Mewarna Melubangi Pinggir Kulit

86 Burung hantu akan digubah sedemikian rupa hingga menemukan bentuk baru yang lebih sederhana tetapi tetap mencerminkan ciri fisik dan kebiasaan burung hantu. Selain motif utama yang terdapat pada burung hantu, kap lampu ini juga mengguanakan motif pendukung seperti bentuk daun, sulur, motif hewan gajah, tikus dan manusia juga menambah aspek estetik pada kap lampu kulit. Motif burung hantu diambil karena burung hantu memiliki keunikan-keunikan tersendiri dari mulai dari ciri-ciri utama fisik burung hantu, perilaku burung hantu, sejarah perkembangan burung hantu, makanan dan cari makan burung hantu, klasifikasi burung hantu dan dan hubungannya dengan manusia, sehingga burung hantu sangat layak dijadikan sebagai ornamen karya seni pada kap lampu kulit. Burung hantu yang diterapkan dalam penciptaan karya kap lampu kulit yaitu burung hantu gereja, burung hantu hutan dan burung hantu telinga panjang. 2 Warna Warna yang diggunakan dalam penciptaan kap lampu ini menggunakan warna yang ceria agar masyarakat khususnya anak-anak dan remaja tertarik akan kap lampu ini dengan objek burung hantu. Warna merupakan salah satu unsur yang penting. Warna dengan memperhitungkan prinsip desain, maka diharapkan warna yang dihasilkan bisa mencerminkan situasi yang ingin ditampilkan dalam desain kap lampu kulit dengan objek burung hantu tanpa mengurangi nilai artistik pada kap lampu kulit. 87

d. Aspek proses

Pada penciptaan seluruh karya kap lampu kulit ini melalui tahapan- tahapan yang hampir sama. Proses pengerjaan dilakukan dengan teknik tatah sungging kulit. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penciptaan karya kap lampu kulit adalah pertama, pembuatan pola, tujuan dalam pembuatan pola yaitu untuk mempermudah dalam eksplorasi dan perencanaan dalam membuat pola dan mencoba kemungkinan-kemungkinan desain yang akan digunakan pada pembuatan karya kap lampu kulit. Pembuatan pola dilakukan dengan cara menggambar dikertas gambar berukuran A4. Kedua, yaitu pembuatan kerangka dilakukan oleh ahlinya dengan cara mengelasnya. Pembuatan kerangka menggunakan bahan besi bertujuan agar kerangka tahan lama, kuat , tidak mudah rapuh. Ketiga, memindahkan pola dari kertas ke kulit sapi atau kambing. Pemindahan pola dari kertas kekulit sapi atau kambing dilakukan agar memudahkan dalam proses pewarnaan agar hasil sesuai desain yang akan dibuat. Keempat, menatah kulit sesuai dengan desain yang diinginkan agar cahaya bola lampu dapat keluar meneranggi ruangan, dilanjutkan pada proses mendasari kulit yaitu proses menyungging pada tahap awal memberi warna dasar bidang kulit yang akan disungging secara tipis dan rata, menggunakan warna putih atau kuning. Setelah memberikan warna dasar kulit dilanjutkan dengan tahap mewarna adalah pelaksanaan menyungging kulit dengan bermacam- macam warna dengan memperhatikan kombinasi warna atau gradasi warna. Proses terakhir dalam penciptaan karya kap lampu kulit yaitu melubangi kulit sapi dengan tatah untuk pinggiran kulit sapi, kemudian ditempelkan di