Pencapaian Hasil Belajar untuk Mengetahui Kompetensi Siswa Sebelum Tindakan Pra Siklus

88 Percentiles 25 siswa memperoleh nilai kognitif 6.50, 50 siswa memperoleh nilai kognitif 7,00 dan 75 siswa memperoleh nilai kognitif 7,625. Berdasarkan analisis statistik deskriptif kuantitatif data nilai kognitif siswa pada pra siklus tersebut, maka dapat diketahui bahwa nilai rata-rata MeanM sebesar 7,1765 lebih besar dari nilai median Me, yaitu 7,00 dan lebih besar dari nilai mode Mo sebesar 6,50 atau MoMeM. Hal ini menunjukan bahwa nilai kognitif siswa pada pra siklus masih perlu ditingkatkan lagi karena nilai rata-rata kelas masih di bawah standar nilai KKM. Jadi, masih banyak siswa yang belum masuk dalam kategori tuntas.

3. Pelaksanaan Tindakan

Berdasarkan hasil evaluasi antara guru dan peneliti pada saat pra siklus, maka perlu dilakukan tindakan dalam proses pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa serta kompetensi siswa, yaitu dengan menerapkan pendekatan Student Center Learning SCL model Cooperative Learning CL tipe Group Investigation GI. Penerapan pendekatan SCL model CL tipe GI ini bertujuan agar siswa selalu aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kompetensi belajarnya. Pendekatan SCL model CL tipe GI ini menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran. Jadi, setiap siswa dituntut aktif memperhatikan penjelasan guru atau memperhatikan presentasi teman kelompoknya, aktif dalam membaca materi pemeliharaan bahan tekstil, aktif menulis materi yang penting, aktif bertanya, menemukakan pendapat, atau bahkan menanggapi teman yang bertanya. Siswa-siswa yang aktif inilah yang akan mendapat nilai tinggi. Apabila siswa mendapat nilai aktivitas tinggi, maka hal ini akan berpangaruh pada nilai kompetensinya. 89 Pelaksanaan penelitian dengan menerapkan pendekatan Student Center Learning SCL model Cooperative Learning CL tipe Group Investigation GI ini mengikuti alur penelitian tindakan kelas, yaitu melaui tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun hasil penelitian pada setiap siklus diuraikan sebagai berikut:

a. Siklus I 1 Perencanaan Planning

Pada siklus I proses pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil ini direncanakan satu kali pertemuan dengan menerapkan pendekatan Student Center Learning SCL model Cooperative Learning CL tipe Group Investigation GI. Adapun rencana pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan pada siklus I ini adalah sebagai berikut: a Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP tentang materi pemeliharaan bahan tekstil dengan menerapkan pendekatan Student Center Learning SCL model Cooperative Learning CL tipe Group Investigation GI. RPP ini disusun sebagai pedoman guru dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar KBM. b Membuat lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dan lembar observasi aktivitas belajar siswa. c Menyusun hand out sebagai media pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil d Membuat soal tes pilihan ganda untuk mengukur kompetensi kognitif siswa dalam memahami dan menguasai materi pemeliharaan bahan tekstil e Membuat soal diskusi kelompok dan rubrik penilaian psikomotor keterampilan komunikasi presentasi. 90 2 Pelaksanaan Tindakan Acting dan Pengamatan Observing Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2013 dari pukul 07.15-08.45 WIB, bertempat di SMK Negeri 4 Yogyakarta. Jumlah siswa kelas X Busana Butik 4 yang hadir pada siklus I ini ada 34 anak. Tindakan yang dilaksanakan pada siklus I ini berdasarkan pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun dengan menerapkan pendekatan Student Center Learning SCL model Cooperative Learning CL tipe Group Investigation GI. Adapun implementasinya adalah sebagai berikut: a Kegiatan Pendahuluan 1. Membuka pelajaran dengan menguncapkan salam dan berdoa bersama- sama. 2. Guru melakukan presensi kehadiran siswa. 3. Guru melakukan apersepsi tentang pemeliharaan bahan tekstil. 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil dengan pendekatan Student Center Learning SCL model Cooperative Learning CL tipe Group Investigation GI pada siswa fase 1 b Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan materi tentang pemeliharaan bahan tekstil fase 2 2. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok secara heterogen, setiap siswa beranggotakan 4-5 orang fase 3 3. Guru beserta siswa memilih topik-topik tertentu dengan permasalahan- permasalahan yang dapat dikembangkan dari topik-topik itu fase 3 4. Setelah topik beserta permasalahannya telah disepakai, peserta didik beserta guru menentukan metode penelitian yang dikembangkan untuk memecahkan masalah fase 3 91 5. Setiap kelompok bekerja berdasarkan metode investigasi yang telah mereka rumuskan fase 4 6. Presentasi hasil oleh masing-masing kelompok. Pada tahap ini diharapkan terjadi intersubjektif dan objektivikasi pngetahuan yang telah dibangun oleh suatu kelompok. Berbagai perspektif diharapkan dapat dikembangkan oleh seluruh kelas atas hasil yang dipresentasikan oleh suatu kelompok fase 5 c Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan soal pilihan ganda yang berjumlah 20 butir untuk mengukur kompetensi kognitif siswa setelah melakukan pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil dengan pendekatan SCL model CL tipe GI fase 5 2. Seluruh siswa mengumpulkan tugasnya fase 5 3. Guru memberikan pengakuan kepada siswa yang aktif dan mendapatkan hasil belajar yang baik fase 6 4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan menguncap salam penutup. Tahap pengamatan pada siklus I dilakukan setiap fase tindakan penelitian, yaitu mulai dari pelaksanaan pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil dengan pendekatan Student Center Learning SCL model Cooperative Learning CL tipe Group Investigation GI sampai dengan hasil belajar siswa. Adapun hasil pengamatan pada siklus I adalah sebagai berikut: a Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dengan Pendekatan Student Center Learning SCL Model Cooperative Learning CL Tipe Group Investigation GI Pelaksanaan pembelajaran siklus I ini sudah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah disusun. Saat pembelajaran