Penyebab Timbulnya Kecelakaan Kerja

29 beberapa industri, kemungkinan terjadinya kecelakaan akibat kurang terjaganya keselamatan kerja lebih tinggi dari pada yang lainnya. Kecelakaan kerja sekecil apapun akan menimbulkan kerugian. Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan sebagai bahasan-bahasan marginal perusahaan. Secara umum penyebab kecelakaan ditempat kerja adalah: Kelelahan fatigue, kondisi tempat kerja enviromental aspects dan pekerjaan yang tidak aman unsafeworking condition, kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan, ditengarai penyebab awalnya pre-cause adalah kurangnya training karakteristik pekerjaan itu sendiri dalam https:davideraone.wordpress.com15 diakses pada 8 Maret 2014. Dalam manajemen bahaya hazard management dikenal lima prinsip pengendalian bahaya yang bisa digunakan secara bertingkat atau bersama-sama untuk mengurangimenghilangkan tingkat bahaya, yaitu: Penggantiansubstitution, juga dikenal sebagai engineering control, Pemisahanseparation terdiri: Pemisahan fisikphysical separation, Pemisahan waktutime separation, Pemisahan jarakdistance separation, Ventilasi ventilation, Pengendalian administratifadministrative controls, Perlengkapan perlindungan personnel Personnel Protective Equipment PPE dalam http:davideraone.wordpress.com diakses pada 8 Maret 2014. Para ahli menyebutkan penyebab kecelakaan kerja ada dua hal yaitu: unsave human act dan unsave conditions Suma’mur, 1985: 9, kesalahan manusia dan kondisi tidak aman Tasliman, 1993: 19. 30

3. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebelumnya diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 5 tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 5 tahun 1996 mengenai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disebut dengan Sistem Manajemen K3 adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. Kemudian untuk menindaklanjuti Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja diatur dalam dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Dengan demikian tujuan dan sasaran Sistem Manajemen K3 adalah menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di