Kompetensi Keahlian Tata Busana

19 bibir, getah buah, kelunturan warna, dan d cara menggunakan bahan pembersih noda Silabus SMK Negeri 4 Yogyakarta tahun 2012. Selama proses pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil diharapkan siswa dapat mengidentifikasi bahan tekstil berdasarkan asal dan sifat bahan, menjelaskan cara pemeliharaan bahan tekstil sesuai asal dan sifat bahan, mengidentifikasi macam-macam noda dan bahan pembersih noda, menjelaskan cara membersihkan noda pada bahan dengan menggunakan bahan pembersih noda, dan mempraktikkan membersihkan berbagai noda pada berbagai jenis bahan. Indikator keberhasilan pada kompetensi pemeliharaan bahan tekstil ini adalah apabila siswa dapat mengidentifikasi pemeliharaan bahan tekstil berdasarkan cara perawatan bahan yang tepat sesuai asal serat dan sifat bahan. Selain itu, siswa juga mampu mengidentifikasi macam-macam noda berdasarkan jenis bahan tekstil dengan menggunakan bahan pembersih noda yang tepat sesuai dengan langkah-langkah atau cara penggunaannya. Tingkat keberhasilan pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil ini diketahui dari hasil penilaian. Sistem penilaian pada pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil ini melalui tes lisan dan tertulis serta nilai penugasan dan praktik di sekolah.

5. Pendekatan Student Center Learning SCL

Pendekatan Student Center Learning SCL adalah suatu pendekatan pembelajaran yang lebih berpusat pada aktivitas belajar peserta didik Isjoni, 2008: 60. Menurut M. Bruri Triyono 2011: 1 menyatakan bahwa pendekatan Student Center Learning SCL merupakan metode pembelajaran yang 20 memberdayakan peserta didik menjadi pusat perhatian selama proses pembelajaran berlangsung. Jadi, berdasarkan kedua pendapat tersebut, maka pendekatan Student Center Learning SCL adalah suatu pendekatan pembelajaran yang lebih berpusat pada aktivitas belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Pendekatan Student Center Learning SCL ini berbeda dengan pendekatan Lecturer Center Learning LCL yang menekankan pada transfer pengetahuan dari guru ke murid yang relatif bersikap pasif. Melalui pendekatan Student Center Learning SCL, peserta didik diharapkan sebagai peserta aktif dan mandiri dalam proses belajarnya, yang bertanggung jawab dan berinitiatif untuk mengenali kebutuhan belajarnya, menemukan sumber-sumber informasi untuk dapat menjawab kebutuhannya serta mempresentasikan pengetahuannya berdasarkan kebutuhan serta sumber-sumber yang ditemukannya. Menurut M. Bruri Triyono 2011: 2 Pendekatan Student Center Learning SCL mempunyai ciri-ciri antara lain: a. Peserta didik harus aktif terlibat dalam proses belajar yang dipicu dari motivasi instrinsik. b. Topik, isu, atau subyek pembelajaran harus menarik dan memicu motivasi instrinsik. c. Pengalaman belajar diperoleh melalui suasana yang nyata atau sebenarnya dan relevan dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dan digunakan di tempat kerja. Penerapan pendekatan Student Center Learning SCL pada proses pembelajaran di kelas ini menjadikan peserta didik sebagai pusat pembelajaran sehingga guru bukan lagi menjadi pusat atau tokoh sentral dalam penyampaian materi pembelajaran. Hal ini bukan berarti bahwa tugas guru menjadi lebih ringan. Guru tetap berperan dalam proses pembelajaran, tetapi bukan sebagai satu-satunya sumber ilmu pengetahuan. Melalui berbagai metode, seperti 21 diskusi, pembahasan masalah-masalah nyata, belajar secara kooperatif, serta tugas-tugas mandiri, guru akan lebih dituntut sebagai motivator, dinamisator dan fasilitator, yang membimbing, mendorong, serta mengarahkan peserta didik untuk menggali persoalan, mencari sumber jawaban, menyatakan pendapat serta membangun pengetahuan sendiri. Perubahan peranan ini, dibutuhkan kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi serta keterbukaan dari pendidik untuk dapat menjalin hubungan secara individu dan untuk dapat mengerti serta mengikuti perkembangan dari masing-masing peserta didik, di samping wawasan yang luas dalam mengarahkan peserta didik ke sumber-sumber belajar yang dapat digali. Proses pembelajaran harus difokuskan pada pemberdayaan dan peningkatan kemampuan peserta didik dalam berbagai aspek ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Peserta didik sebagai subyek pembelajaran, yang perlu diarahkan untuk belajar secara aktif membangun pengetahuan dan keterampilannya dengan cara bekerjasama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait.

6. Kelebihan Pendekatan Student Center Learning SCL

Pendekatan Student Center Learning SCL ini merupakan pendekatan pembelajaran yang memberdayakan peserta didik menjadi pusat center selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun kelebihan dari Pendekatan Student Center Learning SCL menurut Isjoni 2008: 60-61 ini adalah: a. Peserta didik dapat secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajarinya. b. Peserta didik dapat secara aktif terlibat langsung di dalam mengelola pengetahuan. c. Tidak hanya menekankan pada penguasaan materi saja, namun juga dalam mengembangkan karakter peserta didik life-long learning.