116 dibutuhkan peningkatan pada indikator kebijakan, perencanaan, dan
evaluasi yang sesuai dengan pedoman sistem manajemen K3 agar pelaksanaan K3 di BLPT dapat ditingkatkan.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di BLPT Yogyakarta masuk pada kategori kurang. Agar
penerapan K3 menjadi kategori baik maka perlu ditingkatkan sehingga lebih sesuai dengan pedoman dan kriteria Sistem Manajemen K3 SMK3 yang
telah ditetapkan berdasarkan undang-undang dan peraturan yang berlaku.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini pada dasarnya telah dilaksanakan dengan sebaik- baiknya mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap penyelesaian
laporan. Namun demikian, laporan penelitian ini tidak lepas dari kelemahan- kelemahan atau keterbatasan antara lain sebagai berikut:
1. Penelitian mengenai penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di BLPT Yogyakarta hanya terbatas pada penerapan pada manajemen K3,
dan tidak meneliti pelaksanaan secara keseluruhan. 2. Penelitian mengenai penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di
BLPT Yogyakarta belum dilakukan secara maksimal dikarenakan respondennya hanya instruktur guru tidak menyeluruh termasuk kepada
peserta didik dan pegawai karyawan BLPT Yogyakarta, dan hanya berpedoman pada peraturan sistem manajemen K3 yang ditetapkan
pemerintah.
117
D. Saran
Sesuai dengan kesimpulan dan keterbatasan penelitian ini, maka dapat diajukan beberapa saran guna meningkatkan keberhasilan dalam
meningkatkan pelaksanaan K3 di BLPT Yogyakarta khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya, yaitu:
1. Mengingat terdapat tingkat ketercapaian presentase pelaksanaan K3 dari masing-masing sub indikator yang belum mencapai 100, maka
perlu adanya peningkatan pemahaman dan gerakan budaya K3 yang menyeluruh terhadap seluruh masyarakat di lembaga pendidikan
khususnya di BLPT Yogyakarta dalam menyiapkan sumber daya menghadapi era perdagangan bebas.
2. Peran manajemen K3 perlu dinyatakan dalam lembaga pendidikan agar pelaksanaan K3 terkontrol dengan baik, dengan melakukan segera dan
bersikap tegas dalam menerapkan pedoman K3, terutama pada pelaksanaan kebijakan K3, pembentukan Tim K3 dan pelaporan insiden
akibat kecelakaan kerja, serta perlunya melakukan evaluasi kebijakan pelaksanaan K3 apabila masih dirasa ada kekurangan dalam
pelaksanaannya. 3. Pembuatan dan penataan dokumen-dokumen K3 maupun sistem
manajemen K3, sehingga berguna untuk pelaksanaan dan peningkatan K3.
4. Partisipasi pimpinan tertinggi pada pelaksanaan K3 khususnya adalah penentuan kebijakan K3. Pimpinan sangat dibutuhkan pada saat
pelaksanaan K3 untuk menemukan kesalahan yang dibuat atau
118 diterapkan para pimpinan menengah sehingga memiliki kemungkinan
untuk melakukan perbaikan atau evaluasi terhadap penerapan K3. 5. Peran pemerintah diperlukan dengan membuat peraturan sistem
manajemen K3 yang diberlakukan dan sesuai dengan keadaan di lembaga pendidikan khususnya pendidikan teknik dan kejuruan, namun
tetap sejalan dengan kebutuhan dunia industri.
119
DAFTAR PUSTAKA
Admin KSPSI. 2013. Kecelakaan Kerja di Indonesia masih Tinggi. Diakses dari http:kspsi.comberitakecelakaan-kerja-di-indonesia-masih-tinggi. Pada
tanggal 3 Maret 2014. Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Asngari, Musal. 2013. Sistem Pengelolaan Dokumen Smm Iso 9001:2008 Blpt Yogyakarta Berbasis Web. Naskah Publikasi. Yogyakarta: Sekolah
Tinggi Menejemen Informatika Dan Komputer Amikom Yogyakarta. Balai
K3 Bandung.
2008. Keselamatan
Kerja. Diakses
dari https:hiperkes.wordpress.com20080303keselamatan-kerja.
pada tanggal 3 Maret 2014.
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga. Daryanto. 2010. Keselamatan Kerja Peralatan Bengkel dan Perawatan Mesin.
Bandung: Alfabeta. Departemen Tenaga Kerja. 1970. Undang-undang Republik Indonesia No. 1
tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Jakarta: Departemen Tenaga Kerja.
. 1996. Peraturan Menteri No. 5 tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta:
Departemen Tenaga Kerja. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. 2011.
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2011. Yogyakarta: Gubernur
Daerah Istimewa Yogyakarta. Hernisatyanto. 2011. Analisis Kkebijakan Porsi SMK 70 dan SMA 30. Diakes
dari https:henisatyanto.wordpress.com20110722analisis-kebijakan-
porsi-smk-70-dan-sma-30. pada 8 Maret 2014. International Labour Organization. 2013 Campaign World Day for Safety and
Health at Work 2013. Diakses dari http:www.ilo.orgsafeworkevents meetingsWCMS_204594lang--enindex.htm. pada tanggal 3 Maret
2014.
. 2013 Safety and health at work. Diakses dari http:www.ilo.orgglobaltopicssafety-and-health-at-worklang--enin-
dex.htm. pada tanggal 3 Maret 2014. dalam diakses pada 3 Maret 2014.
Irawan, David. 2010. Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3. Diakses dari https:davideraone.wordpress.com15 . pada tanggal 8 Maret 2014
.