76 5
Penambahan  koleksi  yang  sesuai  dengan  kurikulum,  kebutuhan  dan perkembangan siswa.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Kegiatan
Pemanfaatan Perpustakaan
dalam Pembelajaran
Intrakurikuler dan Ko-kulikuer
Kegiatan  pemanfaatan  perpustakaan  berdasarkan  hasil  penelitian  yang dilakukan  oleh  guru  di  SLB  Negeri  1  Bantul  lebih  pada  pemanfaatan  dalam
pembelajaran  intrakurikuler  seperti:  memperkenalkan  kepada  siswa  mengenai koleksi  bahan  pustaka  yang  ada  di  perpustakaan,  pemberian  tugas  oleh  guru
kepada siswa dan  menggunakan ruang perpustakaan  sebagai tempat belajar. Jika dilihat  dari  jenis  kegiatan  yang  dilakukan  oleh  pemustaka,  dalam  hal  ini  guru
maupun  siswa,  pemustaka  melakukan  2  jenis  kegiatan  di  perpustakaan  yaitu penugasan dan non penugasan. Dalam  hal penugasan siswa  lebih pada pencarian
tambahan  pengetahuan  dalam  proses  pembelajaran  intrakurikuler,  mengerjakan pekerjaan  rumah  PR,  pemahaman  materi  dari  yang  abstrak  ke  konkret,
mengerjakan tugas dan itupun masih dalam bimbingan guru, pustakawan ataupun orangtua. Jika  diluar proses pembelajaran  siswa  sendiri  masih  jarang  berkunjung
dan  memanfaatkan  perpustakaan,  kecuali  untuk  siswa  yang  memiliki  ketunaan dalam  taraf  ringan.  Dalam  penelitian  IFLA  2007:21,  empat  aktivitas  siswa
dalam  hal  penugasan  di  dalam  memanfaatkan  koleksi  perpustakaan  yaitu mengerjakan  pekerjaan  rumah  PR,  mengerjakan  tugas,  mengerjakan  proyek
akhir, mengerjakan tugas pemecahan masalah, dan membuat karya tulis. Jadi jenis kegiatan  yang  sudah  dilakukan  oleh    siswa  di  SLB  Negeri  1  Bantul  dalam  hal
77 penugasan  baru  2  aktivitas  yaitu  mengerjakan  tugas  dan  mengerjakan  PR.
Sedangkan aktivitas siswa lainnya menurut IFLA seperti mengerjakan proyek dan membuat karya tulis masih berlum terlaksana.
Menurut  analisis  peneliti  kegiatan  pemanfaatan  perpustakaan  yang  telah dilakukan  oleh  guru  maupu  oleh  siswa  dalam  pembelajaran  sudah  cukup  baik
untuk ukuran SLB. Apalagi mereka membutuhkan pembinaan dan pendampingan dari  guru  maupuan  dari  pustakawan  secara  khusus  sesuai  dengan  ketunaan
mereka.  Guru  sebagai  ujung  tombak  dalam  proses  pembelajaran,  maka  segala sesuatu  akan  diajarkan  kepada  siswa  harus  dipersiapkan  dengan  baik.  Penyiapan
materi pelajaran oleh guru  juga  memerlukan dukungan-dukungan sumber  belajar lain  yaitu  buku.  Sehingga  peranan  perpustakaan  dalam  mendukung  proses
pembelajaran dan pencapapian  tujuan pembelajaran  yang telah ditetapkan dapat tercapai. Perpustakaan mempunyai pengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar
siswa, kemampuan membaca, dan kemampuan belajar mandiri. Walaupun di SLB Negeri  1  Bantul  siswanya  memiliki  kekhususan,  mereka  tetap  membutuhkan
tambahan  ilmu  pengetahuan  selain  dari  guru.  Oleh  karena  itu  sudah  selayaknya perpustakaan  mendapat  perhatian  yang  serius  dari  pihak  sekolah  sebagai  bagian
yang  tak  terpisahkan  dari  sistem  pendidikan.  Keberadaan  perpustakaan  sekolah merupakan  sarana  yang  diperuntukan  agar  proses  belajar-mengajar  lebih  bersifat
aktif  dan  dinamis.  Dengan  demikian,  perpustakaan  sekolah  tidak  hanya  berguna bagi guru saja dalam kaitannya untk  mempersiapkan  bahan  yang akan diajarkan,
melainkan  juga  berguna  bagi para siswa dalam rangka  melengkapi  materi-materi yang  diterima  dikelas.  Oleh  karena  itu  guru  harus  mampu  mengarahkan  dan
78 memberikan  motvasi  agar  para  siswa  lebih  mendayagunakan  perppustakaan
sekolah dalam pembelajaran maupun pendukung proses pembelajaran.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Perpustakaan