pelatihan bahkan perlu melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sekitar.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru
Menurut Martinis Yamin 2010: 129 kinerja merupakan suatu kontruksi multidemensi yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-
faktor tersebut adalah sebagai berikut: 1 Faktor personalindividual, meliputi unsur pengetahuan. Keterampilan skill,
kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh tiap individu guru.
2 Faktor kepemimpinan kepala sekolah, meliputi aspek kualitas manajer dan team leader dalam memberikan dorongan, semangat, arahan dan dukungan
kerja pada guru. 3 Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh
rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan, dan keeratan anggota tim.
4 Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja yang diberikan oleh pimpinan sekolah, proses organisasi sekolah dan kultur kerja dalam
organisasi sekolah. 5 Faktor kontektual situasional, meliputi tekanan dan perubahan lingkungan,
eksternal dan internal. Untuk menciptakan sistem manajemen kinerja guru yang efektif, peran
kepala sekolah sebagai manajer sangat menentukan. Dalam manajemen kinerja, manajer bertanggung jawab untuk:
1 Menciptakan kondisi yang dapat memotivasi gurukaryawan. 2 Melakukan observasi kinerja.
3 Memperbaharui dan menyesuaikan tujuan, standar kinerja, dan kompetensi kerja apabila terjadi pengubahan kondisi.
4 Memberikan umpan balik atas kinerja bawahan dan pengarahan. 5 Memfasilitasi up granding dan pengembangan kemampaun guru.
6 Memberikan penguatan perilaku untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan Sutopo Yuwono 1985: 100-101 mengemukakan beberapa hal
yang mempengaruhi kinerja, antara lain: 1
Penghargaanreward. 2 Kebijakan organisasi.
3 Supervisi 4 Hubungan antar manusia.
5 Rasa aman. 6 Lingkungan kerja.
7 Status atau kedudukan.
c. Standar Penilaian Kinerja Guru
Menurut Sondang P. Siagian 1998: 158 penilian kinerja dimaksudkan untuk menghargai kinerja yang memuaskan. Sedangkan menurut Malayu
Hasibuan 2001:72 bahwa penilaian kinerja adalah suatu proses untuk mengukur hasil kerja yang dicapai oleh para pekerja dan dibandingkan terhadap standar
tingkat prestasi yang diminta guna mengetahui sampai dimana keterampilan telah dicapai.
Sedangkan menurut Dessler 2006: 327 proses penilaian kinerja terdiri dari tiga tahap yang meliputi:
1 Mendefinisikan pekerjaan Pendefinisian pekerjaan berarti memastikan bahwa majikan dan pegawai
setuju dengan kewajiban dan standar pekerjaannya. 2 Menilai kinerja
Penilaian kinerja berarti membandingkan kinerja sesungguhnya dari pegawai dengan standar yang telah ditetapkan.
3 Memberikan umpan balik Pemberian umpan balik berkaitan dengan hasil penilaian kinerja, dalam hal ini
majikan mendiskusikannya untuk membuat rencana pengembangan yang dibutuhkan.
d. Indikator kinerja guru