Hasil Belajar untuk Mengetahui Kompetensi Siswa

17 dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya. Sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya E. Mulyasa, 2006: 38. Selanjutnya menurut Suhaenah Suparno 2001: 27, kompetensi diartikan sebagai kecakapan yang memadahi untuk melakukan suatu tugas atau sebagai memiliki ketrampilan dan kecakapan yang disyaratkan. Sedangkan menurut Johnson dalam Suhaenah Suparno, 2001: 27, kompetensi sebagai perbuatan rasional yang memuaskan untuk memenuhi tujuan dalam kondisi yang diinginkan. Berdasarkan definisi tersebut, kompetensi dapat diartikan sebagai kemampuan kecakapan untuk melaksanakan suatu tugas mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, sikap dan kemampuan untuk membangun pengetahuan yang didasarkan pada pengalaman serta pembelajaran yang dilakukan. Profil kompetensi lulusan SMK terdiri dari kompetensi umum dan kompetensi kejuruan. Masing-masing telah mengacu tujuan pendidikan nasional, sedangkan kompetensi kejuruan mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia SKKNI. SMK terbagi dalam beberapa bidang keahlian, salah satunya adalah bidang keahlian tata busana. Setiap bidang keahlian mempunyai tujuan menyiapkan peserta didiknya untuk bekerja dalam bidang teertentu. Kompetensi kejuruan merupakan kompetensi yang termuat dalam program produktif kurikulum SMK. Program produktif berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai Standar Kompetensi Nasional SKN. Memilih Bahan Baku Busana MB3 adalah pelajaran produktif pada program keahlian busana butik di SMK Negeri 4 Yogyakarta. Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa tentang pengetahuan tekstil dan 18 memilih bahan baku busana, yang terdiri dari tiga kompetensi dasar yaitu, mengidentifikasi jenis bahan utama dan bahan pelapis, mengidentifikasi pemeliharaan bahan tekstil, dan menentukan bahan pelengkap.

4. Kompetensi Dasar Pemeliharaan Bahan Tekstil

Pemeliharaan bahan tekstil adalah salah satu kompetensi dasar pada mata pelajaran Memilih Bahan Baku Busana MB3. Selain kompetensi dasar pemeliharaan bahan tekstil, pada mata pelajaran MB3 ini terdapat kompetensi dasar yang lainnya yaitu; a mengidentifikasi jenis bahan utama dan bahan pelapis, dan b menentukan bahan pelengkap busana Silabus SMK Negeri 4 Yogyakarta tahun 2012. Pemeliharaan bahan tekstil ini bertujuan agar peserta didik memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memelihara atau merawat bahan tekstil dengan baik dan benar. Bahan tekstil seperti busana perlu dipelihara agar selalu bersih, awet atau tahan lama dan selalu terlihat indah. Umumnya busana yang dipelihara, dicuci, disetrika dan disimpan dengan rapi akan awet dan tahan lama baik dari segi serat bahan itu sendiri maupun dari warnanya. Materi pemeliharaan bahan tekstil ini di diajarkan pada siswa kelas X program keahlian Busana Butik di SMK Negeri 4 Yogyakarta dengan alokasi waktu 12 jam, yaitu 6 jam tatap muka teori dan 6 jam praktik di sekolah. Durasi waktu pembelajaran pada satu kali tatap muka adalah 45 menit. Materi pelajaran yang diajarkan pada kompetensi pemeliharaan bahan tekstil ini meliputi; a pemeliharaan bahan meliputi: pencucian, pengeringan, penyetrikaan dan penyimpanan, b pemeliharaan bahan berdasarkan asal serat dan sifat bahan, c identifikasi macam-macam noda: tinta, ballpoint, cat, cat 19 bibir, getah buah, kelunturan warna, dan d cara menggunakan bahan pembersih noda Silabus SMK Negeri 4 Yogyakarta tahun 2012. Selama proses pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil diharapkan siswa dapat mengidentifikasi bahan tekstil berdasarkan asal dan sifat bahan, menjelaskan cara pemeliharaan bahan tekstil sesuai asal dan sifat bahan, mengidentifikasi macam-macam noda dan bahan pembersih noda, menjelaskan cara membersihkan noda pada bahan dengan menggunakan bahan pembersih noda, dan mempraktikkan membersihkan berbagai noda pada berbagai jenis bahan. Indikator keberhasilan pada kompetensi pemeliharaan bahan tekstil ini adalah apabila siswa dapat mengidentifikasi pemeliharaan bahan tekstil berdasarkan cara perawatan bahan yang tepat sesuai asal serat dan sifat bahan. Selain itu, siswa juga mampu mengidentifikasi macam-macam noda berdasarkan jenis bahan tekstil dengan menggunakan bahan pembersih noda yang tepat sesuai dengan langkah-langkah atau cara penggunaannya. Tingkat keberhasilan pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil ini diketahui dari hasil penilaian. Sistem penilaian pada pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil ini melalui tes lisan dan tertulis serta nilai penugasan dan praktik di sekolah.

5. Pendekatan Student Center Learning SCL

Pendekatan Student Center Learning SCL adalah suatu pendekatan pembelajaran yang lebih berpusat pada aktivitas belajar peserta didik Isjoni, 2008: 60. Menurut M. Bruri Triyono 2011: 1 menyatakan bahwa pendekatan Student Center Learning SCL merupakan metode pembelajaran yang