dilingkungan BLPT sesuai dengan perintah undang-undang nomer 1 tahun 1970. Dan disesuaikan dengan
keadaan industri saat ini yang menerapkan Sistem Manjemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3. Maka BLPT juga harus
melaksanakan usaha untuk K3 dalam suatu Sistem Manjemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3.
K3 harus siap dilaksanakan dalam Sistem Manjemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 oleh BLPT pada semua seksi dan
terintegrasi dengan sistem manajemen BLPT. Sehingga penerapan K3 merupakan suatu upaya untuk merencanakan, mengorganisasikan dan
usaha dalam melaksanakan pedoman K3 berdasarkan Sistem Manajemen K3 SMK3. Agar penerapan K3 dilingkungan BLPT dapat
berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan undang- undang. Hal ini guna menghasilkan tenaga kerja yang profesional dan
kompeten serta memiliki kesadaran terhadap K3, seperti yang dibutuhkan dunia industri.
D. Pertanyaan Penelitian
Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 merupakan bagian penting dalam menjalankan proses pekerjaan. Dengan menjalankan
57 Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 dalam Sistem Manjemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3, maka kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat diminimalisasi. Selain itu penerapan SMK3
juga dapat membuat terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. K3 menjadi kebutuhan dan sangat mempengaruhi proses
industri saat ini. Setiap sektor usaha harus menjalankan Sistem Manjemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3. BLPT sebagai
bagian dari pemerintah dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten, hendaknya juga menerapkan Sistem Manjemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 dalam setiap proses kegiatan di dalamnya. Dengan merujuk pada uraian di atas, maka pertanyaan
penelitian ini adalah : Bagaimana kesiapan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 di Balai Latihan
Pendidikan Teknik BLPT Yogyakarta ditinjau dari indikator undang- undang, komitmen dan kebijakan, perencanaan, penerapan, dan evaluasi
sesuai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja?
58
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode pendekatan deskriptif. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk
mendapatkan informasi mengenai Kesiapan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Balai Latihan Pendidikan Teknik BLPT Yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Balai Latihan Pendidikan Teknik BLPT Yogyakarta. Penelitian dilaksanankan pada bulan Februari 2015
sampai dengan bulan Mei 2015.
C. Definisi Operasioal Variabel Penelitian
Kesiapan Penerapan
K3 merupakan
suatu upaya
untuk merencanakan, mengorganisasikan dan usaha dalam melaksanakan
pedoman K3 berdasarkan Sistem Manajemen K3 SMK3. Sistem Manajemen K3 antara lain: Undang-undang dan Peraturan yang Berlaku,
Kepimpinan dan Komitmen, Kebijakan K3, Identifikasi Bahaya, Tujuan dan program, Sumber Daya dan Tanggung Jawab, Komunikasi dan Partisipasi
dengan Peserta Didik, Pelaporan dan Pencatatan Kecelakaan Kerja, Dokumentasi, Pembelian Barang dan Jasa, Lingkungan Kerja, Pemeliharaan
dan Perbaikan Sarana, Pemantauan Kesehatan, Pengawasan, P3K, Kesiapan Keadaan Darurat atau Bencana, Evaluasi kebijakan K3.