Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori 1. Aktivitas belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aktivitas artinya adalah kegiatan keaktifan. W.J.S. Poerwodarminto menjelaskan aktivitas sebagai suatu kegiatan atau kesibukan. Aktivitas merupakan keaktifan jasmani dan rohani dan kedua-keduanya harus dihubungkan. Belajar menurut Dimyati dan Mudjiono 2009: 7 merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Selanjutnya menurut Sardiman 2011: 21, belajar sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Morgan dalam Agus Suprijono, 2013: 3, belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman. Selanjutnya menurut Reber dalam Sugihartono, 2007: 74, belajar dalam dua pengertian, pertama, belajar sebagai proses memperoleh pengetahuan dan kedua, belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang bersifat permanen dan menetap karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya. 13 Aktivitas belajar siswa merupakan segala bentuk kegiatan yang dilakukan siswa baik di sekolah yang mendukung kegiatan lainnya yang melibatkan fisik dan mental secara bersama-sama. Banyak aktivitas belajar yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah. Aktivitas belajar siswa tidak cukup hanya mendengarkan atau mencatat seperti yang terdapat di sekolah-sekolah. Menurut Oemar Hamalik 2001: 23, aktivitas siswa adalah kegiatan yang dilakukan siswa yang berhubungan dengan pembelajaran yang dilakukan selama proses pembelajaran. Aktivitas belajar sendiri banyak sekali macamnya, sehingga para ahli mengadakan klasifikasi. Paul B. Diedrich dalam Sardiman, 2011: 101 membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan siswa yang digolongkan ke dalam 8 kelompok : a. Visual Activities, meliputi: kegiatan seperti membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan dan pekerjaan orang lain b. Oral Activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, dan interupsi. c. Listening Activities, seperti: mendengarkan uraian, percakapan diskusi, musik dan pidato. d. Writting Activities, seperti: menulis cerita, menulis karangan, menulis laporan, angket, menyalin, membuat rangkuman. e. Drawing Activities, seperti: menggambar, membuat grafik, peta, diagram. f. Motor Activities, seperti: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, bermain dan berternak. g. Mental Activities, seperti: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan dan mengambil keputusan. h. Emotional Activities, seperti: menaruh minat, merasa bosan, bergairah, berani, tenang dan gugup. Aktivitas belajar siswa tidak hanya terbatas pada aktivitas fisik saja melainkan juga aktivitas intelektual dan aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental Wina Sanjaya, 2009: 137. Selanjutnya menurut Nana Sudjana 2002: 61, aktivitas siswa tersebut dapat dilihat dalam hal; 1 turut serta dalam melaksanakan tugas belajaranya, 2 terlibat dalam pemecahan masalah, 3 14 bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami materi, 4 berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah, 5 melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk, 6 menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya, 7 melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis.

2. Hasil Belajar untuk Mengetahui Kompetensi Siswa

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar Anita, 2004: 5. Selanjutnya menurut Nana Sudjana 2002: 22, hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami aktivitas belajar. Menurut Horwart Kingsley membagi tiga macam hasil belajar yakni; 1 keterampilan dan kebiasaan, 2 pengetahuan dan pengertian, 3 sikap dan cita- cita. Gagne mengungkapkan ada lima kategori hasil belajar yakni; 1 informasi verbal, 2 keterampilan intelektual, 3 strategi kognitif, 4 sikap dan 5 keterampilan motoris. Rumusan pendidikan nasional yang terdapat dalam sistem pendidikan nasional, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotoris Nana Sudjana, 2002: 22. Pembelajaran ranah kognitif berkaitan dengan hasil pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup beberapa 15 kategori yaitu: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian. Pembelajaran ranah afektif merupakan hasil belajar yang paling sukar diukur. Tujuan pembelajaran ini berhubungan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori tujuan pembelajaran afektif yaitu: penerimaan, penilaian, pengorganisasian dan pembentukan pola hidup. Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik menunjukkan adanya kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syarat, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik adalah persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian dan kreativitas. Beberapa pendapat di atas, mengambarkan bahwa hasil belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang merupakan hasil dari aktivitas belajar yang ditunjukkan dalam bentuk angka-angka seperti yang dapat dilihat pada nilai rapor. Hasil belajar juga diartikan sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan program pendidikan yang ditetapkan. Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses belajar mengajar yang optimal ditunjukkan Nana Sudjana 2002: 56 dengan ciri-ciri sebagai berikut: a. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi yang rendah dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau setidaknya mempertahankan apa yang telah dicapai. b. Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya. c. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan kreativitasnya. d. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh komprehensif, yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif sikap dan ranah psikomotorik, keterampilan atau perilaku.