Lem Alat-alat penciptaan karya kap lampu kulit

30

2. Motif Pendukung

Motif pendukung pada kap lampu ini yaitu motif yang terdiri dari tumbuh- tumbuhan, manusia dan binatang.

a. Motif Tumbuh-Tumbuhan

Penggambaran motif tumbuh-tumbuhan dalam seni ornamen dilakukan dengan berbagai cara baik natural maupun stilir . Dalam penciptaan kap lampu ini motif tumbuhan yang digunakan adalah daun dari pohon jati. Motif tumbuhan yang merupakan hasil gubahan sedemikian rupa susah untuk dikenali dari jenis dan bentuk tumbuhan apa sebenarnya karena telah diubah dan jauh dari bentuk aslinya.

b. Motif Manusia

Manusia sebagai salah satu obyek dalam penciptaan motif pendukung kap lampu ini. Dalam penciptaan kap lampu ini motif manusia yang digunakan adalah wanita. Penggambaran motif manusia dalam kap lampu ini dilakukan dengan cara stilir.

c. Motif Binatang

Motif pendukung pada kap lampu ini adalah motif binatang yaitu binatang gajah dan tikus. Penggambaran binatang gajah dan tikus dalam kap lampu ini sebagian besar merupakan hasil gubahan dan s tilir , tapi hasil gubahan tersebut masih mudah dikenali bentuk dan jenis binatang yang diubah. 31

3. Motif Isian

Motif isian dalam kap lampu ini adalah motif geometris, motif yang tertua dari ornamen adalah bentuk geometris. Motif ini lebih banyak memanfaatkan unsur-unsur dalam ilmu ukur seperti garis-garis lengkung dan lurus, lingkaran, segitiga, persegiempat, dan lain-lain.

G. Tinjauan Tentang Dekoratif

Karya seni yang memiliki daya unsur menghias yang tinggi atau dominan. Dekoratif tidak menampakan adanya volume keruangan maupun perspektif. Semua dibuat secara datar, flat atau tidak menunjukan ketiga dimensinya. Susanto, 2012 : 100. Dalam penciptaan karya, penulis tertarik dengan tema burung hantu kearah dekoratif yang dilakukan dengan s tilir dan deformasi . Deformasi adalah perubahan susunan bentuk yang dilakukan dengan sengaja untuk kepentingan seni, yang sering terkesan sangat kuat atau besar sehingga kadang-kadang tidak lagi berwujud figur semula atau sebenarnya, sehingga hal ini memunculkan karakter baru yang lain dari sebelumnya. Adapun cara mengubah bentuk antara lain dengan cara : deformasi perubahan, simplifikasi penyederhanaan, stilisasi penggayaan Susanto, 2012: 98. Bentuk-bentuk objek burung hantu atau pendukungnya disederhanakan dan digayakan tanpa meninggalkan bentuk aslinya. Penulis menggambar burung hantu dengan digayakan, kesan tentang burung hantu harus masih ada pada motif itu. Penulis dalam menciptakan karya dengan tema burung hantu menstilir objek