Pengertian Kulit Tinjauan Kriya Kulit

14 3 Kulit yang struktur cukup: Tebal agak kurang dibandingkan dengan berat dan luas permukaan. Kulit berisi dan tebalnya rata. 4 Kulit yang strukturnya kurang baik: Bagian croupon dan perut tipis, sedangkan leher tebalnya cukup. Peralihan dari bagian tebal kebagian tipis begitu mencolok. Luas bagian perut agak berlebihan hingga luas bagaian croupon menjadi agak berkurang. 5 Kulit yang berstruktur jelek buruk : Bagian croupon tipis dan kulit tidak berisi, sedangkan kulit bagian perut dan leher agak tebal. Kebanyakan dari kulit binatang yang berusia tua, bagian croupon agak kurang dan bagian perut tebal. Penulis dalam pembuatan kap lampu kulit dengan bahan kulit sapi dan kambing, penulis menggunakan kulit yang struktur cukup yaitu tebal croupon agak kurang dibandingkan dengan berat, luas permukaan atau kulit berisi, tebalnya rata dan penulis menggunakan kulit yang strukturnya baik yaitu perbandingan antara berat, tebal, luasnya sesuai atau perbedaan tebal croupon, leher dan perutnya hanya sedikit dan dari bagian-bagian permukaanya rata. Dengan menggunakan kulit kambing dan kulit sapi yang berstruktur baik dan cukup diharapkan kulit yang berkualitas baik yang akan menghasilkan produk yang bermutu dan berkualitas.

C. Tinjauan Teknik Tatah dan Sungging Kulit

Tatah sungging kulit merupakan seni kerajinan yang banyak ditemukan dalam proses pembuatan benda kerajinan yang terbuat dari kulit. Tatah sungging merupakan campuran perpaduan seni tatah dan sungging. Tatah atau menatah 15 berhubungan dengan pembuatan pola tembus berlubang, sedangkan sungging behubungan dengan pemberian warna pada pola, sehingga kedua hal tersebut dapat dipadukan menjadi tatah sungging.

1. Tinjauan Tatah Kulit

Menatah yaitu membuat pola tembus berlubang. Tatahan kulit adalah tatahan yang tembus atau dalam ukiran kayu dinamakan kerawangan Sunarto 2008: 11. Tatahan atau unsur-unsur tatahan kombinasi akan menentukan tingkatan kualitasnya, yang dibedakan menjadi lima kelompok yaitu: tatahan kasar, tatahan ngrawit , tatahan wijag dan tatahan alus Sagio dan Samsugi, 1991: 158-159 a. Tatahan kasar adalah tatahan kulit yang tidak sesuai antara ukuran tatahan dengan bidang tatahan kulit yang ditatah. Tatahan kasar ini menghasilkan lubang tatahan yang besar-besar atau sebaliknya kecil-kecil, sehingga keharmonisan dan masing-masing unsur tatahan tidak diperhatikan dengan baik. b. Tatahan agal adalah tatahan kulit yang besar dilihat dari ukuran dan kesesuaian dengan bidang yang ditatah. c. Tatahan ngrawit adalah tatahan yang isian atau variasi tatahan dalam mengisi bidang tidak lengkap. Jenis tatahan ini dinamakan tatahan remit , yaitu tatahan yang secara keseluruhan unsur-unsurnya dibuat kecil-kecil ukuranya tetapi tidak luwes. d. Tatahan wijang adalah tatahan yang luwes baik berupa penerapanya maupun proporsi bentuknya. Tatahan wijang berupa tatahan lembut atau kecil-kecil, besar