Tinjauan Seni, Seni Rupa seni murni dan seni kriya

13 Kerusakan kulit dibedakan menjadi dua macam, yaitu kerusakan ante-mortem dan kerusakan post-mortem Sunarto, 2008: 7 Dalam buku Seni Tatah Sungging Kulit yaitu: a. Kerusakan ante-mortem , kerusakan yang terjadi ketika hewan masih hidup. Kerusakan disebabkan oleh modex atau demodecocis caplak dan kutu, penyakit sampar lembu dan tryponosoiniasis , umur yang tua, sebab mekanik cap bakar, goresan duri, kawat berduri, tanduk, berbagai tekanan, sabetan cambuk, alat-alat pengendali. b. Kerusakan post-mortem adalah kerusakan yang terjadi pada waktu pengolahan kulit, seperti: pengulitan pengulitan pada lantai yang kasar, pisau tumpul, kurang bersih, pengawetan pembusukan, pecah-pecah, berkerut, plek-plek karena garam, penyimpanan dan transportasi. Tidak semua kulit binatang dapat menjadi bahan baku seni tatah sungging. Kulit yang berkualitas baik yang akan menghasilkan produk yang bermutu dan berkualitas, selain itu perlu diperhatiakan struktur kulit dalam membuat karya seni tatah sungging kulit. Struktur kulit adalah kondisi susunan serat kulit yang kosong atau padat, bukan tebal atau tipisnya lembaran kulit. Struktur kulit dapat dibedakan menjadi lima kelompok Sunarto, 2008: 8: 1 Kulit yang strukturnya baik: Perbandingan antara berat, tebal, dan luasnya sesuai. Perbedaan tebal croupon , leher dan perutnya hanya sedikit dan dari bagian- bagian itu permukaanya rata. 2 Kulit brutal gedrongen : Kulit nampak tebal dibandigkan dengan berat dan luas permukaan. Perbedaan antara croupon , leher dan perutnya hanya sedikit. 14 3 Kulit yang struktur cukup: Tebal agak kurang dibandingkan dengan berat dan luas permukaan. Kulit berisi dan tebalnya rata. 4 Kulit yang strukturnya kurang baik: Bagian croupon dan perut tipis, sedangkan leher tebalnya cukup. Peralihan dari bagian tebal kebagian tipis begitu mencolok. Luas bagian perut agak berlebihan hingga luas bagaian croupon menjadi agak berkurang. 5 Kulit yang berstruktur jelek buruk : Bagian croupon tipis dan kulit tidak berisi, sedangkan kulit bagian perut dan leher agak tebal. Kebanyakan dari kulit binatang yang berusia tua, bagian croupon agak kurang dan bagian perut tebal. Penulis dalam pembuatan kap lampu kulit dengan bahan kulit sapi dan kambing, penulis menggunakan kulit yang struktur cukup yaitu tebal croupon agak kurang dibandingkan dengan berat, luas permukaan atau kulit berisi, tebalnya rata dan penulis menggunakan kulit yang strukturnya baik yaitu perbandingan antara berat, tebal, luasnya sesuai atau perbedaan tebal croupon, leher dan perutnya hanya sedikit dan dari bagian-bagian permukaanya rata. Dengan menggunakan kulit kambing dan kulit sapi yang berstruktur baik dan cukup diharapkan kulit yang berkualitas baik yang akan menghasilkan produk yang bermutu dan berkualitas.

C. Tinjauan Teknik Tatah dan Sungging Kulit

Tatah sungging kulit merupakan seni kerajinan yang banyak ditemukan dalam proses pembuatan benda kerajinan yang terbuat dari kulit. Tatah sungging merupakan campuran perpaduan seni tatah dan sungging. Tatah atau menatah