P3K Deskripsi Data Penelitian
89 terdapatnya undang-undang dan peraturan yang berlaku sebagai dasar
untuk menerapkan program K3 dalam Sistem Manajemen K3. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari semua seksi di
BLPT pengetahuan penggunaan undang-undang dan peraturan yang berlaku tercapai 100. Dari data tersebut penggunaan atau
pengetahuan pihak BLPT Yogyakarta, telah seluruhnya mengetahui atau menggunakan adanya undang-undang dan peraturan K3 yang
berlaku. Undang-undang dan peraturan ini digunakan dalam pengajaran kompetensi K3. Dalam Peraturan Gubernur No. 7 Tahun 2011 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Balai Latihan Pendidikan Teknik Pada Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olah Raga, bahwa K3 termasuk dalam
kompetensi minimal yang ada di BLPT Yogyakarta. Dalam kompenetnsi K3 ini terdapat materi undang-undang dan peraturan K3.
Secara lisan, selalu diingatkan dalam pelaksanaan praktik di BLPT harus mengutamakan K3. Tetapi dari pengurus BLPT belum secara
jelas menggunakan undang-undang dan peraturan tentang K3 sebagai pedoman dalam penerapan K3. Sesuai dengan pernyataan bapak Heru
S., bahwa di BLPT Yogyakarta belum ada pedoman khusus penerapan Sistem Manajeman K3 disahkan dari pimpinan yang ditunjukan kepada
seksi di BLPT Yogyakarta. Hal ini mengakibatkan penerapan K3 di BLPT kurang maksimal.
Dalam undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, pada pasal 2 menyebutkan yang diatur oleh Undang-undang ini
ialah keselamatan kerja dalam segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang
90 berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia. Untuk
Sistem Manjemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 paling tidak telah ada 2 peraturan yang mengatur penerapannya, yaitu
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manjemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan PP RI No. 50 tahun
2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5 Tahun 1996
tentang Sistem Manjemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pasal 3, Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak
seratus orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja wajib menerapkan Sistem
Manajemen K3. Sementara itu dalam PP RI nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, pada Pasal 1 perusahaan yang dimaksud salah satunya adalah usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus
dan mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.
Dalam Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 386 Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Bulan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional Tahun 2015 – 2019 pada bab IV mengatur, sebagai pelaksana Bulan K3 Nasional adalah
termasuk pemerintah provinsi dan lembaga pendidikan. Sehingga BLPT yang
dikelola oleh
pemerintah daerah
perlu benar-benar