Discovery Learning DL Self Directed Learning SDL
27 2 Melakukan pencarian data dan infromasi yang relevan untuk memecahkan
masalah 3 Menata data dan mengaitkan data dengan masalah
4 Menganalisis strategi pemecahan masalah. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diketahui bahwa model
pembelajaran dengan pendekatan Student Center Learning SCL ini bermacam- macam. Model-model tersebut sangat luas cakupannya, sehingga untuk efisiensi
waktu dan biaya maka, pada penelitian ini mengambil model Cooperatif Learning CL. Pada model Cooperative Learning CL ini lebih menitik beratkan pada
keaktifan siswa di dalam kelompok dan berdiskusi tentang materi yang terdapat dalam kompetensi dasar pemeliharaan bahan tekstil.
8. Pendekatan Student Center Learning SCL dengan Model Cooperatif Learning CL Tipe Group Investigasi GI
Pendekatan Student Center Learning SCL ini terdiri dari berbagai macam model pembelajaran di dalamnya. Di mana setiap model pembelajaran
dengan pendekatan Student Center Learning SCL ini adalah model pembelajaran yang berpusat pada aktivitas belajar siswa. Penelitian ini
mengambil model Cooperatif Learning CL. Menurut Wina Sanjaya 2009: 242-243, model pembelajaran Cooperatif
Learning CL merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokkan atau tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang
mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda heterogen. Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok.
Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan reward, jika kelompok mampu menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan, sehingga setiap anggota
28 kelompok memiliki tanggung jawab terhadap kelompoknya masing-masing.
Setiap individu akan saling membantu, mereka akan mempunyai motivasi untuk keberhasilan kelompok, sehingga setiap individu akan memiliki kesempatan yang
sama untuk memberikan kontribusi demi keberhasilan kelompok. Sedangkan menurut Slavin 2005: 10, pembelajaran kooperatif menyumbangkan ide bahwa
siswa yang bekerja sama dalam belajar dan bertanggung jawab terhadap teman satu timnya mampu membuat diri mereka belajar sama baiknya. Pembelajaran
kooperatif berbeda dengan model pembelajaran lainnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih menekankan pada proses kerja
sama dalam kelompok. Tabel 1. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif
FASE-FASE PERILAKU GURU
Fase 1: Present goals and set Menyampaikan tujuan dan
Mempersiapkan peserta didik. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan
mempersiapkan peserta didik siap belajar.
Fase 2: Present information Menyajikan informasi.
Mempresentasikan informasi kepada peserta didik secara verbal.
Fase 3: Organize students into learning teams
Mengorganisasikan peserta didik ke dalam tim-tim belajar.
Memberikan penjelasan kepada peserta didik tentang tata cara pembentukan tim
belajar dan membantu kelompok melakukan transisi yang efisien.
Fase 4: Assist team work and study
Membantu kerja tim dan belajar. Membantu tim-tim belajar selama peserta
didik melaksankan tugasnya.
Fase 5: Test on the materials Mengevaluasi.
Menguji pengetahuan peserta didik mengenai berbagai materi pembelajaran
atau kelompok-kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase 6: Provide recognition Memberikan pengakuan atau
penghargaan. Mempersiapkan cara untuk mengakui
usaha dan prestasi individu maupun kelompok.
Sumber: Agus Suprijono, 2013: 65