Aspek proses Pembahasan Umum
91 fungsinya sebagai lampu tambahan untuk penghias dan penerang ruangan. Kap
lampu kulit ini dapat diletakan dititik tengah ruangan untuk mendapatkan cahaya yang menyebar ke ruangan.
Motif utama yang terdapat pada kap lampu ini adalah aktivitas burung
hantu gereja pada malam hari yang sedang berkomunikasi dengan sesama burung hantu dengan mendengarkan pekikan menandakan bahwa daerah itu adalah
daerah atau wilayah kekuasaan burung hantu. Motif utama pada kap lampu kulit ini berada ditengah kulit sebagai pusat perhatian kap lampu ini. Pewarnaan motif
utama yaitu burung hantu gereja cenderung menggunakan warna merah muda dan pewarnaan
background
kulit menggunakan warna biru sesuai dengan prinsip proporsi dimana dalam perancangan kap lampu kulit, proporsi digunakan untuk
menentukan agar tidak memperlihatkan ketimpangan atau kejanggalan baik dari segi bentuk maupun warna dari kap lampu.
Di dalam desain tersebut juga terdapat motif pendukung, diantaranya adalah motif sulur yang terdapat pada bagian kanan, kiri objek sebagai
background
belakang burung hantu agar terlihat seimbang. Faktor keseimbangan berkaitan dengan penempatan unsur visual, ukuran, keterpaduan unsur, atau
kehadiran unsur pada keluasan bidang atau ruang terjaga jika struktur rupa serasi dan sepadan, dengan kata lain bobot tatanan rupa memberi kesan mantap dan
kokoh. Motif isian yang terdapat pada karya kap lampu ini adalah motif
geometris
, motif ini lebih banyak memanfaatkan unsur-unsur garis-garis lengkung dan lurus, lingkaran, segitiga.
92 Tatahan yang dipakai dalam pembuatan kap lampu kulit ini adalah tatahan
wajikan
yang letak menatahnya menyebar agar sinar keluar melalui lubang- lubang tatahan atau yang disebut
krawangan
. Bentuk tatahan
wajikan
adalah segitiga kemungkinan mengambil bentuk irisan wajik salah satu makanan khas
jawa, yang dibuat dari beras ketan dan gula jawa.