Keterbatasan Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

91 promosi tidak langsung tetapi pengaruhnya cukup kuat untuk mengajak dan membujuk siswa untuk datang ke perpustakaan sekolah. Sedangkan perawatan perpustakaan seperti perbaikan buku-buku yang rusak juga mempengaruhi pemustaka atau peserta didik dan guru untuk meminjam koleksi perpustakaan. Lebih lanjut lagi upaya yang dilakukan oleh perpustakaan SLB Negeri 1 Bantul yaitu mengajukan proposal bantuan kepada sekolah untuk pengadaan barang di perpustakaan dan pengajuan proposal ke sekolah juga mengajukan prosposal pengajuan barang ke pusat Jakarta. Hal tersebut merupakan upaya besar yang dilakukan oleh sekolah, karena tidak semua sekolah berhasil mendapatkan bantuan seperti itu. Bantuan tersebut antara lain buku, meja, kursi, rak buku, komputer. Namun alangkah baiknya jika bantuan barang tersebut dimanfaatkan dengan baik dan seoptimal mungkin untuk mendukung dan melaksanakan fungsi perpustakaan sebagai sumber belajar di sekolah. Sedangkan untuk pengajuan proposal pengadaan barang ke sekolah tersebut, kebijakanya tergantung dari kepala sekolah untuk disetujui atau tidak dan nominal pencairanya. Karena hal tersebut memang sesuai dengan kebutuhan sekolah dan kemampuan sekolah untuk membiayai pengadaan barang perpustakaan, khususnya untuk alokasi anggaran.

D. Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang berjudul pemanfaatan perpustakaan dalam pembelajaran di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul ini memiliki keterbatasan penelitian yaitu: 1. Data yang berasal dari lapangan lebih dominan dikumpulkan dari guru dan koordinator perpustakaan. Sedangkan sumber data dari siswa masih belum 92 bisa dilakukan dikarenakan keterbatasan peneliti dalam memahami bahasa dan karakteristik siswa. Sebetulnya bisa dilakukan melalui guru atau orangtua siswa. 2. Dalam proses analisis dokumen tidak semua dokumen dapat dilihat, sehingga peneliti hanya melampirkan yang diijinkan untuk dilihat saja. 93

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan pemanfaatan perpustakaan dalam pembelajaran intrakurikuler di SLB Negeri 1 Bantul dimanfaatkan untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. Kegiatan pemanfaatan yang dilakukan oleh guru yaitu, memperkenalkan siswa mengenai koleksi bahan pustaka yang berada di perpustakaan, meminjamkan buku paket di perpustakaan, memberikan tugas kepada siswa untuk mencari materi, dan menggunakan perpustakaan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pemanfaatan perpustakaan dalam pembelajaran intrakurikuler tersebut dibimbing dan didampingi oleh guru. Kegiatan pemanfaatan perpustakaan dalam pembelajaran intrakurikuler tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya, motivasi dari guru, ketersediaan fasilitas, dan relevansi koleksi bahan pustaka dengan kurikulum dan materi pelajaran. Selain itu, kegiatan pemanfaatan perpustakaan juga terdapat kendala diantaranya; 1 letak perpustakaan yang kurang strategis, 2 Penataan ruangan yang belum tertata, 3 relevansi koleksi yang ada dengan kurikulum dan kebutuhan siswa yang masih kurang khususnya untuk anak tunarungu, 4 akses did alam ruangan yang kurang khususnya untuk anak tunadaksa, 5 anak yang mudah bosanan khusnya untuk anak tunaggrahita, dan 6 pustakawan yang