Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Perpustakaan

60 Jika dilihat dari sisi pemanfaatan perpustakaan oleh siswa jurusan Tunadaksa belum begitu banyak, namun ada beberapa siswa yang pada waktu istirahat itu datang ke perpustakaan, baik itu membaca maupun meminjam buku. Sedangkan dalam pemanfaatan perpustakaan dalam pembelajaran Ko-kurikuler belum nampak dan belum ada.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Perpustakaan

Faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: a. Motivasi Hampir semua jurusan di SLB Negeri 1 Bantul ini dalam pemanfaatan perpustakaanya di pengaruhi oleh faktor motivasi dari guru sendiri. Sedangkan untuk faktor dari dalam diri siswa atau minat siswa sendiri belum ada. Apalagi semua siswa Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul itu merupakan siswa berkebutuhan khusus sehingga mereka membutuhkan bimbingan dari guru untuk memanfaatkan perpustakaan. Kecuali untuk siswa dengan ketunaan pada taraf ringan. Hal seperti itu diungkapkan guru Tunarungu dalam wawancara pada 27 Januari 2015, “Bagaimana ya, kadang anak kalau tidak dimotivasi mereka lebih suka bermain-main dengan hp, komputer sedangkan untuk membaca sekarang ini sudah mulai pudar lagi. Jadi harus ada motivasi dari guru, lebih lagi juga letaknya juga dibelakang”. Faktor motivasi dari guru sebetulnya untuk sekarang ini belum maksimal. Hal itu terlihat baru ada beberapa guru saja yang m memanfaatkan perpustakaan 61 dalam pembelajaran khususnya untuk pembelajaran intrakurikuler. Hal itu disebabkan guru-guru di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul tersebut memiliki kesibukan sendiri serta tugas dan tanggung jawab yang sangat besar untuk mendidik siswa-siswinya maupun untuk pekerjaan lainnya. Seperti itu diungkapkan dalam wawancara pada hari selasa, 27 Janua ri 2015, “Ada beberapa guru saja, kayaknya belum begitu banyak hanya beberapa persen saja”.

b. Ketersediaan Fasilitas

Ketersediaan fasilitas ini berpengaruh dalam pemanfaatan perpustakaan oleh pemustaka. Fasilitas merupakan salah satu yang paling penting dalam dan harus ada suatu perpustakaan. Kenyamanan pemustaka dalam pengaksesan informasi dan pengetahuan juga membutuhkan berbagai fasilitas yang harus disediakan oleh perpustakaan. Fasilitas disini bisa berupa ruangan, perabot, dan buku. Fasilitas perpustakaan SLB Negeri 1 Bantul ini sudah cukup lengkap untuk menunjang dan mendukung proses belajar mengajar. Hal itu diungkapkan oleh guru Tunadaksa dalam wawancara pada hari selasa, 03 februari 2015, “Untuk fasilitas kalau dibilang cukup hanya lumayan. Jika dibilang kurang kita bisa lihat di SLB yang lainnya. Kalau melihat ke SLB yang lain kita bisa dikatakan yang terlengkap. Kalau kita melihat yang sekolah umum kita masih jauh. Itu yang menjadi parameternya”. Kutipan di atas menerangkan bahwasanya fasilitas yang ada di SLB Negeri 1 Bantul bisa dibilang cukup baik. Hal itu terlihat dari ketersediaan koleksi bahan pustaka yang sudah banyak mulai dari buku referensi, paket mengenai PLB, dan buku tambahan dan bacaan. jumlah koleksi bahan pustaka yang ada di perpustakaan ± 8.526 eksemplar. Luas ruangan perpustakaan 8 x 12 m dan bertingkat 1. Fasilitas lainnya seperti, meja, kursi, rak cukup baik keadaanya dan 62 layak untuk digunakan. Tinggal penataan ruangan dan koleksinya yang masih kurang atau belum tertata serta pengadministrasian yang belum begitu baik. c. Relevansi Koleksi Bahan Pustaka dengan Kurikulum Selain ketersediaan fasilitas, faktor relevansi atau kesesuain buku dengan kurikulum juga harus diperhatikan. Jangan sampai koleksi yang tersedia tersebut tidak sesuai dengan kurikulum, kebutuhan siswa dan guru. perpustakaan yang tidak memperhatikan relevansi atau kesesuaian koleksi dengan kurikulum dan kebutuhan hanya akan sia-sia saja. pemustaka tidak akan menggunakan buku- buku yang ada, karena hal tersebut tidak mendukung dan memberikan informasi yang dibutuhkan. Dan fungsi perpustakaan tidak tercapai dengan sebagaimana mestinya. Relevansi koleksi bahan pustaka yang ada di perpustakaan SLB Negeri 1 Bantul sudah cukup relevan dengan kurikulum dan kebutuhan yang ada. Hal tersebut diungkapkan oleh guru Tunarungu dalam wawancara pada hari selasa, 3 februari 2015, “Menurut saya sudah relevan, ada buku pegangan untuk guru, ada modul untuk siswa, ada buku bacaan. Semua itu sudah cukup relevan.”. Hal yang senada juga diungkapkan oleh guru tundaksa dalam wawancara, “Sebagian sudah cukup relevan untuk materi yang akan diajarkan oleh guru. Sebetulnya cukup mendukung hanya penataan bukunya masih kurang”. Terlihat juga dalam pengamatan bahwa relevansi memang sudah cukup lengkap khususnya untuk buku ke PLBan, namun hanya untuk penataan bukunya saja yang belum baik dan belum tertata. Buku-bukunya masih belum tertata sesuai kode penataan. 63

3. Upaya Peningkatan Partisipasi Aktif Pemustaka dalam Pemanfaatan