82
f. Lingkungan Kerja
Sub indikator lingkungan kerja digunakan untuk mengetahui adanya Pemeliharaan kebersihan area bengkel, penyingkiran barang
yang tidak diperlukan dari area bengkel, pengaturan mesin-mesin di area bengkel, rambu-rambu area bengkel, ijin masuk, penguncian,
tanda pada ruangan khusus di area bengkel, fasilitas di area bengkel, rambu K3, jalur evakuasi, APAR di area bengkel.
Deskripsi hasil penelitian mengenai lingkungan kerja adalah sebagai berikut:
a. Pemeiharaan dilakukan setiap hari dilaksanakannya proses
pembelajaran diklat, sehingga kebersihan area bengkel tetap terjaga. Tanda atau rambu juga terpasang di area bengkel, yakni
tanda dilarang masuk, tulisan berupa penggunaan APD saat praktik dan poster K3. Pengaturan mesin-mesin telah
disesuaikan sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran. Selain itu di lingkungan bengkel BLPT Yogyakarta juga tersedia
fasilitas air bersih, MCK telah sesuai dengan standar. Di area bengkel juga terdapat Alat Pemadam Kebakaran Ringan APAR,
dimana fasilitas tersebut sangat dibutuhkan jika terjadi hal yang tidak diinginkan yaitu kebakaran. Beberapa barang yang tidak
diperlukan masih terdapat di area bengkel, seharusnya dibuang atau ditempatkan di gudang sehingga tidak mengganggu
kegiatan di area bengkel.
83 b.
Dokumentasi dalam hal ini berupa foto pada lampiran. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan
bahwa lingkungan kerja telah dilaksanakan dengan presentase 85,71.
g. Pemeliharaan dan Perbaikan Sarana
Sub indikator pemeliharaan dan perbaikan sarana digunakan untuk mengetahui adanya perawatan mesin dan perbaikan sarana.
Deskripsi hasil penelitian mengenai Pemeliharaan, Perbaikan dan Perubahan Sarana adalah sebagai berikut:
a. Kartu pemakaian ditempatkan pada setiap mesin, namun dalam
observasi tidak ada jadwal perawatan yang ditemukan di mesin maupun sarana dan prasarana, sehingga tidak bisa diketahui
apakah ada pengecekan secara berkala. Pengecekan tidak terjadwal dan biasanya dilakukan terutama saat terjadi
kerusakan atau kekurangan komponen saja. Akan tetapi sarana prasarana tetap diadakan penambahan dan peremajaan, serta
terdapat kartu inventaris sarana dan prasarana dalam ruangan. Inventaris peralatan tertata dan dalam kondisi baik.
b. Dokumentasi berupa foto inventaris peralatan dan inventaris
ruangan. Tidak ada dokumen untuk kartu jadwal perawatan mesin.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa pencatatan kecelakaan kerja telah dilaksanakan dengan
presentase 66.66.