79 Sedangkan relevansi koleksi bahan pustaka dengan kurikulum yang ada di
perpustakaan SLB Negeri 1 Bantul sudah cukup relevan, namun perlu adanya penambahan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan dan minat dari pemustaka.
Menurut Yusuf dan Suhendar 2005:26 ada beberapa prinsip dalam pemilihan koleksi baha pustaka sekolah yaitu a pemilihan koleksi perpustakaan sekolah
disesuaikan dengan kebutuhan kurikulum yang berlaku di sekolah, b pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan tingkat kemampuan membaca
siswa usia sekolah. Berdasarkan pendapat tersebut seharusnya dalam pengadaan koleksi bahan pustaka lebih memperhatikan hal tersebut, sehingga keterpakaian
dan ketersediaan relevansi bahan pustaka menjadi sesuai dengan kurikulum sekolah, kebutuhan dan minat dari pengguna.
Dari hasil wawancara dengan guru di perpustakaan SLB Negeri 1 Bantul relevansi buku dengan kurikulum sudah cukup relevan namun ada beberapa buku
bacaan siswa yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan minat siswa. Menurut peneliti relevansi koleksi bahan pustaka dengan kurikulum dan kebutuhan siswa
di perpustakaan SLB Negeri 1 Bantul perlu ditingkatkan lagi. Update buku yang baru juga perlu dilakukan untuk menarik minat pemustaka dalam memanfaatkan
perpustakaan, sehingga fungsi dan tujuan dari perpustakaan dapat tercapai sebagaimana mestinya.
3. Upaya Peningkatan Pemanfaatan Perpustakaan dalam Pembelajaran
Intrakurikuler dan Ko-kurikuler
Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan perpustakaan dalam pembelajaran di SLB Negeri 1 Bantul telah dilaksanakan dan diuraikan
80 dalam hasil penelitian. Berikut ini merupakan hasil dari penelitian mengenai
pemanfaatan perpustakaan adalah pemberian motivasi dari guru kepada siswa untuk memanfaarkan perpustakaan. Sedangkan upaya yang dilakukan oleh
pustakawan untuk meningkatkan pemanfaatan perpustakaan dalam pembelajaran intrakulkuler dan ko-kurikuler di SLB Negeri 1 Bantul adalah dengan membuat
stiker, pembatas buku yang berisi seruan-seruan untuk membaca, sosialisasi perpustakaan ketika rapat orangtua siswa dan guru, serta pelibatan siswa relawan
dalam peningkatan partisipasi aktif siswa. Hal ini didukung dengan hasil pengamatan ketika peneliti melakukan observasi di perpustakaan SLB Negeri 1
Bantul, peneliti melihat bahwa ada beberapa siswa yang membantu siswa lain dalam pengaksesan koleksi bahan pustaka.
Menurut analisa peneliti memberikan motivasi kepada siswa, para guru dan pustakawan semestinya menyadari tentang arti pentingnya perpustakaan dalam
mendukung pembelajaran intrakurikuler dan ko-kurikuler serta adanya kemauan secara personal bahwa memanfaatkan perpustakaan itu merupakan suatu hal yang
penting. Hal itu dikarenakan dengan menanamkan kesadaran dan kemauan yang tinggi dalam diri masing-masing guru dan pustakawan, maka proses motivasi
kepada siswa dan kepada dirinya sendiri akan terus berlangsung. Pemberian motivasi kepada siswa apalagi siswa berkebutuhan khusus bukanlah suatu hal
yang mudah. Apalagi dengan berbagai karakteristik kebutuhan siswa. Pemberian motivasi oleh guru ini dilakukan untuk mengenalkan siswa kepada perpustakaan
melalui pembelajaran intrakurikuler dengan memanfaatkan perpustakaan. Pemberian motivasi tersebut dapat dilakukan secara lisan maupun dengan bukti
81 nyata. Cara efektif guru dalam memberikan pengertian siswa dan motivasi siswa
untuk memanfaatkan perpustakaan yaitu dengan memberikan contoh nyata kepada siswa dalam pemanfaatan perpustakaan, misalnya mengajak siswa untuk datang
ke perpustakaan ketika pembelajaran intrakurikuler, meminjamkan buku, mengerjakan tugas dan sebagainya.
Upaya lain yang dilakukan oleh pustakawan dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan yaitu dengan promosi perpustakaan
kepada pemustaka. Promosi yang dilakukan oleh pustakawan di SLB Negeri 1 Bantul yaitu dengan membuat stiker maupun pembatas buku. Berdasarkan analisa
peneliti hal tersebut telah sesuai dengan kegiatan promosi yang seharusnya dilakukan. kegiatan promosi yang dilakukan oleh petugas perpustakaan SLB
Negeri 1 Bantul tersebut telah sesuai dengan pendapat Lasa Hs 2008:239 bahwasanya untuk mempromosikan informasi dapat dilakukan dengan pembuatan
leaflet, penyebaran brosur, map keemasan khusus, papan nama, pertemuan ilmiah, pengelolaan, pameran buku, kunjungan, dan promosi melalui homepage atau
website sekolah. Dengan adanya upaya promosi seperti itu menunjukan bahwa dari petugas
perpustakaan SLB Negeri 1 Bantul sendiri sudah ada upaya untuk melakukan promosi dan mengajak warga sekolah memanfaatkan perpustakaan. Selain itu
untuk ukuran perpustakaan SLB, perpustakaan yang dikelola dan melakukan promosi yang sedemikian rupa belum tentu dilakukan oleh perpustakaan SLB
lainnya.
82
4. Kendala dan Solusi Upaya dalam Pemanfaatan Perpustakaan dan