Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN
67 Teknik BLPT Yogyakarta untuk mendapatkan data yang sesuai
dengan penelitian, sedangkan, 2.
Dokumentasi, data berupa dokumen-dokumen sebagai pembuktian dari jawaban angket kuesioner. Dokumentasi digunakan untuk menguatkan
jawaban dari subyek penelitian agar diperoleh data yang valid, dokumen bisa berupa Surat Kebijakan, Foto, Sertifikat, dan dokumen-dokumen
lainnya. 3.
Wawancara dan observasi, data yang diperoleh adalah deskripsi sebagai penguat dan penjelasan dari data angket yang diperoleh. Hasil
wawancara digunakan untuk menjelaskan data angket yang kontras dari setiap responden.
Responden wawancara adalah Kepala Seksi Keahlian dan Ka. Subbag Tata Usaha.
Digunakannya multi-metode dalam penelitian ini, maka digunakan teknik pengumpulan trianggulasi. Menurut Sugiyono 2010: 330 trianggulasi
sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Maka
dari itu terlebih dahulu dilakukan pencocokan kebenaran data dari setiap aspek yang ditanyakan terhadap data data angket dan dokumentasi. Data
utama adalah data angket yang berupa angka, sehingga dihitung dengan cara menjumlahkan skor sesuai bobot masing-masing jawaban. Selanjutnya
untuk memperkuat dan mengecek validitas data angket maka dilakukan pencocokan dengan data hasil dokumentasi yang didapat dari observasi.
Bersamaan dengan langkah tersebut, juga dilakukan wawancara untuk memperoleh penjelasan dari setiap data angket dan dokumentasi yang
diperoleh. Data yang dihasilkan dari masing-masing teknik pengumpulan
68 data dapat menggugurkan maupun memperkuat data yang lainnya. Sebagai
contoh jika terdapat ketidaksesuaian antara data angket dan dokumentasi maka yang dipakai adalah data dokumentasi, sehingga data angket
dinyatakan gugur. Dalam menganalisis, peneliti memakai langkah-langkah yaitu:
menghitung jumlah skor dari data yang sudah dicocokkan kebenarannya antara data angket yang dicross-chehk
dengan dokumentasi dan
wawancara, kemudian menentukan prosentase pelaksanaan setiap sub indikator. Perhitungannya menggunakan rumus prosentase Sugiyono, 2012:
194 sebagai berikut: =
100 Keterangan:
PS = Presentase Skor
ST = Skor Total yang dihasilkan
SM = Skor Maksimum yang seharusnya diperoleh
Data prosentase setiap sub indikator ketercapaian pelaksanaan K3 sesuai sistem manajemen K3 di Balai Latihan Pendidikan Teknik BLPT
Yogyakarta selanjutnya digambarkan di dalam bentuk grafik balok dan data disajikan secara ringkas pada tabel.
Untuk mengetahui tingkat ketercapaian kesiapan sistem manajemen K3 di Balai Latihan Pendidikan Teknik BLPT Yogyakarta, perolehan jumlah
seluruh data prosentase sub indikator kemudian dibagi jumlah sub indikator 17 sub indikator. Selanjutnya data tersebut dikriteriakan menjadi 4 predikat
yang diambil dari skala bersifat kualitatif Arikunto, 1995: 352, yaitu: Siap,
69 Cukup, Kurang Siap, dan Tidak Siap. Sehingga dalam kualifikasi kesiapan,
data tersebut dapat dikriteriakan: 1.
Siap, jika 76 - 100 2.
Cukup Siap, jika 51 - 75 3.
Kurang Siap, jika 26 - 50 4.
Tidak Siap, jika 0 - 25.
70