Kesatuan Kesederhanaan Prinsip Penyusunan Seni Rupa

52 Dalam perancangan kap lampu kulit, proporsi digunakan untuk menentukan ukuran yang tepat antara panjang dan lebar pada kerangka kap lampu kulit agar tidak memperlihatkan ketimpangan atau kejanggalan baik dari segi bentuk maupun warna dari kap lampu.

6. Irama

Rhythm Irama dalam seni rupa berkaitan dengan warna, komposisi, garis, dan lainnya. Menurut E.B Feldman rhythm atau ritme adalah urutan atau perulangan yang teratur dari sebuah elemen atau unsur-unsur dari sebuah karya lainya. Irama dalam pengertian visual dapat dirasakan karena ada faktor pengulangan di atas bidang atau dalam ruang, yang dapat menyebabkan timbulnya efek optik seperti gerakan, getaran, ataupun perpindahan dari unsur yang satu ke unsur yang lainnya. 53

BAB III KONSEP DASAR PENCIPTAAN

A. Konsep Penciptaan

Dalam konsep penciptaan karya kap lampu kulit ini melalui beberapa tahap sebagai berikut:

1. Eksplorasi

Eksplorasi adalah aktivitas penjelajah menggali sumber ide, tahap dimana seseorang mencari secara leluasa berbagai kemungkinan yang didukung dengan penelitian awal untuk mencari informasi utama dan pendukung mengenai objek penciptaan. Pada penciptaan karya kap lampu kulit dengan judul Burung Hantu Sebagai Ide Penciptaan Motif Ornamen Pada Kap Lampu Kulit ini mengambil ide dari binatang burung hantu, pengambilan ide bermula dari ketertarikan penulis terhadap keunikan burung hantu mulai dari ciri-ciri utama fisik burung hantu, perilaku burung hantu, sejarah perkembangan burung hantu, makanan dan cari makan burung hantu, klasifikasi burung hantu dan hubunganya dengan manusia untuk mempublikasikan bagaimana burung hantu dapat digubah sedemikian rupa sebagai ide penciptaan motif ornamen pada kap lampu kulit yang menarik dan layak untuk dikembangkan di Indonesia. Kegiatan eksplorasi dilakukan penulis dengan mencari informasi mengenai penciptaan kap lampu kulit dengan objek burung hantu dan hal-hal yang berkaitan dengan burung hantu, sehingga dalam tahap ini bisa menjadi 54 pedoman untuk proses penciptaan karya. Adapun kegiatan eksplorasi yang dilakukan adalah dengan cara sebagai berikut: a. Pengamatan secara visual tentang burung hantu baik dari keunikan burung hantu mulai dari ciri-ciri utama fisik burung hantu, perilaku burung hantu, sejarah perkembangan burung hantu, makanan dan cari makan burung hantu, klasifikasi burung hantu dan hubunganya dengan manusia untuk merangsang tumbuhnya kreatifitas dalam penciptaankarya kap lampu kulit. b. Pengumpulan informasi melalui studi pustaka dengan cara mengumpulkan informasi melalui buku-buku, mencari di internet yang berhubungan dengan burung hantu, dan objek pendukung lainnya. Studi lapangan untuk mendapatkan pemahaman guna menguatkan gagasan penciptaan dan keputusan dalam menyusun konsep penciptaan karya kap lampu kulit dengan mengangkat tema burung hantu. Studi lapangan dilakukan terbatas pada kebun binatang yang memiliki burung hantu, pasar hewan dan lain-lain. c. Mencari ide-ide kreatif terkait burung hantu dan objek pendukung yang dijadikan sebagai sumber ide penciptaan motif ornamen pada kap lampu kulit yang memiliki aspek fungsi dan estetik. d. Mencari Informasi mengenai bahan dan alat yang baik dalam pembutan kap lampu kulit, terpilih bahan yang tepat yaitu kulit sapi dan kambing. Dalam penciptaan kap lampu ini bahan dan alat memilih bahan dan alat yang berkualitas agar karya tahan lama dan memiliki kualitas yang baik.