104 dengan salah satu prinsip desain yaitu keseimbangan. Guna menjaga desain tidak
berat sebelah, maka penambahan motif pendukung juga sangat berperan dalam hal ini. Motif pendukung yang ada adalah sulur daun yang disusun bergerombol
dan diletakkan pada kanan dan kiri motif utama. Motif pendukung ini sama dengan motif pendukung yang ada di dalam karya kap lampu lainnya, yaitu
penggambaran sulur daun yang sedang tumbuh menjulur keatas disusun menjadi satu kesatuan yang indah sebagai motif pendukung. Dibagian kanan dan kiri
karya kap lampu kulit ini sengaja diberikan
space
kosong, hal tersebut dimaksudkan untuk mengimbangi desain motif pendukung yang sudah cukup
ramai. Motif Isian pada kap lampu ini adalah motif geometris berupa garis lurus
dan lengkung. Tatahan yang dipakai dalam pembuatan kap lampu kulit ini adalah tatahan
semut dulur
bentuknya adalah persegi panjang dengan sisi lebar melengkung ke dalam, yang tersusun berjajar membentuk suatu garis memutari
objek utama dan tatahan
inten-intenan , kawatan.
105
g. Kap Lampu Kulit Motif Ornamen Burung Hantu Hutan dan Telinga
Panjang
Gambar 62 : Sang Pengintai
Karya gambar 62 memiliki bentuk segitiga dengan menggunakan kaki yang agak panjang dengan ukuran panjang 53 cm dan lebar bawah 22 cm. Kap
lampu kulit ini adalah kap lampu duduk. Jenis lampu yang tepat untuk kamar tidur atau ruang yang digunakan untuk beristirahat. Jenis cahaya yang cocok
dikamar tidur adalah agak redup karena digguanakan untuk beristirahat, saat tidur mata bisa beristirahat dengan baik tanpa gangguan sinar yang menyilaukan.
Kap lampu ini adalah kap lampu pengganti saat di kamar tidur. Saat beraktivitas menggunakan lampu utama tetapi saat tidur menggunakan kap lampu kulit ini
106 dan kap lampu utama dimatikan sehingga mata tidak terganggu saat tidur. Kap
lampu kulit ini dapat diletakan disudut ruang tidur . Kap lampu ini
berjudul “Sang Pengintai” menceritakan aktivitas motif utama yaitu burung hantu hutan dan telinga panjang yang sedang mengintai
mangsanya. Motif ini menceritakan tentang burung hantu yang sedang mengintai mangsanya dari atas. Burung hantu adalah burung pengintai yang berburu pada
malam hari. Burung hantu ini digambarkan memiliki paruh panjang dan runcing untuk memudahkan mencari mangsnya berupa tikus. Burung hantu ini memiliki
mata yang besar dan pendengaran yang tajam agar mudah menemukan tikus yang sedang berlarian pada malam hari. Burung hantu ini digambarkan memiliki
bulu yang panjang, bulunya sedemikian halusnya sehingga saat terbang tidak menimbulkan suara sehingga dengan mudah untuk menangkap buruanya tikus.
Burung hantu memiliki kaki dan kuku atau cakar yang kuat dan runcing untuk mencengkram mangsanya dan mencabik-cabik buruannya.
Motif utama diletakan di tengah dan di pinggir kulit untuk memberikan pusat perhatian pada motif utama. Dengan desain yang sederhana pada
penciptaan karya seni kap lampu kulit ini, diharapkan dengan adanya kesederhanaan karya berupa judul burung hantu sebagai ide penciptaan motif
ornamen pada kap lampu kulit, pesan atau informasi yang dismpaikan penulis kepada penikmat seni akan cepat sampai oleh penikmat seni. Pewarnaan
background
kulit yaitu dengan warna merah, orange dan motif utama yang lebih mencolok dengan
outline
hitam agar lebih tegas.