Uji Normalitas Uji Linearitas Uji Multikolinearitas

H. Teknik Analisa Data

1. Pengujian Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi dari tiap variabel berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov: D = maksimum |FT-FS| Keterangan: Xi : angka pada data Z : Transformasi dari angka ke notasi padadistribusi normal Ft : probabilitas kumulatif normal Fs : probabilitas kumulastif empiris SD : simpangan baku Ft : komulatif proporsi luasan kurva normal berdasarkan notasi Zi, dihitung dari luasan kurva mulai dari ujung kiri kurva sampai titik Z. Apabila nilai probabilitas p lebih besar dari taraf signifikansi yaitu 5 maka sebaran data normal dan jika nilai probabilitas kurang dari besarnya taraf signifikansi yaitu 5, maka sebaran data tidak normal.

b. Uji Linearitas

Pengujian linearitas perlu dilakukan untuk mengetahui apakah tiap variabel bebas memiliki hubungan yang linear terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui hal tersebut, tiap variabel bebas dengan variabel terikat di uji dengan menggunakan Uji F pada taraf signifikansi 5 yang rumusnya: F = − − 1 1 − Keterangan: F : Harga bilangan F garis regresi N : Cacah kasus M : Cacah prediktor R : Koefisien korelasi antara kriterium prediktor Sutrisno Hadi, 2004: 23 Menurut Sugiyono 2010:274, apabila F hitung F tabel pada taraf signifikansi 5, maka variabel bebas dikatakan linear terhadap varaiabel terikat dan sebaliknya.

c. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang linier antara variabel bebas. Uji ini dilakukan sebagai syarat dilakukannya regresi ganda, karena apabila terjadi multikolinearitas antar variabel bebas maka uji regresi ganda tidak dapat dilanjutkan. Pengujian multikolinieritas menggunakan analisis korelasi Product Moment dari Pearson dengan cara membandingkan satu variabel bebas dengan variabel bebas lainnya. Rumus Korelasi Product Moment Perason adalah sebagai berikut : = . ∑ − ∑ ∑ { . ∑ − ∑ }{ . ∑ − ∑ } Keterangan: : koefisien korelasi product moment. N : jumlah sampel. X : skor butir. Y : skor total. Sugiyono, 2011: 228. Jika harga korelsi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,800 maka dapat dikatakan antara variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas, begitupula sebaliknya.

2. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam meningkatkan disiplin kerja guru di Madrasah Tsanawiyah Kamilul Awwabin Sepatan-Tangerang

3 37 70

Peran Kepala Sekolah Sebagai Motivator dalam Meningkatkan Kinerja Guru di SMPN 131 Jakarta Selatan

10 74 155

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di SMK Negeri 1 Karanganyar Tahun 2015.

0 3 11

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMK BATIK 1 SURAKARTA Pengaruh Profesionalisme Guru Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMK Batik 1 Surakarta 2013/2014.

0 2 17

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU Pengaruh Profesionalisme Guru Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMK Batik 1 Surakarta 2013/2014.

0 2 14

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI EDUKATOR DAN SUPERVISOR TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI 18 MEDAN.

0 1 15

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PROFESIONALITAS GURU TERHADAP KINERJA GURU SMK NEGERI 1 TEPUS.

0 1 150

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Kepala Sekolah sebagai Supervisor, Motivator dan Inspirator dalam Rangka Peningkatan Kinerja Mengajar

0 0 22

PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MOTIVATOR DALAM PENGOPTIMALAN KINERJA GURU DAN KARYAWAN DI SMK YAYASAN PENDIDIKAN EKONOMI (YPE) CILACAP.

1 1 123

IMPLEMENTASI PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PEMIMPIN, MANAJER, DAN SUPERVISOR DI SLB NEGERI 1 BANTUL.

0 0 245